BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
8.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil kajian pemberdayaan perempuan kepala rumahtangga yang mengelola usaha mikro melalui pengambangan jejaring sosial
di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang adalah sebagai berikut: 1. Perempuan kepala rumahtangga yang mengelola usaha mikro adalah
mereka yang berada pada lapisan KS1 dan Pra KS yang mempunyai tanggung jawab sebagai penopang nafkah keluarga, karena mereka sudah
tidak mempunyai pasangan hidup atau suami mereka menganggur sebagai akibat dari PHK. Jejaring usaha mikro yang ada di Desa Sekarwangi masih
terbatas pada hubungan dalam atau intra komunitas artinya PKRT usaha mikro dalam mengatasi masalah permodalan mengandalkan pinjaman dari
rentenir. Hubungan kelembagaan dengan Luar Komunitas masih terbatas artinya PKRT usaha mikro masih memiliki keterbatasan dalam melakukan
hubungan dengan kelembagan di luar komunitas. 2. Program pembangunan yang ada di Desa Sekarwangi yang berasal dari
Pemerintah seperti P2KP dan UP2K-PKK belum dapat diakses secara maksimal oleh PKRT usaha mikro. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah
PKRT yang menerima bantuan tersebut terbatas dan ternyata masih banyak yang belum dapat mengakses bantuan tersebut. Program P2KP belum dapat
mengembangkan ekonomi lokal karena usaha yang dirintis masih baru dan dana tersebut banyak dimanfaatkan oleh elit masyarakat. Adanya isu dana
hibah menyebabkan pengguliran dana P2KP terhenti. Partisipasi masyarakat dalam program P2KP dan UP2K-PKK belum dapat memunculkan swadaya
masyarakat untuk bertanggung jawab bersama-sama mengelola dana tersebut secara berkesinambungan. Kedua program belum dapat memenuhi
kebutuhan praktis dan strategis gender karena hasil usaha habis digunakan untuk membayar hutang ke rentenir dan untuk memnuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
135 3. Akses dan kontrol PKRT usaha mikro terhadap sumberdaya seperti seperti
pemanfaatan peralatan atau teknologi, pendidikan dan pelatihan serta lembaga formal masih terbatas. Pembagian kerja PKRT usaha mikro masih
lebih dominan pada p ekerjaan reproduktif. Pekerjaan produktif masih terbatas pada usaha warungan yang dikelolanya. Adanya ketidakadilan gender bahwa
PKRT hanya sebagai pencari nafkah tambahan dan gerak langkah PKRT usaha mikro hanya dalam lingkup rumahtangga saja membuat PKRT usaha
mikro sulit mencapai akses dan kontrol terutama terhadap kredit dan pinjaman dari program pembangunan masyarakat di Desa Sekarwangi.
4. Upaya yang perlu dilakukan untuk memberdayakan PKRT usaha mikro adalah dengan mengembangkan jejaring sosial baik dengan kelembagaan di
dalam maupun di luar komunitas mengenai informasi harga dan produk, keberadaan desa, kepercayaantrust, kredit dan perangkat publik dan sumber
potensi masyarakat. Tujuan umum program pemberdayaan PKRT usaha mikro adalah terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender terhadap PKRT
dalam mengembangkan akses dan jejaring sosial usaha mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang, sedangkan tujuan khususnya adalah
meningkatkan akses dan kontrol terhadap permodalan, pemasaran, program P2KP dan UP2K-PKK, serta meningkatkan akses dan kontrol terhadap
pengetahuan dan keterampilan. Rancangan program yang disusun untuk memberdayakan PKRT usaha mikro adalah:
a. Program Pengembangan Jejaring Sosial untuk Pemberdayaan Perempuan Kepala Rumahtangga Usaha Mikro dengan kegiatannya yaitu
penyadaran gender, pemberian kesempatan bagi PKRT untuk aktif dalam forum desa, pembentukan forum perempuan dan pembentukan kelompok
bermain anak. b. Program Pengembangan Jejaring Usaha Mikro, kegiatannya adalah
pengelolaan tabungan secara kelompok, pendidikan dan pelatihan keterampilan usaha bagi PKRT, pendidikan dan pelatihan tentang
perkoperasian, perluasan jejaring sosial untuk menggalang permodalan dan perluasan jejaring kerja pemasaran.
136
8.2. Rekomendasi Kebijakan