Gambar 33. Peta Kerentanan PPK Dimensi Sosial Ekonomi
5.2.3 Indeks Kerentanan Dimensi Kelembagaan A.
Indeks Kualitas Perencanan IKKP
Indeks kualitas perencanaan terendah terlihat pada Pulau Mantehage 0.0, diikuti oleh Pulau Manado Tua 0.4, Bunaken 0.3 dan yang tertinggi
adalah pulau Nain. Rentannya suatu pulau karena tingginya indeks ini diakibatkan karena kurangnya pelibatan masyarakat dalam perencanaan program yang
berhubungan dengan pelestarian mangrove. Memiliki ekosistem mangrove yang kecil dan lokasi yang kurang didatangi pihak pengelola membuat Pulau Nain
kurang dilibatkan dalam perencanaan program.
B. Indeks Kualitas Koordinasi IKKK
Indeks kualitas koordinasi tertinggi terlihat pada pulau Nain 1.0 dan terendah adalah pulau Mantehage 0.0. kualitas koordinasi pihak pengelola dalam
mengkonservasi ekosistem mangrove memang masih minim dibandingkan ekosistem lain. Pihak pengelola belum mampu mengkoordinsi semua stakeholders
untuk melaksanakan program dalam melestarikan ekosistem mangrove.
C. Indeks Kualitas Implementasi IKKIM
Indeks kualitas implementasi program konservasi oleh pihak pengelola diukur dari sejauh mana program itu dijalankan dimasing-masing di Pulau. Nilai
tertinggi terlihat pada pulau Nain 1.0 diikuti pulau Manado Tua dan Bunaken 0.3 dan yang terendah adalah pulau Mantehage 0.0. Tingginya indeks ini
berarti banyak program yang tidak dijalankan dengan baik pada masing-masing pulau. Sebagai contoh masing-masing desa mendapatkan biaya kebersihan
pertahun yang dianggarkan dari pendapatan taman laut, akan tetapi beberapa pulau sampai saat ini belum mendaptkan biaya kebersihan kampung selama 2
tahun. Ini akan berdampak terhadap kebersihan pulau dan kesehatan masyarakat desa.
D. Indeks Kualitas Monitoring IKKM
Indeks kualitas monitoring pada keempat pulau bervariasi, nilai tertinggi terlihat pada pulau Nain 1.0. Monitoring terhadap kegiatan pemanfaatn pulau ini
memang sangat rendah. Disamping lokasinya yang agak jauh dari taman laut pulau ini juga memiliki tempat menyelam yang sedikit dibandingkan pulau yang
lain. Monitoring untuk pelestarian ekosistem mangrove hanya dititik beratkan
kepada pulau yang memiliki luas terbesar, karena itu pulau Mantehage dengan luasan mangrove terbesar memiliki indeks terendah untuk kualitas monitoring.
E. Indeks Kualitas Evaluasi IKKE
Indeks kualitas evaluasi yang adalah fungsi kontrol terhadap semua program yan dijalankan untuk kegiatan konservasi mangrove terlihat nilai
tertinggi berada di pulau Nain 1.0 dan terendah di pulau Bunaken 0.0. Tingginya indeks ini membuat banyak masyarakat yang mengeluhkan program-
program yang dibuat yang tidak sesuai dengan kebutuhan masa sekarang. Sudah sewajarnya program yang telah disusun dan dimplementasi dievaluasi secara
berkala sehingga keefektifan dari program itu dapat dilihat kemajuannya dan seberapa besar dampak yang telah dirasakan dari program itu terhadap
masyarakat. Evaluasi terhadap ekosistem juga harus sering dilakukan, karena sebagai objek yang dikonservasi mangrove harus sering dievaluasi baik segi
kualitas ataupun kuantitas.
F. Indeks Kepatuhan Aturan IKKA
Indeks kepatuhan terhadap aturan dinilai dari jumlah pelanggaran yang ditemukan pada masing-masing pulau. Indeks pelanggaran tertinggi terlihat pada
pulau Mantehage 1.0. Memiliki luasan mangrove terbesar juga memiliki tantangan yang besar dalam pengelolaan. Ketergantungan masyarakat terhadap
sumberdaya pada ekosistem mangrove membuat banyak pelanggaran terjadi di pulau ini. Hal yang berbeda terlihat pada pulau Nain, memiliki luas mangrove
yang kecil diantara pulau yang lain membuat masyarakat Manado Tua selalu berusah menjaga ekosistem ini, hal yang serupa juga terlihat pada Pulau Nain
yang hanya memiliki indeks kepatuhan aturan 0.2 dan Bunaken 0.4. Kurangnya monitoring dan lemahnya hukum membuat masih banyak
ditemukannya pelanggaran di masing-masing pulau d TNB.
G. Indeks Kesiapan Infrastruktur IKKI
Indeks kesiapan infrastruktur yang dinilai dari kualitas infrastruktur yang mendukung program konservasi ekosistem mangrove menjadi salah satu tolok
ukur dalam menganalisa indeks ini. Indeks tertinggi terliaht pada pulau Nain 1.0 dan yang terendah adalah pulau Mantehage 0.0. Kesiapan infrastrukur seperti
jembatan, kantor kelurahan, sarana air bersih, tempat pembibitan dan jalan desa
yang baik turut mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan ekosistem mangrove PPK di TNB.
H. Indeks Peran Perguruaan Tinggi IKPT
Indeks peran perguruan tinggi dinilai dari seringnya perguran tinggi mengambil bagian dalam program konservasi dimasing-masing pulau selama satu
tahun terakhir. Indeks ini pada terendah pulau Bunaken. Sebagai pulau sentra kegiatan wisata di kawasan TNB membuat pulau ini menjadi pusat perhatian
dalam upaya konservasi. Sedangkan pulau Nain memiliki nilai tertinggi diakibatkan rendahnya keterlibatan perguruan tinggi dalam melakukan upaya
konservasi, penelitian, ataupun pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan untuk Pulau Mantehage dan Manado Tua yang memiliki nilai indeks 0.8 dan 0.4, hal ini
berarti butuh peningkatan peran perguruan tinggi di masing-masing pulau.
I. Indeks Pendampingan Masyarakat IKPM
Indeks pendamping masyarakat tertinggi terlihat pada pualau Nain 1.0 diikuti pulau Manado Tua 0.8, Bunaken 0.5 dan yang terendah adalah pulau
Matehage 0.0. Program pendampingan masyarakat terutama untuk upaya konservasi ekosistem mangrove sangat diperlukan untuk menekan laju kerusakan
ekosistem ini. Pendampingan masyarakat untuk pemanfaatan non-kayu hutan mangrove perlu lebih banyak untuk diprogramkan. Pendampingan masyarakat
untuk peningkatan pendapatan mayarakat PPK TNB adalah kegiatan yang membutuhkan keterlibatan semua pihak yang terkait. Beberapa program
pandampingan masyarakat seperti PNPM Mandiri mengalami kendala dalam keterbatasan sumberdaya manusia dan infrastruktur. Sebagai contoh dalam
program ini pembuatan jalan masih menggunakan batu karang yang diambil dari pesisir PPK yang ada di TNB, minimnya pengetahuan dan alternative bahan
pengganti membuat masyarakat tidak mempunyai piihan lain selain merusak sumberdaya. Hal ini yang harus menjadi tanggung jawab kita bersama dalam
menekan laju kerusakan ekosistem pesisir yang ada terutama terumbu karang, padang lamun dan ekosistem mangrove.
Gambar 34. menampilkan diagram indeks kerentanan dimensi kelembagaan secara komprehensif. Pada ini terlihat pulau Nain memiliki nilai
tertinggi untuk indeks kerentanan dimensi kelembagaan 0.9. Untuk pulau
Manado Tua meiliki nilai rata-rata indeks ini sebesar 0.4, diikuti pulau Bunaken 0.3 dan yang terendah adalah paulau Mantehage 0.2. Untuk mengetahui
kerentanan pada masing-masing atribut setiap pulau . Gambar 35 akan menampilkan indeks kerentanan dimensi kelembagaan pada masing-masing
pulau.
Untuk menampilkan kondisi kerentanan pada dimensi kelembagaan secara menyeluruh selanjutnya akan menyederhanakan kondisi dimensi ini pada
peta kerentanan PPK dimensi kelembagaan. Peta ini disusun berdasarkan data analisis terhadap indeks kerentanan yang telah dikaji sebelumnya Gambar 36.
Sedangkan Gambar 37. akan menyajikan komposit kerentananan PPK dari seluruh dimensi yang dianalisa dalam penelitian ini. Terlihat jelas bahwa Pulau
Mantehage dan Bunaken tergolong pulau dengan kerentanan yang rendah sedangkan Pulau Manado Tua masuk dalam kategori kerentanan sedang, dan
Pulau Nain tergolong dalam pulau dengan kategori kerentanan tinggi. Gambar 34. Diagram Indeks Kerentanan Dimensi Kelembagaan
0,0 0,2
0,4 0,6
0,8 1,0
Kualitas Perencanaan
Kualitas koordinasi
Kualitas Implementasi
Kualitas Monitoring
Kualitas Evaluasi kepatuhan aturan
Kesiapan Infrastruktur
Peran Perguruan tinggi
Pendampingan Masyarakat
Mantehage Bunaken
Manado Tua Nain