b Warna gabah sesuai aslinya dan cerah, c Bentuk gabah tidak berubah dan sesui aslinya,
d Daya perkecambahan 80 persen. Sedangkan pada padi konvensional benih yang digunakan kebanyakan adalah
varietas IR – 64 dengan jumlah benih sebanyak 25 – 40 kg benih per ha bahkan dilapangan ada petani konvensional yang menggunakan benih sampai dengan 60 kg
per ha, cara memperoleh benih pada umumnya petani membeli, namun ada juga petani yang menggunakan benih dari usahatani sebelumnya dengan tanpa memperhatikan
kondisi tanaman induknya. Cara konvensional dalam pembenihan adalah dengan cara benih dimasukkan
kedalam karung goni dan direndam satu malam didalam air yang mengalir supaya perkecambahan benih bersamaan.
6.2.2. Mikro Organisme Lokal
Mikro Organisme Lokal MOL merupakan ramuan – ramuan alami yang digunakan oleh petani dalam proses pembuatan pupuk organik dalam mempercepat
pembuatan pupuk organik padat, dan penyemprotan hama dan penyakit. MOL diperoleh dengan memanfaatkan alam sekitar, adapun beberapa jenis dan kegunaannya
dalam usahatani dapat dilihat pada Lampiran 7.
6.2.3. Pupuk
Secara umum kebutuhan pupuk organik yang digunakan dalam usahatani ramah lingkungan diperoleh dari daerah sekitar, untuk pupuk organik padat diperoleh
dengan cara membuat sendiri dengan mengandalkan hewan ternak di Desa Sukagalih itu sendiri. Kotoran ternak yang digunakan adalah kotoran domba, ayam, kerbau,
maupun bebek. Pupuk organik padat dibuat dengan cara kotoran hewan tersebut
ditambah dengan jerami, daun – daun yang sebelumnya dicincang terlebih dahulu, dedak, air nira, rebung, air kelapa muda dan MOL. Langkah selanjutnya bahan – bahan
tersebut dicampurkan secara merata dan bahan – bahan tersebut ditutup dengan terpal atau karung dan diberi cerobong udara untuk membuang hawa panas yang ditimbulkan
dalam membuat pupuk padat ini, lama pembuatan pupuk padat ini disimpan kurang lebih satu bulan. Jika bau busuk sudah hilang, berbentuk butiran – butiran tanah dan
berwarna kehitaman maka pupuk tersebut siap untuk digunakan. Pupuk yang ditebarkan kelahan harus dalam kondisi pupuk sudah dingin, karena apabila masih
panas justru merusak tanaman. Selain dengan menggunakan pupuk organik padat, petani juga menggunakan
pupuk yang berbentuk cair, yaitu POC Pupuk Organik Cair. Pupuk organik cair ini diberikan pada masa pertumbuhan sampai dengan masa pembentukan buah. Bahan –
bahan pupuk organik padat dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Bahan – Bahan Pupuk Organik Padat
Sumber: Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, 2005
Pupuk yang digunakan dalam usahatani padi konvensional adalah pupuk kimia berupa Urea, TSP, dan KCl. Sebagian besar petani hanya menggunakan pupuk Urea
dan KCl saja, sedangkan yang menggunakan TSP hanya sebagian petani saja.
6.2.4. Pestisida