Gambar 3. Metode Point-Centered Quarter Method PCQM Bakus 2007 ; Setyobudiandi 2009
buah kuadran. Tiap kuadran dipilih satu pohon yang letaknya paling dekat dengan titik contoh kemudian diukur jarak dari masing-masing pohon tersebut ke titik
contoh. Beberapa stasiun pengamatan dapat dilihat pada Gambar 4. Pengukuran dimensi pohon hanya dilakukan terhadap keempat pohon yang terpilih, dan
diameter pohon yang diamati sejajar dengan dada orang dewasa. Sampel kemudian diidentifikasi langsung di lapangan sesuai waktu dan
keadaan dimana saat pengambilan sampel. Apabila tidak teridentifikasi maka sampel berupa daun dan bunga dibawa ke laboratorium biologi kelautan untuk
selanjutnya diidentifikasi. Identifikasi yang dilakukan baik di lapangan atau di laboratorium menggunakan acuan identifikasi yang baku. Sampel vegetasi
mangrove diidentifikasi menggunakan referensi menurut Noor et al., 1999. Stasiun pengamatan untuk masing-masing pulau berbeda sesuai dengan
luasan ekosistem mangrove yang dimiliki pulau tersebut. Masing-masing stasiun dalam pengamatannya dibuat tiga garis kearah laut yang nantinya akan digunakan
sebagai pengamatan terhadap struktur komunitas vegatasi mangrove. Garis yang dibuat mengikuti sebaran mangrove ke arah laut, makin lebar luasan mangrove
maka semakin panjang garis yang ditarik Gambar 3.
Gambar 4. Lokasi Penelitian di Pulau-pulau kecil Taman Nasional Bunaken
Mantehage Nain
Manado Tua Bunaken
Siladen
Stasiun Pengamatan
3.3 Analisis Data
3.3.1 Indeks Kerentanan Dimensi Ekologi A.
Indeks Pantai IEP
Indeks pantai merupakan perbandingan antara ukuran panjang garis pantai dengan luasan pulau UNEP 2003. Indeks pantai ini menunjukkan karakteristik
sifat fisik smallness pulau. Persamaan yang digunakan dalam persamaan ini adalah :
IP
A
….……………………………………………………….…..1
B. Indeks Keterisolasian Pulau IEKP
Keterisolasian pulau merupakan akar kuadrat jarak antara kedudukan suatu pulau terhadap pulau terdekat seukuran atau lebih besar dan daratan induk
mainland. Jarak pada masing-masing pulau dikaji menggunakan peta dan citra yang ada kemudian diukur untuk masing-masing jarak yang dibutuhkan untuk
indeks ini UNEP 2003. IKPi ∑
……………………………………………………………..2
C. Indeks Luasan Zona Inti IELZI,
Indeks luasan zona inti pada PPK TNB dianalisa berdasarkan rasio luasan zona inti dengan luasan keseluruhan pulau. Indeks ini akan menggambarkan
seberapa luas zona inti masing-masing pulau. Semaki kecil zona inti dari suatu pulau maka akan semakin rentan terhadap eksploitasi sumberdayanya.
IELZI PPKi
PP T
PP
………………………………………….3 Keterangan :
IKP
i
: Indeks keterisolasian Pulau S
ij
: Jarak antara PPK
i
dengan PPKmainland j 1 : Mewakili jarak PPK
i
dengan PPK lainnya yang seukuran atau lebih besar terdekat j
2 : Mewakili jarak PPK
i
dengan mainland-1j 3 : Mewakili jarak PPK
i
dengan mainland-2j i : Nama PPK
Keterangan : IP
i
: Coastal index pulau kecil L
i
: Panjang garis pantai km A
i
: Luas pulau km
2
i : Nama PPK
D. Indeks Luasan Zona Pemanfaatan IELP
Indeks luasan zona pemanfaatan dianalisa berdasarkan rasio luas pemanfaatan suatu pulau dengan luasan keseluruhan pulau. Indeks ini akan
menggambarkan seberapa luas suatu zona pemanfaatan masing-masing pulau. Berbanding terbalik dengan zona inti, semakin luas zona ini maka kesempatan
untuk mengeksploitasi semakin tinggi, mengakibatkan degradasi akan semakin meningkat.
IELPPPKi
P PP
T PP
…..........................................................................
E. Indeks Luasan Terumbu Karang IELTK
Indeks luasan terumbu karang dianalisa berdasarkan luasan tutupan terumbu karang yang ada pada masing-masing pulau. Seperti yang kita ketahui
bahwa terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang mampu meredam aksi gelombang laut yang menuju kedaratan. Pulau dengan luas terumbu karang yang
baik akan meminimalkan dampak gelombang dan arus menuju kearah pulau. Selain itu terumbu karang juga mampu menyediakan pangan yang baik untuk
kebutuhan masyarakat nelayan yang ada dipulau tersebut.
F. Indeks Luasan Mangrove IELM
Indeks luasan mangrove pada masing-masing pulau dihitung berdasarkan rasio luasan mangrove dengan luas pulau yang ada. Semakin luas mangrove suatu
pulau akan semakin baik dalam mengurangi dampak aksi laut terhadap daratan. Selain itu luasan mangrove juga mampu untuk menyediakan bahan makanan baik
oleh fauna terestrial ataupun akuatik.
IELM PPKi
PP D
PP
………………………………………………..5