Pemupukan Metode System of Rice Intensification SRI

muncul serentak air dimasukkan kembali 5 – 10 cm. Saat seluruh bulir padi mulai menguning pengeringan dilakukan hingga saat panen tiba.

2.3.6. Pemupukan

Seluruh pupuk yang digunakan sepenuhnya berupa pupuk organik mulai pemupukan awal atau dasar hingga pemupukan susulan dapat berbentuk padat yang diaplikasikan lewat akar maupun cair yang diaplikasikan lewat daun. Pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 8 – 10 ton per ha yang diberikan bersamaan dengan pembajakan, bisa juga diberikan pupuk fermentasi atau bokashi cukup 1,5 – 2 ton per ha. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman berumur 15 hari berupa pupuk kandang 1 ton per ha atau kompos fermentasi bokasi 0,5 ton per ha dengan disebarkan disela – sela padi. Pemupukan susulan kedua saat umur tanaman 25 – 60 hari dengan frekuensi seminggu sekali berupa pupuk organik cair buatan sendiri yang kandungan unsur N-nya tinggi, dosisnya sebanyak satu liter pupuk dilarutkan dalam 17 liter air dan disemprotkan pada daun tanaman. Pemupukan susulan ketiga saat tanaman memasuki fase generatif atau pembentukan buah yaitu setelah tanaman berumur 60 hari berupa pupuk organik cair POC buatan sendiri yang terbuat dari tulang – tulang ikan, buah – buahan, air beras, dan lain – lain yang difermentasikan terlebih dahulu dengan air nira atau air kelapa selama 15 hari, mengandung unsur P dan K tinggi, dosisnya 2 – 3 sendok makan pupuk P dicampur satu tangki kecil pupuk K, pupuk tersebut disemprotkan ke tanaman seminggu sekali sampai bulir padi tampak menguning. Pada pertanian non organik dosis pemupukan kimia semakin meningkat dari tahun ke tahun, berbeda dengan penggunaan pupuk organik yang cenderung semakin menurun karena sifat pupuk organik antara lain Andoko, 2002: a. Memperbaiki struktur tanah, dari berlempung liat menjadi ringan atau remah b. Memperbaiki daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak terurai c. Memperbaiki daya ikat air pada tanah d. Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah e. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara f. Mengandung unsur hara lengkap g. Membantu proses pelapukan bahan mineral h. Menyediakan makanan bagi mikroba i. Menurunkan aktivitas mikroorganisme merugikan.

2.3.7. Pengendalian Hama dan Penyakit