J. Indeks Kemiringan Lereng IEKM
Indeks kemiringan lereng suatu pulau kecil dihitung berdasarkan persentasi kemiringan menurut Sunarto 1991. Morfometri lereng dapat
diperhitungkan berdasarkan sudut lereng dan panjang lereng. Sudut lereng terbagi atas lereng datar 0 – 2,9 , lereng landai 3 – 7,9 , lereng miring 8 – 13,9
, lereng sangat miring 14 – 20,9 , lereng curam 21 – 55,9 , lereng sangat curam 56 – 140 , dan lereng terjal 140 . Untuk panjang lereng
diklasifikasikan menjadi sangat pendek 15m, pendek 15 – 50m, agak panjang 51 – 250m, panjang 251 – 500m, dan sangat panjang 500m. Semakin besar
kemiringan lereng suatu pulau akan semakin baik dalam mereduksi aksi laut.
K. Indeks Tinggi Gelombang IETG
Indeks tinggi gelombang dianalisa berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG serta pengamatan nelayan pada
saat melaut. Semakin besar tinggi gelombang yang mendekati daratan akan meningkatkan kerentanan suatu pulau. Gelombang pada pulau kecil merupakan
ancaman yang serius karena mampu mengakibatkan kerusakan materi yang cukup tinggi, selain itu masyarakat yang menggantungkan hidupnya dilaut juga
bergantung pada ketinggian gelombang.
L. Indeks Kecepatan Arus IEKCA
Indeks kecepatan arus diukur menggunakan alat floater current meter ini diukur pada masing-masing pulau. Semakin besar kecepatan arus maka semakin
rentan suatu pulau untuk megalami abrasi ataupun sedimentasi. Kecepatan arus juga menimbulkan ancaman terhadap nelayan yang hanya mengandalkan
kekuatan otot untuk mencari nafkah dilaut. Untuk ekosistem mangrove kecepatan arus yang tinggi mengakibatkan ketidakmampuan tumbuhan ini untuk
berkembang, terutama pada tanaman yang masih berukuran semai ataupun pacang.
M. Indeks Kualitas Air IEKA.
Indeks kualitas air menggambarkan sejauh mana kondisi kualitas perairan yang ada pada sekitar ekosistem mangrove. Kondisi kualitas air yang baik akan
mendukung kehidupan biota yang ada pada suatu ekosistem. Parameter yang diukur pada IEKA ini adalah TSS yang ada pada ekosiatem ini. Semakin rendah
nilai TSS pada ekosistem ini maka akan semakin baik. Hal ini juga kan berdampak terhadap ekosistem terumbu karang dan padang lamun yang berada
didepan ekosistem mangrove.
N. Indeks Abrasi IEAB
Indeks abrasi pada PPK TNB adalah indeks yang menggambarkan seberapa besar dampak abrasi ini terhadap pesisisr PPK. Indeks ini menganalisa
panjang garis pantai yang terkena dampak abrasi. Persamaan sederhana untuk menghitung indeks ini adalah sebagai berikut.
IEAB PPKi
P P
T A
P P
PP
………………………………….8
O. Indeks Rob IERO
Indeks rob pada PPK TNB adalah indeks yang menggambarkan tingkat besarnya dampak rob terhadap masing-masing PPK. Indeks ini menganalisa
panjang garis pantai yang terkena dampak rob terutama pada daerah pemukiman penduduk yang terkena dampak langsung dari bencana ini.Untuk menganalisa
indeks ini digunakan persamaan sederhana sebagai berikut. IERO PPKi
P P
T P
P PP
……………………………………9
P. Indeks Erosi IEER
Indeks erosi adalah indeks yang digunakan untuk menggambarkan luasan daratan pulau yang terkena erosi akibat pemanfaatan lahan yang kurang baik serta
bencana banjir pada beberapa pulau kecil. Indeks ini dapat dianalisa menggunakan peta daerah erosi PPK TNB yang dikeluarkan oleh BTNB. Indeks ini
menggunakan persamaan sederhana sebagai berikut. IEER PPKi
PP P
PP
……………………………………………...…10