Indeks Kerentanan Pulau-Pulau Kecil dan Pemetaannya

vulnerable”, tingkatan kerentanan keempat yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan sudah berbahaya tinggi; dan kelima: ”extremely vulnerable” merupakan tingkatan kerentanan tertinggi yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan sudah sangat tinggi. Sedangkan Briguglio 1995; Adrianto dan Matsuda 2002; 2004 menunjukkan tingkatan kerentanan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil standarisasi variabel SV atau komposit indeks kerentanan KIK yang memiliki kisaran nilai dari 0 hingga 1 0 ≤KIK≤1, yang mengindikasikan bahwa nilai yang dekat ke bawah memiliki tingkat kerentanan rendah, nilai sekitar pertengahan dengan tingkat kerentanan sedang, dan nilai yang dekat ke batas atas dengan tingkat kerentanan tinggi. Metode ini didasarkan pada pertimbangan nilai normalisasi atribut yang terlibat yang mengakomodir perubahan nilai tekanan eksogenous di masa mendatang, dan relatif lebih mudah melakukan penilaian tingkat kerentanan suatu lokasi dengan memanfaatkan ketersediaan dan tingkat penting indikator yang sering kali perolehannya terbatas sehingga untuk penggunaan metode statistika kurang relevan dengan situasi lokasi obyek studi, serta pertimbangan kemudahan penyesuaian dengan penggunaan metode sistem informasi geografis.. Pada penelitian ini pembobotan dibagi dalam lima kategori antara lain ”Kerentanan sangat rendah ” 0.0 ≤KIK≤0.2, dimana kondisi potensi ancaman sangat kecil untuk terjadinya kerusakan terhadap harta benda, sumberdaya, dan lingkungan; level ”kerentanan rendah” 0.2KIK ≤0.4, adalah tingkat kondisi potensi ancaman yang tergolong rendah untuk dapat terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan; level ”kerentanan sedang” 0.4KIK ≤0.6, adalah kondisi potensi ancaman yang tergolong sedang untuk dapat terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan; level ”kerentanan tinggi” 0.6KIK ≤0.8, merupakan suatu tingkat kondisi potensi ancaman bahaya yang sudah tergolong tinggi untuk terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan; dan level ”Kerentanan sangat tinggi” 0.8KIK ≤1.0, merupakan suatu tingkat kondisi potensi ancaman bahaya yang sudah tergolong sangat tinggi untuk terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan di PPK. Tabel 4. Kategori Indeks Kerentanan INDEKS KERENTANAN LEVEL Kerentanan sangat rendah SR 0.0 ≤KIK≤0.2 Kerentanan rendah R 0.2KIK ≤0.4 Kerentanan sedang S 0.4KIK ≤0.6 Kerentanan tinggi T 0.6KIK ≤0.8 Kerentanan sangat tinggi ST 0.8KIK ≤1.0 Proses penentuan dan pemetaan kerentanan dengan sistim informasi geografis SIG yaitu mengspasialkan hasil normalisasi atribut yang selanjutnya dilakukan proses overlay tumpang tindih. Ilustrasi Cell Based Modeling: Weight Overlay data raster untuk penentuan dan pemetaan zona potensial kerentanan ekologi, kerentanan sosial ekonomi dan kerentanan kelembagaan. Software yang digunakan dalam membuat peta kerentanan ini adalah Arcview 3.3.

3.4 Analisis Struktur Vegetasi Mangrove

a. Jarak rata-rata individu pohon ke titik pengukuran D d d d … … … … … … … … … … . dn n b. Frekuensi dan frekuesi relatif Frkuensi Jumlah titik ditemukan suatu jenis Jumlah semua titik pengukuran Frekuensi relatif FR Frekuensi suatu jenis frekuensi semua jenis c Kerapatan jenis dan kerapatan relatif Kerapatan T Kerapatan relatif KR kerapatan suatu jenis Jumlah kerapatan semua jenis d. Dominasi dan Dominasi Relatif Dominasi jenis Luas total basal aera suatu jenis Luas total basal area semua jenis Keterangan : d = jarak individu pohon ke titik pengukuran di setiap kuadran n = banyaknya pohon Dominasi relatif DR D D

e. Indeks nilai penting

Pengertian dari beberapa parameter biologi yang diamati di atas adalah : 1. Kerapatan adalah banyaknya individu dari suatu jenis pohon dan tumbuh- tumbuhan lain yang dapat ditaksir atau dihitung. 2. Dominasi adalah jumlah suatu spesies dalam suatu komunitas yang menentukan atau mengendalikan kehadiran spesies lain, atau yang jumlahnya melebihi jenis lain. 3. Frekuensi adalah perbandingan banyaknya ditemukannya suatu jenis terhadap jumlah titik-titik pengukuran seluruhnya. 4. Indeks nilai penting, adalah besaran yang menunjukan kedudukan suatu spesies terhadap spesies lain dalam suatu komunitas. 5. Basal area adalah luas proyeksi dari tumbuhan pada permukaan tanah. Nilai penting suatu jenis berkisar antara 0 dan 300. Nilai penting ini memberikan gambaran mengenai pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan mangrove dalam komunitas mangrove Kusmana 1995a.

3.5 Faktor Pengungkit Kerentanan Pulau-pulau Kecil

Untuk mencari faktor pengungkit atau atribut yang mempunyai pengaruh penting digunakan analisa MDS Multidimensional scaling. Kegunaan faktor pengungkit adalah untuk mengetahui faktor sensitif ataupun intervensi yang dapat mempengaruhi kerentanan PPK. MDS merupakan salah satu analisis statistika multivariabel multivariate yang berkaitan dengan permasalahan bahwa untuk sejumlah asosiasi, dalam hal ini jarak euclidean euclidean distance squared yang diamati antara setiap pasang N obyek titik posisi dalam multidimensi sumbu, akan dicari sebuah wakil asosiasi dari setiap pasang obyek tersebut dalam dimensi yang diperkecil sedemikian sehingga dugaan wakil asosiasi obyek-obyek ini proximities hampir sama dengan asosiasi awal. Keterwakilan asosiasi tersebut dinilai baik jika jarak relatif susunan peringkat jarak antar dua obyek dari yang terbesar hingga yang terkecil dapat dipertahankan walaupun dimensi sumbu telah diperkecil dari banyak menjadi dua saja. Proses proximitying reduksi dimensi pada prinsipnya merupakan analisis faktor factor analysis dimana INP = FR + KR + DR