Tahap Pendayagunaan Sumber-sumber Lokal

120

7.3. Tahap Pendayagunaan Sumber-sumber Lokal

Kegiatan pendayagunaan sumber-sumber lokal untuk pemberdayaan PKRT usaha mikro didasarkan pada pengembangan jejaring artinya setiap program memerlukan jejaring atau hubungan antar kelembagaan agar terjadi sinergitas dan muncul trust diantara masyarakat terutama PKRT usaha mikro, pemerintah dan lembaga swasta. Pendayagunaan sumber-sumber lokal diantaranya adalah meningkatkan hubungan kelembagaan yang berada di dalam maupun di luar komunitas agar jejaring sosial masyarakat Desa Sekarwangi meningkat dari Quadran 4 yaitu “Masyarakat Desa yang Miskin” ke Quadran 1 yaitu “Anggota Program Kredit yang Sukses”. Kriteria agar hubungan intra dan luar komunitas tinggi adalah adanya pola relasihubungan yang bagus antara individu, komunitas maupun dengan kelembagaan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kelembagaan yang dapat mendukung program pemberdayaan PKRT usaha mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang. 2. Melakukan analisis stakeholder yang diperlukan untuk mengetahui kelembagaan yang mempunyai potensi untuk meningkatkan akses dan kontrol PKRT usaha mikro. 3. Jejaring yang dibangun bersifat setara, transparan, jujus, integrasi dan dedikasi untuk mencapai tujuan bersama. 4. Memberikan kepercayaan bagi PKRT usaha mikro untuk membentuk kelompok dan mengelola program dan kegiatan yang ada untuk meningkatkan akses dan kontrol mereka. Jejaring sosial dalam proses pemberdayaan ini adalah sebagai berikut: 121 Gambar 9. Jejaring Sosial Pemberdayaan PKRT Usaha Mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005 Gambar 9 menjelaskan bahwa perlu ada jejaring kelembagaan untuk memecahkan masalah yang dialami oleh PKRT yang mengelola usaha mikro. Adanya kebijakan dari aparat desa untuk mengelola program pengembangan usaha mikro yang dikelola oleh PKRT berdasarkan kesetaraan dan keadilan gender dapat meningkatkan taraf kesejahteraan PKRT sehingga kebutuhan strategisnya dapat dicapai yaitu peningkatan status dan perekonomian mereka. Adanya peran pemerintah daerah dan kelembagaan dalam komunitas dapat membantu memecahkan permasalahan yang dialami oleh PKRT usaha mikro. Warga masyarakat sebagai konsumen dapat memberikan peluang kepada PKRT untuk maju dan mengembangkan dirinya dengan tidak menganggap mereka adalah pencari nafkah tambahan. Pada tahap pendayagunaan sumber untuk program pemberdayaan bagi PKRT melalui pengembangan jejaring sosial tidak terlepas dari peran stakeholder. Analisis stakeholder diperlukan untuk melihat peran stakeholder dan sejauhmana fungsinya dalam program pemberdayaan bagi PKRT usaha mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang. Daftar Stakeholder dapat dilihat pada Tabel 29. berikut ini: BUMDES, P2KP, UP2K-PKK, TEMAN, KELOMPOK ARI SAN, RENTENI R, KELUARGA, PERBANKAN PKRT USAHA MI KRO Aparat Pemerintah Prop Kab Kec, BK3S, K3S WARGA MASYARAKAT KONSUMEN, PASAR Aparat Desa, BPD, LKMD, PKK. 122 Tabel 29. Daftar Stakeholder untuk pemberdayaan PKRT Usaha Mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005 SEKTOR PUBLIK SEKTOR SWASTA SEKTOR SWADAYA MASYARAKAT - Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah BPMD Propinsi Jabar. - Badan Perencanaan Daerah Bapeda Kab. Bdg - Bagian Perekonomian Setda - Bagian Pemberdayaan Perempuan Dinas Kesejahteraan Sosial Kab. Bdg. - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kab. Bdg - Dinas Koperasi Diskop Kab. Bdg - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kab. Bdg. - Pemerintahan desakec. - Tim Penggerak PKK Desa - Bank Perkreditan Rakyat BPRBank Negara Indonesia BNI - Badan Usaha Milik Desa - Badan Koordinator Kegiatan Kesos BK3S - Koordinator Kegiatan Kesos K3S - Usahawan - Pusat Studi Wanita PSW - PKRT Usaha Mikro - Tokoh adat - Ulama - Kelompok Swadaya Masyarakat KSM. - Badan Keswadayaan Masyarakat BKM. - Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. - Organisasi Sosial - Komunitas Sumber: Hasil Peneltian 2005 Daftar stakeholder pada Tabel 29. terdiri dari sektor publik yang menjadi perumus kebijakan, sektor swasta yang menjadi pendukung kegiatan dan sektor swadaya masyarakat sebagai aktor utama pelaksana kegiatan. Ketiganya dapat menjadi shareholder dalam menunjang terlaksananya kegiatan. Sektor publik dan swasta dipilah menurut tingkat kepentingan mereka yang terkait dengan masalah dan kebutuhan PKRT usaha mikro, mulai dari kegiatan pemberdayaan perempuan sampai dengan pemberdayaan usaha mikro. Daftar stakeholder diperlukan untuk menjalin jejaring sosial yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah ketidakadilan gender pada PKRT usaha mikro. Para stakeholder ini kemudian dianalisis menurut kepentingan dan kebutuhannya. Analisis stakeholder dapat dilihat pada Tabel 30. berikut ini: 123 Tabel 30. Analisis Stakeholder untuk Pemberdayaan PKRT Usaha Mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005 Stakeholder Hubungan Proyek – S Hubungan S – Proyek Kebutuhan S Tujuan Umum S Evaluasi Strategi Supporthindari Pemda Fasilitasi Penerapan Kebijakan Anggaran Terbatas Memberdayakan masyarakat XXXX Potensi TP PKK Kab Fasilitasi Pembina Wilayah Kemandirian, swadaya Swadaya XX Potensi Kecamatan Fasilitasi Pembina Wilayah Proyek berkembang Percontohan XXX Potensi Pemdes Fasilitasi Pembina PKK Ada kegiatan Sukses XXXX Potensi TP PKK Desa Penentuan Kelompok penerima dana Pengelola Anggaran UP2K-PKK Dilaksanakan Dana kembali XXX Potensi BPRBNI Pendukung kegiatan Pendukung dana Menambah nasabah Memperluas usaha perbankan XX Potensi BUMDES Pendukung kegiatan Pendukung dana Program berjalan Membantu masyarakat XXX Potensi BK3SK3S Pendukung kegiatan Pendukung dana dan kegiatan Program berjalan Memberdayakan masyarakat XXX Potensi Usahawan Pendukung kegiatan Pendukung pemasaran Produksi lancar Memperluas usaha XXX Potensi Pusat Studi Wanita Fasilitasi pemberdayaan perempuan Pemberi informasi tentang kesetaraan dan keadilan gender PenyadaranKKG KKG XXXX Potensi Organisasi Sosial Fasilitasi tempat Membantu masyarakat Dukungan masyarakat Membantu masyarakat XXXX Potensi LSM Fasilitator masyarakat Pendamping kegiatan Mendapatkan kegiatan Program berjalan lancar XXXX Potensi Tokoh Adat Pemberi informasi Tokoh yang disegani Didengarkan Mensukseskan program pemerintah XXXX Potensi Ulama Pemberi informasi Tokoh yang disegani Dakwah Pengembalian pinjaman lancar XXXX Potensi BKMUPK Penentuan KSM Penentuan KSM Laporan Keuangan Dana Bergulir XXX Potensi KSM Koordinator kelompok Pengelola penagihan dalam kelompok Pembayaran cicilan lancar Tagihan lancar XXXX Potensi PKRT Usaha Mikro Tidak semua Penerima Dana Dapat bantuan untuk modal Bantuan modal sesuai kebutuhan XXXX Potensi Komunitas Yang dapat bantuan orang kaya Penerima Dana Bergulir Ada bantuan untuk usaha Ada bantuan untuk usaha XX Potensi Keterangan: Stakeholder : Orang atau lembaga yang berkompeten untuk terlibat dalam proses pemberdayaan PKRT usaha mikro di Desa Sekarwangi. Hubungan Proyek – S : Hubungan Proyek dengan stakeholder. Hubungan S – Proyek : Hubungan stakeholder terhadap proyek. Kebutuhan S : Kebutuhan stakeholder. Tujuan Umum S : Tujuan stakeholder. X : Menunjukkan kapasitas evaluasi dari masing-masing stakehol der. Strategi Supporthindari : Menunjukkan dukungan terhadap program pemberdayaan PKRT usaha mikro. 124 Data pada Tabel 30. menunjukkan bahwa stakeholder yang berperan adalah dari Pemda, lembaga PKK, Lembaga Desa dan Kelompok Usaha dan swasta yaitu Perbankan, Organisasi Sosial, BUMDES, Usahawan, Pusat Studi Wanita PSW, BKM dalam program P2KP dan UP2K-PKK. Pihak Pemda berperan sebagai fasilitator program dan kegiatan serta sebagai lembaga dana, lembaga swasta sebagai pendamping dan pemantau, lembaga desa sebagai pengolah data dan program desa serta masyarakat sendiri terutama PKRT sebagai aktor utama. Kerjasama ini membentuk tiga komponen utama strategi pengembangan masyarakat. Keinginan dari masing-masing stakeholder adalah kemajuan program dan dana tersebut dapat berkembang, sehingga dapat bergulir dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Evaluasi tertinggi diharapkan berasal dari Pemda, Pemdes, Pengurus UP2K-PKK, Ketua KSM dan PKRT usaha mikro. 7.4. Tahap Penyusunan dan Pengusulan Rencana 7.4.1. Penyusunan Tujuan