Varietas dan Benih Pengolahan Lahan Penanaman

aliran energi dan siklus nutrisi yang berawal terjadi pada tanah, potensi tumbuh dan berkembangnya tanaman serta pengelolaan peranan atau fungsi air dalam mendukung dan memperkuat berjalannya kehidupan alamiah di ekosistem pertanian Saina, 2004. Metode tersebut memberikan kontribusi terhadap kesehatan tanah dan tanaman dengan dukungan akar yang kuat dan memelihara mikroba tanah yang melimpah dan beraneka ragam melalui masukan bahan organik, tanpa pupuk kimia konvensioal Urea, TSP, KCl dan Za dan pestisida kimia. Produksi tanaman padi diharapkan hingga mencapai 8 ton per ha, bahkan diantaranya ada yang mampu mencapai 10 – 15 ton per ha. SRI tidak mensyaratkan benih unggul atau pemupukan intensif, tetapi lebih menekankan pada perlakuan bibit, jarak tanam, dan waktu pengairan yang tepat berdasarkan pengamatan terhadap perilaku dan kehidupan tanaman padi Surono, 2004. Cara bertanam padi ramah lingkungan metode SRI pada dasarnya tidak berbeda dengan padi konvensioal, usahatani padi ramah lingkungan metode SRI diberikan masukan bahan organik baik pupuk dan pestisidanya, sedangkan usahatani padi konvensioal masukannya berupa bahan kimia konvensioal. Cara bertanam padi ramah lingkungan SRI sedikit berbeda dengan padi organik biasa, yaitu pada teknik persemaian, pengolahan tanah, penanaman, dan pengaturan air, seperti uraian berikut.

2.3.1. Varietas dan Benih

Varietas padi yang cocok ditanam pada padi ramah lingkungan metode SRI adalah varietas lokal atau alami. Padi hibrida kurang cocok karena umumnya padi hibrida hanya dapat tumbuh dan berproduksi optimal bila disertai dengan aplikasi pupuk kimia dalam jumlah banyak. Benih bermutu merupakan syarat untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Umumnya benih dikatakan bermutu bila jenisnya murni lokal, beras nasional bernas, kering, sehat, bebas dari penyakit, bebas dari campuran biji rerumputan yang tidak dikehendaki, dan daya kecambahnya paling tidak mencapai 90 persen Andoko, 2002. Cara mengecambahkan benih adalah benih direndam dalam air bersih sekitar dua hari sehingga menyerap air, benih yang hampa akan mengapung di permukaan air, setelah direndam, benih diangkat dan diperam sekitar dua hari agar berkecambah dengan cara dihamparkan diatas lantai kemudian ditutup karung goni basah. Benih yang sudah berkecambah disebar merata dan tidak tumpang tindih. Jumlah ideal bibit yang disebarkan sekitar 50 – 60 gr per m 2 . Persemaian metode SRI memakai semacam nampan atau pepiti yang diisi media tanam yaitu campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1 : 1, kemudian benih ditaburkan secara merata tidak terlalu padat dan tidak terlalu jarang, tanah agar selalu dijaga lembab. Banyaknya benih bermutu 0,7 – 1 kg per seratus bata atau 4,9 – 7 kg per ha.

2.3.2. Pengolahan Lahan

Prinsip pengolahan tanah adalah pemecahan bongkahan – bongkahan tanah sawah sedemikian rupa hingga menjadi lumpur lunak dan sangat halus yang disebut koloid. Menurut metode SRI, pengolahan tanah pertama, yaitu tanah dibajak dengan cangkul atau traktor, benamkan pupuk organik pupuk kompos sebanyak 5 ton per ha, air macak – macak supaya pupuk tidak hanyut. Pengolahan tanah kedua, yaitu tanah dicangkul halus atau digaru atau ditraktor, diratakan, air tetap macak – macak atau tidak diairi, endapkan semalam supaya mudah untuk digarit.

2.3.3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat umur bibit 5 – 10 hari setelah semai dengan jumlah bibit satu buah per rumpun dengan dalam penanaman 0,5 – 1 cm tanam dangkal jarak tanam sekitar 25 x 25 cm, 27 x 27 cm atau 30 x 30 cm, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah anakan produktif karena persingan oksigen, energi matahari, dan nutrisi semakin berkurang. Berbeda dengan cara konvensioal biasanya bibit yang baik untuk dipindahkan ke lahan penanaman adalah tinggi sekitar 25 cm, memiliki 5 – 6 helai daun, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama penyakit, dan jenisnya seragam. Varietas genjah dengan lama penanaman 100 – 115 hari dan umur bibit dipindahkan 18 – 21 hari, Varietas sedang dengan lama penanaman 130 hari dan umur bibit dipindahkan 21 – 25 hari, dan Varietas dalam dengan lama penanaman 150 hari dan umur bibit dipindahkan 30 – 45 hari. Jarak tanam 30 cm x 30 cm. Jumlah bibit 4 – 6 per rumpun dan dibenamkan tidak terlalu dalam sekitar 5 cm.

2.3.4. Perawatan Tanaman