Indeks Abrasi IEAB Indeks Rob Indeks Erosi IEER

Gambar 30. Peta Kerentanan PPK Dimensi Ekologi

5.2.2 Indeks Kerentanan Dimensi Sosial Ekonomi A.

Indeks Pertumbuhan Penduduk ISPP Indeks pertumbuhan penduduk pada lokasi penelitian menunjukan angka bervariasi. Pulau Nain adalah pulau dengan nilai indeks tertinggi 1.0, hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk pulau ini mencapai 1.51 pertahun. Untuk Pulau Bunaken dan Manado Tua pertumbuhan penduduk masuk dalam kategorri sedang dan yang terendah adalah Pulau Mantehage. Perumbuhan penduduk yang tinggi akan berdampak terhadap kelestarian ekosistem PPK. Selain meningkatnya pemanfaatan sumberdaya, penambahan penduduk juga meningkatkan limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Minimnya sarana kebersihan mengakibatkan limbah hanya dibuang ketempat-tempat yang menurut masyarakat kurang penting, salah satunya adalah ekosistem mangrove.

B. Indeks Kepadatan Penduduk ISKP

Indeks kepadatan penduduk yang dianalisa dari jumlah penduduk berbanding luas pulau mendapatkan hasil bahwa indeks tertinggi terlihat pada Pulau Nain. Luas pulau yang sangat kecil didukung pertumbuhan penduduk yang pesat, pulau ini rentan terhadap berbagai macam ancaman. Selain konflik dalam pemanfaatan lahan, faktor kesehatan adalah yang faktor penting yang harus diperhatikan. Dengan kepadatan penduduk sekitar 26.6 jiwaha Pulau Nain memang harus mendapat perhatian khusus. Minimnya angka peserta Keluarga Berencana membuat angka kelahiran selalu meningkat setiap tahunnya. Pulau lain yang ada di kawasan TNB memiliki nilai indeks yang relatif rendah, hal ini harus dipertahanan agar dapat mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk yang akan berdampak terhadap kesejahteraan dan lingkungan PPK itu sendiri.

C. Indeks Partisipasi Masyarakat ISPM

Indeks partisipasi masyarakat terhadap program konservasi ekosistem mangrove tertinggi terlihat pada Pulau Nain 1.0, diikuti Pulau Manado Tua 0.8, Bunaken 0.7, dan yang terendah adalah Pulau Mantehage 0.0. Partisipasi masyarakat masing-masing pulau berbeda diakibatkan minimnya informasi dan pelibatan masyarakat dalam program-program yang disusun pemerintah. Pulau Mantehage yang memiliki luasan mangrove terbesar memiliki nilai terendah untuk indeks ini karena pulau ini sering mendapatkan bantuan untuk rehabilitasi ekosistem mangrove dibandingkan Pulau lain. Hal ini akan menjadi ancaman terhadap ekosistem mangrove pulau lain karena dapat membuat kesalahan persepsi yaitu karena memiliki luasan mangrove yang kecil, masyarakat tidak perlu mengambil bagian dalam pelestarian mangrove.

D. Indeks Pemahaman Masyarakat ISPHM

Indeks pemahaman masyarakat yang dinilai dari pengetahuan masyarakat akan fungsi dari ekosistem mangrove tertinggi terlihat pada Pulau Nain 1.0. Selain luasan yang kecil, masayarakat Pulau Nain masih menganggap ekosistem ini sebagai ekosistem yang kurang penting. Ironisnya lagi masyarakat Pulau ini masih menggunakan mangrove sebagai tiang penyangga rumah dan untuk beberapa keperluan lain. Untuk mecukupi kebutuhan ini masyarakat Pulau Nain sering juga mengambil mangrove ke Pulau Mantehge. Budaya masyarakat dan pemahaman yang rendah terhadap ekosistem mangrove adalah ancaman yang serius terhahap ekosistem tersebut.

E. Indeks Tingkat Pendidikan ISTP

Indeks tingkat pendidikan tertinggi terlihat pada Pulau Mantehge 1.0 diikuti Pulau Nain, Manado Tua, dan yang terendah adalah Pulau Bunaken. Selain infrastruktur yang masih minim, budaya dan persepsi masyarakat membuat tingkat pendidikan di PPK sangat rendah. Anggapan bahwa wanita tidak perlu mendapatkan pendidikan yang tinggi masih kental dengan budaya disana. Hal ini membuat banyak wanita yang putus sekolah akibat persepsi yang salah. Tenaga pengajar juga menjadi kendala PPK karena jaraknya yang jauh serta minimnya kompensasi yang diberikan pemerintah terhadap kawasan ini.

F. Indeks Pendapatan Masyarakat ISPDM

Indeks pendapatan masyarakat tertinggi terlihat pada Pulau Mantehage 1.0, diikuti pulau Manado Tua, Bunaken dan yang terendah adalah Pulau Nain. Pulau Nain memiliki nilai indeks pendapatan yang rendah dikarenakan dari keempat pulau yang ada, Nain adalah satu-satunya pulau yang dikembangkan budidaya rumput laut. Sedangkan untuk Pulau Bunaken masyarakat banyak membuat kerajinan tangan sebagai cenderamata untuk wisatawan yang berkunjung kesana. Sedangkan untuk Pulau Mantehage dan Manado Tua kurang memiliki alternatif mata pencaharian, menyebabkan pendapatan masyarakat rendah.

G. Indeks Keterpencilan Ekonomi ISKE

Indeks keterpencilan ekonomi tertinggi terlihat pada Pulau Nain 1.0. Pulau ini memiliki nilai indeks tertinggi diakibatkan tingginya biaya transportasi dari dan menuju ke daratan utama di Kota Manado. Tingginya biaya ini berdampak pada ekonomi dan sumberdaya yang ada disana. Masyarakat lebih memilih kayu bakar dibandingkan minyak tanah dengan alasan biaya yang mahal untuk pergi ke kota membeli minyak tanah yang harga dan ketersedian barangnya juga tidak pasti. Pengembangan usaha juga tergantung jumlah armada kapal dan kualitas sarana transportasi yang seadanya membuat PPK yang memiliki jarak yang jauh dari daratan memiliki kendala dalam memasarkan hasil laut ataupu hasil kebun mereka.

H. Indeks Dampak TN Bunaken ISDT

Indeks dampak TNB ini dihitung berdasarkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pengelola TNB khususnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Nilai tertinggi indeks ini terlihat pada Pulau Nain 1.0. Masyarakat Pulau ini merasa kurang diperhatikan karena pembangunan di Pulau ini terasa sangat lambat, dan hasil dari keuntungan yang dihasilkan kurang dibagikan ke pulau ini. Setelah Nain, pulau selanjutnya adalah pulau Manado Tua, Bunaken dan terendah adalah pulau Mantehage. Kepuasan masyarakat akan meningkatkan rasa mengahrgai terhadap ekosistem yang ada disana.

I. Indeks Kepadatan Bangunan ISKB

Indeks kepadatan bangunan yang diukur dari rasio antara jumlah bangunan dan luas daratan menunjukkan indeks tertinggi terlihat pada Pulau Nain. Dengan luas daratan 118.16 ha pulau ini memilki 754 bangun. Hal ini berarti ada sekitar 7 bangunan dalam 1 ha. Kepadatan bangunan ini akan mempengaruhi kualitas lingkungan pulau akibat dari minimnya sanitasi dan berkurangnya daerah serapan air. Kepadatan bangunan juga meningkatkan bahaya korban kebakaran akibat rumah yang memiliki jarak terlalu dekat. Penataan ruang yang kurang baik membuat bangunan yang ada disana terlihat tidak tertata dengan baik, sehingga pada musim hujan terkadang terjadi banyak genangan air dan sampah yang berserakan dijalanan. Gambar 31. menampilkan indeks kerentanan dimensi sosek secara komprehensif berdasarkan atribut yang dianalisa, sedangkan 35. menampilkan grafik indeks kerentanan dimensi sosial ekonomi masing-masing pulau. Terlihat jelas bahwa Pulau Nain memiliki kerentanan yang tinggi dibandingkan pulau yang lain dalam dimensi sosial ekonomi ini, selanjutnya Pulau Manado Tua, dan yang rendah adalah Pulau Bunaken dan Mantehage. Setelah mengetahui tingkat kerentanan masing-masing atribut selanjutnya adalah menampilkan informasi ini kedalam peta kerentanan hasil komposit indeks kerentanan dimensi sosek Gambar 33. Gambar 31. Diagram Indeks Kerentanan Dimensi Sosial Ekonomi 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Pertumbuhan Penduduk Kepadatan Penduduk Partisipasi Masyarakat Pemahaman Masyarakat Tingkat Pendidikan Pendapatan masyarakat Keterpencilan ekonomi Dampak dari TNB Kepadatan Bangunan Mantehage Bunaken Manado Tua Nain