63 membuat mereka akhirnya diam di rumah, walaupun ada sebagian dari mereka
membuat keterampilan kecil-kecilan seperti membuat sepatu sebanyak 1 orang PHK dari pabrik sepatu atau bekerja menjadi tukang becak sebanyak 2 orang.
PKRT yang status pekerjaan suaminya pegawai swasta sebanyak 5 orang adalah mereka yang secara tertulis di KTP adalah pegawai swasta, tetapi dalam
kehidupan keseharian mereka menganggur. Status janda pada PKRT karena cerai sebanyak 1 orang dan kematian 1
orang. Kehidupan mereka semakin sulit karena mereka menopang seluruh keperluan rumahtangga dan menanggung kehidupan anak-anaknya.
4.8.4. Karakteristik Subyek kasus Berdasarkan Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan subyek kasus yang menjadi beban hidup seorang PKRT perlu diperhatikan, karena dengan melihat jumlah tanggungan tersebut
dapat pula dilihat besaran jumlah biaya hidup yang diperlukan dalam keluarga PKRT. Karakteristik PKRT berdasarkan jumlah tanggungan dapat dilihat pada
Tabel 15. berikut ini: Tabel 15. Jumlah dan Persentase Subyek Kasus Berdasarkan Jumlah
Tanggungan di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005
No. Jumlah Tanggungan orang
Jumlah orang
1. 1 – 2
3 20,00
2. 3 – 4
9 60,00
3. 5 – 6
2 13,33
4. 6
1 6,67
JUMLAH 15
100,00
Sumber: Hasil penelitian Tahun 2005.
Data pada Tabel 15. menunjukkan bahwa PKRT yang memiliki tanggungan 3 – 4 orang sebanyak 9 orang atau 60. Semakin besar jumlah
tanggungan yang harus dihidupi oleh seorang PKRT, maka semakin keras pula ia harus mencari nafkah untuk menghidupi diri dan keluarganya. Apabila PKRT
memiliki akses terhadap permoda lan dan kontrol terhadap pendapatan dan harga yaitu dapat menentukan jenis barang yang akan dibeli berdasarkan kondisi
keuangan, maka tidak akan menjadi masalah. Jumlah PKRT yang mempunyai beban tanggungan sebanyak 7 – 8 orang
sebanyak 1 orang atau 6,67. PKRT tersebut menanggung anak, cucu dan mantu yang bersatu dalam rumahnya dengan membuka usaha warungan dan
lotek. Beban tanggungan yang berat dan usianya yang tidak lagi muda membuat
64 PKRT tersebut harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan
kehidupannya, walaupun dalam kesehariannya ia dibantu oleh anaknya.
4.8.5. Karakteristik Subyek kasus Berdasarkan Jenis Usaha Mikro
Jenis usaha mikro yang dijalankan oleh PKRT perlu dikaji untuk melihat besaran modal dan permasalahan yang dialami oleh PKRT usaha mikro.
Karakteristik PKRT berdasarkan jenis usaha mikro dapat dilihat pada Tabel 16. berikut ini:
Tabel 16. Jumlah dan Persentase Subyek Kasus Berdasarkan Jenis Usaha Mikro di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang Tahun 2005
No. Jenis Usaha Mikro
Jumlah orang
1. Warungan
5 33,34
2. Dagang masakan
8 53,33
3. Menjahit hias
2 13,33
JUMLAH 15
100,00
Sumber: Hasil penelitian Tahun 2005.
Data pada Tabel 16. menunjukkan bahwa sebagian besar PKRT yang menjadi subyek kasus menjalankan usaha dagang masakan sebanyak 8 orang
atau 53,33. Usaha yang dikelola seperti berjualan masakan matang, bakso, telur puyuh, gado-gado, rangginang dan ayam goreng. Usaha dagang warungan
dikelola oleh 5 orang PKRT atau sekitar 33,33. Mereka menjual jajanan anak dan sembako. Usaha selanjutnya adalah menjahit hias yaitu berupa jahit smock
dan jahit renda sebanyak 2 orang atau 13,33.
4.8.6. Karakteristik Subyek kasus Berdasarkan Permasalahan Usaha Mikro