126
7.4.2. Penyusunan Rancangan Program
Penyusunan rancangan program dilakukan dengan cara melihat bentuk kegiatan yang bersifat langsung ataupun tidak langsung. Program dan kegiatan
yang bersifat langsung yaitu yang berkaitan langsung dengan program pemberdayaan PKRT usaha mikro melalui pengembangan jejaring sosial.
Program dan kegiatan yang bersifat tidak langsung yaitu memberikan masukan bagi pemegang kebijakan tentang pentingnya program pemberdayaan bagi
PKRT usaha mikro untuk memajukan usaha mereka dengan mengembangkan akses dan kontrol mereka terhadap kelembagaan yang ada di dalam ataupun di
luar komunitas. Penyusunan rancangan program tidak terlepas dari adanya analisis
terhadap pengembangan jejaring sosial terhadap usaha mikro yang dikelola oleh PKRT di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang dikaitkan dengan ketidakadilan
gender yang ada dalam komunitas dan manfaat yang dapat dirasakan oleh PKRT usaha mikro.
Tabel 31. Analisis Pengembangan Jejaring Sosial terhadap PKRT Usaha Mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005
Ketidakadilan Gender
Jejaring Sosial Tujuan
Manfaat bagi PKRT Usaha Mikro
Subordinasi dan marjinalisasi PKRT
Usaha Mikro Sektor Publik: BPMD
Prop, Dinke sos, TP PKK
Sektor Swasta : PSW Sektor Swadaya Masy:
PKRT Usaha mikro, tokoh adat, ulama.
Meminimalisir Ketidakadilan
Gender Mampu mengambil
keputusan dan mandiri
Akses dan kontrol PKRT usaha mikro
terhadap program P2KP dan UP2K -
PKK terbatas Sektor Publik: Bapeda,
aparat desa Sektor Swasta :
usahawan. Sektor Swadaya Masy:
PKRT Usaha mikro, LSM, BKM, komunitas,
tokoh adat, ulama. Meningkatkan
akses dan kontrol PKRT
terhadap program P2KP
dan UP2K-PKK Permasalahan
PKRT Usaha Mikro diperhatikan
Akses dan kontrol terhadap
permodalan terbatas
Sektor Publik: Dinkesos, TP PKK
Sektor Swasta : BK3S, K3S, BUMDES,
BNIBPR, Sektor Swadaya Masy:
PKRT Usaha mikro, tokoh adat, ulama.
Meningkatkan akses dan
kontrol permodalan
Kesempatan untuk memperoleh modal
dengan terlibat dalam kelembagaan
formal dan informal
127
Akses dan kontrol terhadap
pengetahuan dan keterampilan
terbatas Sektor Publik:
Dinkesos, TP PKK Sektor Swasta : Orsos
Sektor Swadaya Masy: PKRT Usaha Mikro,
komunitas. Meningkatkan
akses dan kontrol terhadap
pengetahuan dan
keterampilan Kesempatan
menambah pengetahuan dan
keterampilan untuk mengembangkan
usaha mikro
Akses dan kontrol pemasaran terbatas
Sektor Publik: Disperindag, Diskop,
Bagian Ekonomi Setda, Aparat Desa, TP PKK
Sektor Swasta : Usahawan
SektorSwadaya Masy: PKRT Usaha mikro,
komunitas. Meningkatkan
akses dan kontrol terhadap
pemasaran Kesempatan
memperluas jaringan pemasaran
Data pada Tabel 31. menunjukkan bahwa jejaring sosial merupakan entry point untuk melaksanakan program dan kegiatan untuk meminimalisir
ketidakadilan gender yang terjadi di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang. Adanya manfaat yang dirasakan oleh PKRT usaha mikro sesuai dengan tujuan
program dan kegiatan dapat menumbuhkan swadaya dan kemandirian bagi komunitas terutama bagi PKRT usaha mikro. Jejaring sosial melibatkan tiga
komponen utama dalam komunitas yaitu sektor publik, swasta dan komunitas itu sendiri agar kegiatan pengembangan masyarakat dapat berkesinambungan.
Program pemberdayaan bagi PKRT usaha mikro melalui pengembangan jejaring sosial adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Jejaring Sosial untuk Pemberdayaan perempuan kepala rumahtangga PKRT usaha mikro
Program pemberdayaan perempuan merupakan suatu program untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap posisi PKRT
terutama PKRT yang mengelola usaha mikro. Ketidakadilan gender yang terjadi dapat diminimalisir berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan. Program
pemberdayaan bagi PKRT ini berupaya untuk meningkatkan posisi tawar perempuan kepala rumahtangga dalam masyarakat agar suara dan kebutuhan
mereka dapat ditindaklanjuti dalam bentuk program pengembangan masyarakat. Kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam program pemberdayaan PKRT usaha
mikro ini adalah:
128 a. Pemberian kesempatan bagi PKRT untuk aktif dalam forum desa
Pemberian kesempatan bagi PKRT untuk aktif dalam Forum Desa merupakan suatu bentuk kegiatan untuk memperluas akses dan kontrol
perempuan terutama PKRT usaha mikro agar terlibat dalam perumusan masalah pembuatan program pengembangan masyarakat yang ada di Desa Sekarwangi.
Pendekatan kepada PKRT usaha mikro perlu dilakukan untuk menjaring aspirasi, kebutuhan dan permasalahan mereka agar kegiatan pengembangan masyarakat
yang dilaksanakan sesuai dengan masalah dan kebutuhan mereka. b. Penyadaran Gender
Penyadaran Gender merupakan kegiatan pengenalan kesetaraan dan keadilan gender dalam setiap program kegiatan pembangunan dan pemberian
informasi tentang isu ketidakadilan gender yang terjadi dalam program pembangunan masyarakat yang ada di desa Sekarwangi.
c. Pembentukan Forum Perempuan Pembentukan Forum Perempuan merupakan suatu bentuk kegiatan untuk
menampung aspirasi perempuan yang difasilitasi oleh Bidang Pemberdayaan Perempuan. Forum ini diupayakan menjadi suatu forum pelayanan konsultasi
bagi PKRT usaha mikro yang mengalami ketidakadilan gender seperti tindak kekerasan.
d. Pembentukan Kelompok Bermain Anak Kegiatan ini berupaya untuk mengatasi masalah perempuan kepala
rumahtangga usaha mikro yang mengalami hambatan dalam pengembangan diri disebabkan peran ganda dalam rumahtangga. Bentuk kegiatan yang dilakukan
adalah dengan membentuk lembaga penitipan anak, Ibu yang bekerja mengalami kesulitan dalam hal pengasuhan anak apalagi bagi seorang PKRT
yang mengelola usaha mikro. Lembaga ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesejahteraan anak, sehingga terjamin tumbuh kembang anak
dengan baik seperti anak-anak seusianya.
129
2. Pengembangan Jejaring Usaha Mikro
Program pengembangan jejaring usaha mikro diupayakan untuk menjamin kelangsungan usaha mikro yang dijalankan oleh PKRT. Kegiatan ini
perlu dilakukan secara berkelompok dengan melibatkan berbagai stakeholder dalam pelaksanaannya. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Pengelolaan Tabungan Bersama Pengelolaan tabungan secara berkelompok merupakan suatu kegiatan
untuk memelihara kelangsungan permodalan. Suntikan dana diberikan untuk menambah permodalan usaha mikro yang dikelola oleh PKRT, kemudian dana
tersebut dikelola secara bergulir dan diupayakan mereka dapat menyisakan sedikit penghasilannya untu k tabungan. Pengelolaan tabungan secara
berkelompok diharapkan dapat membuat PKRT usaha mikro mempunyai rasa tanggung jawab bersama dan mandiri dalam mengelola modal usaha.
b. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan usaha bagi PKRT Pendidikan dan pelatihan keterampilan usaha bagi PKRT merupakan
upaya untuk meningkatkan keterampilan bagi PKRT usaha mikro agar mereka dapat menambah wawasan jenis usaha yang berdampak pada semakin
meluasnya akses mereka terhadap sumberdaya. Pelatihan keterampilan yang diberikan dapat berupa keterampilan memasak, menjahit, kecantikan dan
sebagainya yang dapat bermanfaat untuk memperluas wahana usaha bagi PKRT usaha mikro.
c. Pendidikan dan Pelatihan tentang Perkoperasian Pendidikan dan pelatihan tentang perkoperasian merupakan suatu bentuk
kegiatan agar warga masyarakat terutama PKRT usaha mikro dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang tata cara simpan
pinjam sebagai kelanjutan dari kegiatan pengelolaan tabungan bersama. Kegiatan ini juga berupaya untuk memberikan pemahaman kepada warga
masyarakat terutama PKRT usaha mikro agar mereka dapat bekerjasama dalam masyarakat.
130 d. Perluasan jejaring sosial untuk menggalang permodalan
Kegiatan perluasan jejaring sosial untuk menggalang permodalan diperlukan agar PKRT usaha mikro mempunyai akses yang lebih luas terhadap
sumberdaya di dalam dan diluar komunitas. Jejaring ini mencakup hubungan kelembagaan yang terjalin dengan baik, sehingga muncul kepercayaan untuk
memberikan bantuan modal kepada PKRT yang mengelola usaha mikro. e. Mengikuti Pameran
Kegiatan perluasan jejaring kerja pemasaran merupakan upaya untuk memperluas akses dan kontrol PKRT usaha mikro untuk memasarkan hasil
usahanya yang tidak terbatas dalam komunitas saja, tetapi dapat berkembang di luar komunitas. Bentuk nyatanya adalah mengikutsertakan hasil kerjainan PKRT
usaha mikro dalam pameran-pameran industri.
131 Tabel 32. Rancangan Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Rumahtangga melalui Pengembangan Jejaring Sosial
Kasus Usaha Mikro di desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat
TUJUAN INDIKATOR KINERJA
PROGRAM KEGIATAN
WAKTU PENYANDANG DANA
Meminimalisir Isu Ketidakadilan Gender
Meningkatnya pemahaman warga masyarakat tentang
kesetaraan dan keadilan gender.
1. Penyadaran Gender 1 bulan
Bagian Pemberdayaan Perempuan
Meningkatkan akses dan kontrol PKRT
terhadap program P2KP dan UP2K-PKK
Meningkatnya peran serta PKRT dalam kegiatan forum
desa. 2. Pemberian kesempatan bagi
PKRT untuk aktif dalam forum desa
3 bulan Komunitas desa
Sekarwangi Meningkatkan
partisipasi perempuan Tersedianya wadah bagi
perempuan untuk menyalurjkan aspirasi dan permasalahannya.
3. Pembentukan Forum Perempuan
3 bulan Komunitas desa
Sekarwangi – Bagian PP Berkurangnya beban
kerja Tersedianya pelayanan
kesejahteraan sosial bagi anak yang ibunya bekerja.
1. Pengemb angan Jejaring sosial untuk
Pemberdayaan Perempuan Kepala
Rumahtangga Usaha Mikro
4. Pembentukan Kelompok Bermain Anak
3 bulan Komunitas desa
Sekarwangi - Dinkesos Meningkatkan ak ses
dan kontrol permodalan
Meningkatnya kemandirian dan swadaya masyarakat dalam
mengelola permodalan. 1. Pengelolaan tabungan
secara kelompok 3 bulan
Shareholder, PKRT Usaha Mikro
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PKRT usaha
mikro. 2. Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan usaha bagi PKRT
3 bulan TP PKK Desa Sekarwangi
Meningkatkan akses dan kontrol terhadap
pengetahuan dan keterampilan
Meningkatnya pemahaman tentang tata cara pengelolaan
perkoperasian. 3. Pendidikan dan Pelatihan
tentang Perkoperasian 1 minggu
Dinas Koperasi Kab. Bdg Meningkatkan akses
dan kontrol terhadap dana potensial dalam
komunitas Meningkatnya hubungan antar
kelembagaan untuk menjaring sumberdaya permodalan bagi
PKRT usaha mikro. 4. Perluasan jejaring sosial
untuk menggalang permodalan
3 bulan Shareholder
Meningkatkan akses dan kontrol terhadap
pemasaran Meningkatnya jaringan
pemasaran bagi PKRT usaha mikro.
2. Pengembangan Jejaring Usaha
Mikro
5. Perluasan jejaring kerja pemasaran
2 minggu Shareholder
132
7.4.3. Pelaksanaan Program