Karakteristik Subyek kasus Berdasarkan Status Perkawinan

62 lemah, seperti pada saat pembayaran cicilan P2KP. Mereka melihat temannya tidak membayar akhirnya mereka juga ikut-ikutan tidak membayar cicilan pinjaman P2KP.

4.8.3. Karakteristik Subyek kasus Berdasarkan Status Perkawinan

Status Perkawinan subyek kasus perlu diketahui untuk melihat bagaimana posisi PKRT yang menggeluti usaha mikro dalam komunitas. Adanya pandangan bahwa perempuan hanya sebagai pencari nafkah tambahan dapat mempengaruhi aktivitas usaha PKRT terutama terhadap program pengembangan masyarakat. Mereka sulit menerima keadilan gender karena adanya anggapan tersebut. Karakteristik subyek kasus berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada Tabel 14. berikut ini: Tabel 14. Jumlah dan Persentase Subyek Kasus Berdasarkan Status Perkawinan di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005 No. Status Perkawinan Jumlah orang 1. Kawin 13 86,67 2. Janda 2 13,33 JUMLAH 15 100,00 Sumber: Hasil penelitian Tahun 2005. Data pada Tabel 14. menunjukkan bahwa sebagian besar PKRT masih memiliki pasangan hidup yaitu sebanyak 13 orang atau 86,67. Kondisi mereka sebagai kepala rumahtangga yang mengelola segala urusan mulai dari urusan dapur sampai kelangsungan pendidikan anak memerlukan rasa saling pengertian dan toleransi terutama dari pasangan hidupnya. Usaha mikro mereka juga perlu diberikan perhatian dan kepercayaan bahwa mereka juga dapat mengelola keuangan dan dapat pengembalian cicilan secara rutin. Status kawin pada PKRT usaha mikro adalah PKRT yang memiliki suami, tetapi terkena PHK yaitu sebanyak 13 orang atau 86,67. Suami yang mengalami PHK tua sebanyak 3 orang atau 23,07 dan 10 orang menjadi PHK muda 10 orang atau 76,93. Bagi PKRT yang suaminya terkena PHK tua mengalami tingkat permasalahan yang sangat kompleks, karena perusahaan tidak menerima karyawan dengan usia yang sudah tinggi di atas 40 tahun, sedangkan kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anak harus dipenuhi. Mereka akhirnya hanya tinggal di rumah dan tidak mengerjakan sesuatu hal yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Bagi PKRT yang suaminya mengalami PHK muda, mereka berpeluang untuk bekerja lagi, tetapi sulitnya mencari pekerjaan 63 membuat mereka akhirnya diam di rumah, walaupun ada sebagian dari mereka membuat keterampilan kecil-kecilan seperti membuat sepatu sebanyak 1 orang PHK dari pabrik sepatu atau bekerja menjadi tukang becak sebanyak 2 orang. PKRT yang status pekerjaan suaminya pegawai swasta sebanyak 5 orang adalah mereka yang secara tertulis di KTP adalah pegawai swasta, tetapi dalam kehidupan keseharian mereka menganggur. Status janda pada PKRT karena cerai sebanyak 1 orang dan kematian 1 orang. Kehidupan mereka semakin sulit karena mereka menopang seluruh keperluan rumahtangga dan menanggung kehidupan anak-anaknya.

4.8.4. Karakteristik Subyek kasus Berdasarkan Jumlah Tanggungan