Analisis RC Ratio Pendapatan Kotor 2.135.978,02

Penggunaan benih yang dikeluarkan petani pemilik penggarap dan penyakap ada yang berasal dari membeli dan ada juga petani yang menggunakan benih dari usahatani sebelumnya disebabkan untuk pertimbangan menekan biaya tunai. Jumlah benih yang digunakan oleh petani dapat dilihat pada Lampiran 12. Pupuk kimia yang digunakan oleh petani pemilik penggarap dan penyakap adalah Urea, TSP, dan KCl, tetapi ada juga petani hanya menggunakan sebagian pupuk, seperti pupuk Urea saja, penggunaan pupuk secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 13. Tenaga kerja merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan oleh petani pemilik ataupun petani penggarap, jumlah tenaga kerja berasal dari luar keluarga ataupun dalam keluarga. Jumlah tenaga kerja untuk petani pemilik penggarap mencapai 90,33 HOK, sedangkan untuk petani penyakap mencapai 91,42 HOK. Secara lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 14.

6.4. Analisis RC Ratio

Analisis RC Ratio untuk hasil usahatani padi ramah lingkungan secara umum lebih besar dibandingkan dengan petani konvensional seperti yang terdapat pada Tabel 17. Berdasarkan Tabel 17 maka dapat dilihat bahwa dari biaya tunai yang dikeluarkan, RC ratio untuk petani pemilik lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya yaitu sebesar 4,77 yang artinya pemilik penggarap menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 4,77 dari satu rupiah yang dikeluarkan, sedangkan untuk RC Ratio petani penyakap sebesar 2,23 artinya petani penyakap menghasilkan Rp 2,23 dari satu rupiah yang dikeluarkannya dan untuk petani konvensional petani pemilik RC rationya adalah 2,13 yang artinya petani pemilik akan memperoleh Rp 2,13 dari pengeluaran satu rupiahnya, sedangkan untuk petani penyakap RC rationya adalah 1,58 yang artinya bahwa jika petani mengeluarkan biaya satu rupiah maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,58. Tabel 17. Tabel Ringkasan Hasil Usahatani Padi Ramah Lingkungan Metode SRI dengan Padi Konvensional Petani Ramah Lingkungan Metode SRI Petani Konvensional Pemilik Penyakap Pemilik Penyakap Total Penerimaan 12.877.907 16.785.714 4.029.231 4.150.696 Biaya 1. Total B. Tunai 2.697.453 7.522.190 1.893.253 2.627.383 2. Total B. Diperhitungkan 1.096.512 6.964.286 275.000 751.594 Total Biaya 3.793.965 14.486.476 2.168.253 3.378.977 Pendapatan Kotor 10.180.453 9.263.524 2.135.978 1.523.313 Pendapatan Bersih 9.083.942 2.299.238 1.860.978 771.719 R C Ratio atas Biaya Tunai 4,77 2,23 2,13 1,58 R C Ratio atas Biaya Total 3,39 1,16 1,86 1,23 RC ratio yang diperoleh atas biaya total menunjukkan behwa petani ramah lingkungan memiliki RC ratio lebih besar dibandingkan dengan petani konvensional, RC ratio yang diperoleh oleh petani pemilik sebesar 3,39 yang artinya adalah petani akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 3,39 dengan mengeluarkan pengorbanan satu rupiah, sedangkan untuk petani penyakap RC rationya adalah 1,16 artinya adalah petani akan mendapatkan Rp 1,16 dengan melakukan pengeluaran Rp 1,00 dan untuk petani konvensional RC ratio yang diperoleh oleh petani pemilik penggarap sebesar 1,86 yang artinya adalah jika petani mengeluarkan satu rupiahnya maka penerimaan yang akan diperolehnya adalah sebesar Rp 1,86, sedangkan untuk petani penyakap RC rationya adalah 1,23 yang artinya adalah petani akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 1,23 dengan melakukan pengeluaran satu rupiahnya. RC ratio petani pemilik penggarap lebih besar dibandingkan dengan petani penyakap, disebabkan oleh biaya total penggarapan lebih besar karena adanya bagi hasil yang harus dilakukan kepada pemilik lahan.

VII. ANALISIS MARJIN PEMASARAN PADI RAMAH LINGKUNGAN