Kebijakan dan Perencanaan Sosial

86 Desa Sekarwangi. Hal tersebut disebabkan adanya ketidakpercayaan uang yang dipinjamkan kepada PKRT usaha mikro tidak akan kembali. Gerakan sosial dalam P2KP belum ada karena warga masyarakat belum tergerak untuk berkelompok dan memecahkan masalah mereka, karena kelompok dalam bentuk KSM ditentukan oleh proyek, sedangkan gerakan sosial dalam UP2K-PKK sudah ada. Pengurus PKK berupaya mencari warga yang mengelola usaha mikro dan memberikan bantuan permodalan untu k memajukan usaha mereka.

5.4. Kebijakan dan Perencanaan Sosial

P2KP merupakan program sebagai perwujudan visi dari Pemerintah yaitu agar masyarakat mampu membangun kebersamaan dengan berbagai pihak untuk menanggulangi kemiskinan secara mandiri, efektif dan berkelanjutan. Tujuan dari Program ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui swadaya dan partisipasi masyarakat yang setinggi-tingginya. Evaluasi kebijakan yang berkaitan dengan P2KP adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan P2K P dan UP2K-PKK

Kegiatan P2KP melibatkan partisipasi dari berbagai pihak, mulai dari pembentukan BKM sampai dengan KSM dengan mengikutsertakan LSM sebagai fasilitator. Biaya yang diberikan terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu untuk peningkatan ekonomi, peningkatan kualitas permukiman dan penguatan masyarakat desa dengan biaya yang telah disesuaikan dengan jumlah penduduk miskin yang ada di Desa Sekarwangi Kecamatan Katapang. Penerimaan masyarakat terhadap program ini baik terlihat dari partisipasi mereka dalam membentuk kelompok, menyatukan kegiatan usaha mereka yang tertuang dalam pengajuan proposal usaha ekonomi produktif. Program UP2K merupakan program bagian dari kegiatan PKK, sehingga di setiap desa kegiatan ini sudah berjalan, hanya saja aktif ataupun pasif sangat tergantung pada kemauan pengurus tim penggerak PKK untuk memajukan dan mengelolanya. Anggaran secara periodik diberikan yang bersumber dari Inpres Bantuan Pembangunan Desa dapat menjadi modal utama untuk memajukan 87 usaha keluarga pra sejahte ra dan sejahtera I untuk meningkatkan kehidupan dan penghidupannya.

2. Kekurangan P2KP dan UP2K-PKK

Kesinambungan kegiatan usaha ekonomi produktif mengalami hambatan, karena dana yang digulirkan tidak berkembang dan mengalami kemacetan, karena masyarakat menganggap bahwa dana tersebut sebagai hibah dari Pemerintah dan tidak perlu dikembalikan. Pihak Instansi dan LSM sebagai fasilitator juga kurang memberikan pendampingan, sehingga warga masyarakat terutama Kelompok Swadaya Masyarakat KSM merasa tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan dana pinjaman. Jumlah perempuan kepala rumahtangga PKRT yang memperoleh akses pinjaman P2KP sangat terbatas. Dana Bergulir P2KP terutama untuk pengembangan kelompok ekonomi produktif lebih banyak dimanfaatkan oleh para kader dan tokoh masyarakat dengan usahanya yang baru mulai dan coba- coba, sedangkan PKRT yang telah memiliki usaha mikro sedikit yang memperoleh akses pinjaman tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ibu LI PKRT usaha mikro: … Waktu itu saya didata oleh Pak RT untuk memperoleh dana pinjaman P2KP untuk usaha warungan saya, tetapi kemudian saya tidak tahu lagi bagaimana kelanjutannya, karena Pak RW tidak menghubungi saya lagi dan yang saya lihat dana tersebut diberikan kepada orang-orang kaya. Uraian tersebut memberikan gambaran bahwa dana P2KP belum menyentuh sebagian PKRT yang memiliki usaha mikro. Dana P2KP lebih banyak diberikan kepada orang-orang yang menjadi tokoh masyarakat dan menjadi kader dan mereka merupakan orang kaya dengan usaha yang baru dimulai dan jumlah uang yang diberikan cukup besar. Hal tersebut menyebabkan PKRT usaha mikro tidak dapat mengembangkan usahanya karena tidak memperoleh dukungan dan perhatian dari lembaga yang mengelola program P2KP di wilayahnya. Terbatasnya SDM yang mau secara aktif terlibat dalam kegiatan UP2K di Desa Sekarwangi dapat mempengaruhi berjalannya suatu kegiatan. Hal tersebut diperparah dengan jadwal kegiatan yang tidak jelas dan pengadministrasian yang tidak terarah, sehingga mengakibatkan kegiatan UP2K tidak berjalan sebagaimana mestinya. Anggaran UP2K-PKK yang tidak transparan dapat menyebabkan masyarakat tidak mengetahui bahwa dalam kegiatan PKK 88 terdapat dana yang dapat digunakan untuk menambah permodalan bagi PKRT usaha mikro.

5.5. Evaluasi umum