Kesimpulan Evaluasi metode transek foto bawah air untuk penilaian kondisi terumbu karang

116 lokasi penelitian yang daerahnya terpencil atau sulit dijangkau remote area, penggunaan peralatan selam menjadi sesuatu hal yang sangat berharga sehingga diperlukan biaya yang jauh lebih mahal untuk dapat menggunakannya. Dengan mempersingkat waktu penyelaman, maka biaya operasional penelitian di lapangan akan menjadi lebih murah. Selain itu, pengambilan data di lapangan yang dalam hal ini dilakukan dengan penyelaman di laut, sangat tergantung sekali akan kondisi perairan ataupun kondisi cuaca seperti ombak yang besar, arus yang kuat, pengaruh pasang surut dan sebagainya. Pada suatu kondisi tertentu dimana cuaca yang bisa tiba-tiba berubah menjadi buruk, perbedaan beberapa menit saja dapat menjadi sangat berarti saat pengambilan data di lapangan. Sedangkan dalam kondisi cuaca normal, waktu yang relatif singkat dalam pengambilan data di lapangan metode UPT C_Area juga memberikan keuntungan tersendiri yaitu area yang diteliti akan menjadi lebih banyak dibandingkan dengan pengambilan data yang lebih lama memerlukan waktu di lapangan metode LIT dan BT. Waktu analisis foto pada penggunaan UPT_C_Area yang lebih lama dibandingkan dengan metode LIT dan BT dapat disiasati dengan menambah personil untuk menganalisis foto, sehingga proses analisis foto bisa berlangsung lebih cepat. Penambahan personil untuk menganalisis foto memerlukan penambahan biaya yang lebih sedikit dibandingkan penambahan personil untuk pengambilan data di lapangan. Tabel 38 Lamanya waktu pengambilan data di lapangan Metode Lamanya waktu pengambilan data di lapangan menit BT 272,40 LIT 65,90 UPT perlakuan C 15,93 UPT perlakuan M 7,37 2. Perbedaan efisiensi antara penggunaan metode UPT C_Area dengan metode LIT sangat kecil yaitu hanya 0,09 atau 9 saja. Perhitungan tingkat efisiensi tersebut dihitung hanya dari segi biaya dan waktu baik yang diperlukan untuk pengambilan data di lapangan maupun pemasukan data di 117 ruang kerja. Sedangkan faktor psikologis dan juga faktor keselamatan kerja terutama saat pengambilan data di lapangan, yang sulit untuk dihitung secara materi yang mungkin saja nilainya sangat bervariasi sekali tergantung seberapa besar kita menghargai keselamatan jiwa kita tidak diperhitungkan. 3. Pada penggunaan metode UPT apapun pilihan yang digunakan, datanya aslinya tersimpan dalam bentuk foto yang juga berfungsi sebagai dokumen atau arsip yang sewaktu-waktu bisa dilihat kembali. Hal ini berbeda dengan data pada metode LIT dan BT, dimana bila terjadi kesalahan pencatatan data di lapangan akan sulit untuk mengeceknya kembali. 7.2 Keunggulan dan Kelemahan Metode Transek Foto Bawah Air Terhadap Metode Transek Sabuk dan Transek Garis Berdasarkan uraian di atas, dapat dicatat beberapa keunggulan dari penggunaan metode Transek Foto Bawah Air UPT = Underwater Photo Transect dibandingkan dengan penggunaan metode Transek Sabuk BT = Belt Transect dan Transek garis Intersep LIT = Line Intercept Transect yaitu: 1. Penggunaan pilihan UPT M_10titik dan UPT C_30titik lebih efisien dari segi biaya dan waktu dibandingkan dengan metode BT dan LIT. 2. Penggunaan metode UPT dapat mempersingkat waktu pengambilan data di lapangan dibandingkan metode BT dan LIT. 3. Penggunaan metode UPT lebih efisien, sehingga biaya pelaksaaan penelitian menjadi lebih murah. 4. Pilihan pada penggunaan UPT dapat disesuaikan dengan tujuan atau pun kemampuan sumberdaya manusia yang tersedia. 5. Data aslinya yang tersimpan dalam bentuk foto berfungsi sebagai dokumen atau arsip yang sewaktu-waktu bisa dilihat kembali. Selain keunggulan-keunggulan yang dimiliki metode UPT seperti yang dijelaskan sebelumnya, terdapat pula kelemahan-kelemahan, antara lain: 1. Tingkat kejernihan perairan sangat menentukan kualitas gambar hasil pemotretan dengan menggunakan metode UPT. Untuk mendapatkan hasil foto yang jelas, jarak pandang di bawah air minimal 3 m. Meskipun begitu,