Pestisida Tenaga Kerja Penggunaan Sumberdaya 1. Benih

Pupuk yang digunakan dalam usahatani padi konvensional adalah pupuk kimia berupa Urea, TSP, dan KCl. Sebagian besar petani hanya menggunakan pupuk Urea dan KCl saja, sedangkan yang menggunakan TSP hanya sebagian petani saja.

6.2.4. Pestisida

Pada usahatani padi ramah lingkungan, petani dalam mengendalikan hama dan penyakit menggunakan MOL yang dicampur dengan daun tembakau, pestisida ini berfungsi untuk memberantas hama wereng. Cara membuatnya adalah daun tembakau di cincang terlebih dahulu dan direndam dengan MOL kurang lebih satu malam, banyaknya daun tembakau untuk luasan 1 ha diperlukan kurang lebih 5 kg daun tembakau. Selain dengan daun tembakau ada sebagian petani memberantas hama dengan menggunakan ramuan lain yang terdiri dari cucian beras 1 lt, air cuka 10 sendok makan, perasan air gadung 10 sendok makan, perasan air jahe 10 sendok makan, air tape 30 sendok makan dan air kelapa muda yang semua bahan – bahannya dicampur menjadi satu, kemudian difermentasikan selama 15 hari dan setiap hari ramuan itu diaduk agar dapat tercampur dengan rata. Untuk luasan sawah 1 ha dibutuhkan ramuan alami kurang lebih 5 lt, ramuan ini digunakan untuk mengendalikan hama wereng, ulat, walangsangit, dan serangga. Sedangkan untuk usahatani padi konvensional, petani dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit dengan bantuan pestisida kimia. Pestisida yang digunakan adalah pestisida tabur dan pestisida semprot. Pestisida tabur adalah pestisida yang ditaburkan ke lahan dalam penggunaannya, contohnya adalah furadan. Sedangkan pestisida semprot yang sering digunakan petani adalah matador, decis, baycrab, basa, curachron, dan sevina. Dalam menggunakan pestisida tabur jumlah yang digunakan kurang lebih adalah 8 kg per ha yang diberikan sebanyak tiga kali, dan untuk pestisida semprot jumlah yang diberikan adalah 1,5 lt per ha.

6.2.5. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap biaya usahatani, khususnya untuk usahatani padi ramah lingkungan metode SRI. Untuk proses perhitungannya digunakan satuan HOK Hari Orang Kerja yang didasarkan kepada jumlah upah yang diterima oleh buruh tani di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu. Adapun perbandingan HOK yang digunakan oleh petani di Desa Sukagalih adalah sebagai berikut untuk pria yang bekerja dari jam 07.00 – 12.00 diberi upah Rp 15.000,00 maka 1 HOK, dan untuk wanita bekerja dari jam 07.00 – 12.00 diberi upah Rp 5.000,00 maka 0.333 HOK, kecuali untuk wanita yang menjemur padi dari jam 07.00 – 15.00 diberi upah Rp 7.000,00 maka 0.467 HOK.

6.3. Analisis Usahatani