kehilangan hasil 50 persen dengan kualitas biji rendah. Pengendalian dengan memperbaiki kesuburan tanah yaitu dengan pupuk kandang atau kompos, bisa
juga dengan membuat fungisida organik sendiri. b. Blast
Bersifat kosmopolit, artinya menyerang tanaman padi diseluruh dunia oleh cendawan pyricularia oryzae. Pemicunya adalah pemupukan N terlalu
tinggi dengan gejala bercak seperti mata pada daun padi. Pengendaliannya dengan menghindari penggunaan pupuk N terlalu tinggi dan penyemprotan
fungisida organik buatan sendiri. c. Tungro
Disebabkan oleh virus tungro yang dibawa oleh wereng. Tanaman menjadi kerdil dan daun berwarna kuning atau oranye saat tanaman masih
muda umur 10 – 20 hari. Kehilangan hasilnya sangat besar sekitar 67 persen, sementara serangan pada saat tanaman fase akhir, kehilangan hasil sekitar 10
– 20 persen. Pengendaliannya dengan memberantas berbagai jenis rumput liar diantaranya jajagoan dan sunduk gangsir yang merupakan tanaman inang
wereng, dapat juga dengan menggunakan laba – laba untuk memberantas wereng.
2.3.8. Panen
Sepuluh hari sebelum panen, sawah dikeringkan agar masaknya padi serentak dan memudahkan pemanenan. Pemanenan padi harus dilakukan pada
saat yang tepat, pemanenan yang terlalu cepat dapat menyebabkan kualitas gabah menjadi rendah, sebaliknya panen yang terlambat dapat menurunkan produksi.
Untuk memastikan padi siap panen adalah dengan cara menekan butir gabah, bila butirannya sudah keras maka saat itu paling tepat untuk dipanen.
Secara tradisional padi dipanen dengan ketam tetapi kurang efisien karena lambat dan perlu banyak tenaga kerja, untuk lahan 2.500 m
2
diperlukan sepuluh tenaga kerja dalam waktu dua hari. Agar panen berlangsung cepat, alat yang
digunakan adalah sabit karena dengan empat tenaga kerja lahan 2.500 m
2
sudah dipanen dalam waktu setengah hari. Setelah panen, gabah dirontokkan dari
malainya dengan mesin atau tenaga manusia dengan dipukul – pukulkan dan diberi alas terpal agar terkumpul.
2.3.9. Pasca Panen
Gabah hasil panen tersebut dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari dengan alas anyaman bambu, tikar, terpal atau lantai semen. Bila
cuaca cerah lama penjemuran sekitar tiga hari, tetapi bila terkadang mendung bisa sampai satu minggu. Untuk memastikan padi telah kering adalah dengan cara
menggigitnya, bila digigit tidak patah maka gabah sudah kering sehingga dapat disimpan atau digiling menjadi beras.
Penggilingan merupakan kegiatan pemisahan beras dari kulitnya. Ada dua cara yaitu secara tradisional dan modern. Cara tradisional yaitu gabah ditumbuk
dengan menggunakan lesung dan alu yang akan menghasilkan beras dan kulit tetapi berasnya kecoklatan karena masih terbalut bekatul yang disebut beras pecah
kulit, nasi dari beras pecah kulit ini sangat baik gizinya karena tingginya kandungan vitamin B. Untuk mendapatkan beras putih bersih, beras pecah kulit
harus ditumbuk ulang atau disosoh. Cara tradisional ini pengerjaannya sangat lambat, tenaga kerja yang memadai tidak tersedia dan alatnya sulit dijumpai.
Penggilingan dengan cara modern dengan menggunakan mesin huller. Hasil yang diperolehnya sama hanya pengerjaannya lebih cepat, tahap pertama diperoleh
beras pecah kulit dan tahap kedua akan menjadi putih bersih. Maka beras ini dapat di simpan di tempat kering atau dipasarkan langsung ke konsumen.
2.4. Pemasaran