20 memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, tingkat pendidikan rendah umumnya
tidak tamat atau maksimal pendidikan dasar, istri yang ditinggal suami tanpa batas waktu dan tidak dapat mencari nafkah, serta suaminya sakit sehingga tidak
mampu bekerja Dinsos Prop. Jabar, 2003.
2.1.3.2. Analisis Gender
Analsis gender digunakan untuk melihat perbedaan perempuan dan laki- laki dari segi a kondisi situasi dan b kedudukan posisi di dalam keluarga
dan masyarakat Sumarti dan Ekawati, 2004. Alat analisis gender yang digunakan adalah:
1. Kerangka Analisis Harvard Overholt, 1985
Kerangka ini merupakan alat bantu untuk meningkatkan kesadaran gender dan untuk menganalisis hubungan gender di dalam masyarakat.
Kerangka ini terdiri dari tiga komponen utama:
a. Pembagian kerja dapat dilihat dari profil kegiatan pria dan wanita.
Pembagian kerja dalam keluarga dan masyarakat masyarakat dapat dilihat dari profil kegiatannya, yang mencakup informasi: 1 siapa pria, wanita
atau bersama 2 kapan dan di mana kegiatan dilaksanaka n serta berapa frekuensi dan waktu dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut 3 berapa
pendapatan yang dihasilkan melalui kegiatan tersebut. Kegiatan dimaksudkan di sini mencakup kegiatan produktif yang
menyumbang pendapatan keluarga dalam bentuk uang atau barang, misalnya bertani, berkebun, beternak, berdagang, kerajinan tangan dsb. Kegiatan
reproduktif adalah kegiatan yang menjamin kelangsungan hidup manusia dan keluarga, misalnya: melahirkan dan mengasuh anak, pekerjaan rumahtangga,
memasak, mencuci, mengambil air, mencari bahan bakar, membetulkan baju dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud kegiatan sosial adalah kegiatan yang
tidak terbatas pada pengaturan rumahtangga, tetapi yang menyangkut kegiatan masyarakat, misalnya: pengorganisasian masyaraka t dalam kelompok tani, PKK,
LKMD, kelompok simpan pinjam dan partisipasi dalam kelompok agama dan sosial budaya.
21 Analisis pembagian kerja ini perlu untuk mengidentifikasikan: 1 kegiatan
mana yang memiliki potensi untuk dikaitkan dengan program pembangunan 2 kapasitas waktu laki-laki dan perempuan 3 ketidakseimbangan beban kerja
antara laki-laki dan perempuan 4 ketidakseimbangan pendapatan yang dihasilkan melalui pekerjaan laki-laki dan perempuan.
b. Profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat.
Akses dan kontrol peluang dan penguasaan terhadap sumberdaya dalam keluarga maupun masyarakat pada umumnya, dapat dilihat dari profil
peluang dan penguasaan terhadap sumberdaya dan manfaat. Profil peluang dan penguasaan terhadap sumberdaya ini mencakup informasi siapa yang
mempunyai peluang dan penguasaan terhadap 1 sumberdaya fisikmaterial, misalnya tanah, modal, peralatan dan sebagainya 2 pasar komoditi untuk
membeli dan menjual barang dan kerja 3 sumberdaya sosial budaya, misalnya informasi, pendidikan dan latihan tenaga kerja, dan lain-lain atau singkatnya
dapat dikategorikan sebagai sumberdaya politis, ekonomi, waktu dan lain-lain. Sedangkan profil peluang dan penguasaan terhadap manfaat mencakup
informasi siapa yang mempunyai peluang dan penguasaan atas hasil 1 pendapatan 2 kekayaan bersama 3 kebutuhan dasar: makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain 4 pendidikan 5 prestisepolitical power. Akses peluang adalah kesempatan untuk menggunakan sumberdaya
ataupun hasilnya tanpa memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumberdaya tersebut. Analisis peluang dan
penguasaan terhadap sumberdaya dan manfaat membantu untuk mengidentifikasikan: 1 di mana kekurangan sumberdaya yang dapat
diatasiditanggulangi melalui kegiatan program pembangunan 2 ketidaksamaan peluang dan penguasaan antara laki -laki dan perempuan 3 siapa memperoleh
manfaat dari penggunaan sumberdaya yang ada, dan 4 potensi apa yang dapat digunakan dan ditingkatkan melalui kegiatan pembangunan.
c. Partisipasi dalam Lembaga