118 Tabel 28. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan PKRT Usaha Mikro di Desa
Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005
MASALAH KEBUTUHAN
UPAYA PEMECAHAN MASALAH
Ketidakadilan Gender dalam komunitas
Adanya informasi kepada warga masyarakat tentang kesetaraan dan
keadilan gender. Penyadaran Gender
Akses dan kontrol PKRT terhadap program P2KP
dan UP2K-PKK terbatas. Adanya Peran serta PKRT dalam
kegiatan forum desa. Pemberian kesempatan
bagi PKRT untuk aktif dalam forum desa
Tidak diikutsertakan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi Adanya wadah bagi perempuan untuk
menyalurkan aspirasi dan permasalahannya.
Pembentukan Forum Perempuan
Beban kerja berlebih Adanya pelayanan kesejahteraan
sosial bagi anak yang ibunya bekerja. Pembentukan Kelompok
Bermain Anak Akses dan kontrol
Permodalan terbatas Muncul kemandirian dan swadaya
masyarakat dalam mengelola permodalan.
Pengelolaan tabungan secara kelompok
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PKRT usaha mikro.
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan usaha bagi
PKRT Akses dan kontrol
Pengetahuan dan Keterampilan PKRT
terbatas Adanya diklat tentang tata cara
pengelolaan perkoperasian. Pendidikan dan Pelatihan
tentang Perkoperasian Belum mengetahui dana
potensial dalam komunitas Adanya hubungan antar kelembagaan
untuk menjaring sumberdaya permodalan bagi PKRT usaha mikro.
Perluasan jejaring sosial untuk menggalang
permodalan Akses dan kontrol
Pemasaran terbatas Adanya jaringan pemasaran bagi PKRT
usaha mikro. Perluasan jejaring kerja
pemasaran
7.2. Tahap Identifikasi Potensi Lokal
Potensi lokal yang dapat menjadi sumber untuk menangani masalah yang dihadapi oleh PKRT usaha mikro berasa dari dalam diri sendiri internal dan dari
dalam lingkungan external. Potensi sumber yang berasal dari dalam diri sendiri internal resources adalah:
1. Keinginan untuk merubah nasib; setiap PKRT yang mengelola usaha mikro mempunyai keinginan untuk memajukan usahanya. Keinginan tersebut
merupa kan sumber yang potensial, karena akan menumbuhkan semangat untuk bekerja lebih giat lagi. Potensi ini perlu mendapat dukungan dari
berbagai pihak, baik dari komunitas, kelembagaan lokal maupun peraturan yang ada.
2. Daya survive yang tinggi; PKRT usaha mikro memiliki kehidupan yang minim yaitu hasil usahanya hanya mampu memenuhi kebutuhan pokok, tetapi
mereka mempunyai ketahanan untuk hidup karena modal sosial yang ada di
119 desa mendukung mereka untuk survive terutama dari kerabat dan teman
yaitu berupa dukunga n bantuan permodalan untuk mengembangkan usaha mikro.
3. Pengetahuan lokal; PKRT usaha mikro di Desa Sekarwangi memiliki pengetahuan lokal atau indigenous knowledge yang merupakan pemahaman
PKRT untuk mengetahui kapan usahanya banyak pembeli dan kapan sepi pembeli. Mereka dapat memprediksi berapa modal yang diperlukan untuk
memperbanyak jenis barang yang akan dijualnya dan kapan meminimalisir jumlah barang yang dijualnya terutama barang-barang berupa makanan yang
mempunyai batas kadaluwarsa. Potensi sumber yang berasal dari luar atau lingkungan external
resources diantaranya: 1. Program pembangunan masyarakat
Program pembangunan masyarakat yang ada di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang seperti Program P2KP dan UP2K-PKK dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dialami oleh PKRT terutama dalam memperoleh akses terhadap permodalan.
2. Kelembagaan formal dan informal Kelembagaan yang ada di desa Sekarwangi dapat digunakan untuk
mendukung dan mengembangkan usaha mikro yang dikelola oleh PKRT. Kelembagaan itu bisa berupa kelembagaan formal dan informal seperti
keluarga, pameran, kelompok arisan, rentenir, media informasi, PKK, BUMDES, Pemda. Faktor-faktor pendukung yang dapat digunakan PKRT
usaha mikro untuk memperoleh akses dari kelembagaan itu adalah informasi tentang produk, harga, keberadaan desa, kepercayaantrust dan perolehan
kredit. Hubungan kelembagaan dapat menjadi jejaring sosial yang dapat
mengembangkan usaha mikro yang dikelola oleh PKRT.
120
7.3. Tahap Pendayagunaan Sumber-sumber Lokal