penanaman proses sebelumnya adalah proses panen bibit dari tempat penyemaian yang biasanya lebih dikenal dengan istilah “babut”.
Gambar 5. Penanaman Padi dengan Metode Konvensional
Sumber: Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, 2005
6.1.4. Penyulaman
Penyulaman yang dilakukan dalam usahatani padi ramah lingkungan metode SRI dan konvensional terlebih dahulu melihat kondisi tanaman, apakah tumbuh dengan
baik ataukah tidak. Jika tanaman ada yang roboh, maka harus dilakukan penyiangan di tempat tanaman yang roboh yaitu dengan cara menanaminya kembali, pada umumnya
penyulaman dilakukan maksimal pada umur 10 hari setelah tanam.
6.1.5. Penyiangan
Penyiangan atau lebih dikenal dengan ngerambet yang dilakukan oleh petani padi ramah lingkungan metode SRI pada dasarnya sama dengan kegiatan penyiangan
yang dilakukan oleh petani padi konvensional, yaitu melakukan pecabutan gulma dan
membersihkan pematang sawah dari rumput, perbedaannya hanya pada waktu dan berapa kali kegiatan penyiangan dilakukan.
Waktu penyiangan padi ramah lingkungan metode SRI dilakukan 2 – 3 kali dalam satu musim tanam, penyiangan pertama dilakukan pada waktu 3 – 4 hari setelah
tanam, kegiatan kedua kira – kira pada waktu 30 – 40 hari, dan penyiangan ketiga antara umur 50 – 60 hari setelah tanam.
Kegiatan penyiangan padi konvensional dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam. Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman berusia antara 15 –
20 hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan antara umur 30 – 40 hari setelah tanam.
6.1.6. Pemupukan
Kegiatan pemupukan yang dilakukan petani di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dalam usahatani padi ramah lingkungan metode SRI
sepenuhnya berupa pupuk organik mulai dari pemupukan dasar hingga pemupukan susulan yang berbentuk padat ataupun POC Pupuk Organik Cair. Pupuk padat dasar
berupa pupuk kandang matang atau pupuk kompos yang diberikan bersamaan dengan proses pembajakan. Pemupukan susulan pertama saat berumur kira – kira 15 setelah
tanam yang ditebarkan disela – sela rumpun padi. Pemupukan susulan kedua saat umur 25 – 60 hari dengan frekuensi pemberian rata – rata satu minggu sekali dengan tujuan
untuk merangsang tumbuh tanaman berupa POC. Pemupukan yang ketiga yaitu pada masa generatif atau masa pembentukan buah yang kira – kira pada umur 60 hari
setelah tanam, pupuk yang diberikan berupa POC yang disemprotkan ke tanaman rata
– rata seminggu sekali sampai bulir padi.
Kegiatan pemupukan padi konvensional dilakukan sebanyak 2 – 3 kali, pemupukan pertama ketika 2 – 3 hari sebelum dilakukan penanaman, pemupukan
kedua ketika tanaman berusia 17 – 22 hari setelah tanam atau sama dengan waktu pemupukan pertama untuk yang melakukan pemupukan dua kali, pemupukan ketiga
setelah tanaman berusia 35 – 45 hari setelah tanam atau sama dengan waktu pemupukan yang kedua untuk yang melakukan pemupukan dua kali.
6.1.7. Pengendalian Hama dan Penyakit