Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

62 Sebelum diujicobakan peneliti menyusun kisi-kisi instrumen skala sikap digunakan untuk pre test dan post test skala sikap yang perlu untuk diujicobakan. Uji validitas yang digunakan yaitu dengan uji validitas konstruk dan uji validitas empiris. Validitas konstruk dilakukan dengan cara melakukan expertjudgement kepada para ahli untuk mengetahui butir soal sudah relevan atau belum relevan. Setelah expertjudgement selesai, selanjutnya peneliti melakukan validitas empiris dengan mengujicobakan instrumen pada SD Negeri Kadokan 1 yang masih satu gugus dengan SD Negeri Telukan 2 dan SD Negeri Pandeyan 1 dan memiliki asumsi yang hampir sama. Ketiga SD tersebut merupakan SD inti dan memiliki prestasi yang baik ditingkat gugus dan karakteristik siswa ketiga SD tersebut hampir sama karena lingkungan sekitar sekolah tidak jauh berbeda. Validitas ini untuk menguji validitas setiap butir-butir pernyataan pada skala sikap. Untuk menguji validitas butir maka skor-skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Untuk menguji korelasi antara skor baris butir dengan skor total digunakan korelasi product moment dari Pearson yang dikutip oleh Arikunto 2010. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut: r xy = 63 Keterangan: r xy = koefisiensi korelasi antara X dan Y X = skor butir X atau faktor X Y = skor butir Y atau faktor Y N = jumlah subjek atau anggota uji coba Suharsimi Arikunto 2010 :171 Angka hasil perhitungan korelasi product moment r xy tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan tabel r xy pada taraf signifikasi 5. Butir soal dinyatakan valid jika r hitung r tabel . Sebelum diujicobakan peneliti menggunakan 52 butir pernyataan dalam uji coba instrumen, setelah diujicoba berdasarkan perhitungan dengan komputer program SPSS for Windows Versi 16 ternyata 7 butir soal gugur sehingga tersisa 45 butir pernyataan yang digunakan dalam penelitian. selengkapnya lihat lampiran Validitas skala sikap tanggung jawab 2 Hasil uji coba Instrumen Hasil uji coba instrumen dari 52 pernyataan tentang sikap tanggung jawab diperoleh 45 butir valid dan 7 butir tidak valid. Butir yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Hasil uji analisis item adalah sebagai berikut. 64 Tabel 9. Hasil Ringkasan Analisis Item Sikap Tanggung Jawab No Indikator Sub Indikator Nomor Butir Jumlah Butir Total Valid Gugur Valid Gugur 1. Berani Menanggung Konsekuensi a. Menerima tanggung jawab 5,6,7, 8 1 4 1 4 b. Memahami hal baik atau buruk 2,3,4, 9 - 4 - 4 2. Membuat Perencanaan dan Menentukan Tujuan a. Membuat perencanaan 10,12 ,13,1 6 - 4 - 4 b. Menentukan tujuan 11,14 ,15,1 7 17 3 1 3 3. Memilih Sikap Positif a. Mengendalikan emosinya 18,19 ,20,2 6 28 4 1 4 b. Bersikap baik. 21,22 ,23,2 4,25, 27 - 6 - 6 4. Melakukan Kewajiban a. Mematuhi Komitmen 29,30 ,31,3 2,33 - 5 - 5 b. Memenuhi Kewajiban 34,35 ,36,3 7,38, 39 40 6 1 6 5. Berusaha Mencapai Kesempurnaan a. Melakukan yang terbaik 41,42 ,44 43 3 1 3 b. Bangga dengan yang telah dilakukan 45,46 ,47,4 8 - 4 - 4 6. Mau Merenung Memikirkan kembali yang telah dilakukan dan tidak dilakukan lagi. 50,52 49,51 2 2 2 Jumlah pernyataan 45 65 b. Uji reliabilitas instrumen Istilah reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Agar pengukuran menghasilkan data yang baik, maka instrumen penelitian harus valid dan reliabel. Saifuddin Azwar 2015: 83 menyatakan bahwa prosedur yang dilakukan untuk mengukur tingkat reliabilitas tes yang berbentuk skala dapat dilakukan dengan pendekatan tes ulang atau koefisien alpha Alpha Croanbach. Tes dianggap memenuhi syarat jika memiliki tingkat reliabilitas minimal tinggi 0,60 – 1,00. Menurut Suharsimi Arikunto 2010 :71 bahwa interpretasi mengenai besarnya koefisien reliabilitas sebagai berikut: antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi, antara 0,600 sampai dengan 0,800= tinggi, antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup, antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah, antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliable artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Suharsimi Arikunto, 2010: 221. Untuk mengetahui instrumen sikap tanggung jawab dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: r 11 = 66 Keterangan: r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan : Jumlah varian butir : varian total Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel dan SPSS for Windows Versi 16 dari 45 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0.972. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi selengkapnya lihat dilampiran Reliabilitas skala sikap tanggung jawab.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif secara kuantitatif. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis uji t dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 16. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sugiyono, 2013: 207-208. Data diperoleh dari lapangan yang disajikan dalam bentuk deskripsi. Analisis data meliputi penyajian data terkecil dan terbesar, rentang data, mean, median, modus, standar deviasi, tabel distribusi frekuensi, grafik batang, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. 67 1. Modus, Median, Mean a. Modus Mo merupakan nilai yang mempunyai frekuensi pemunculan terbanyak atau nilai yang muncul terbanyak dalam suatu distribusi Nazir, 2005: 385. Untuk menghitung modus dalam penilitian ini, menggunakan bantuan program SPSS for Windows Versi 16. b. Median Md merupakan nilai tengah-tengah yang dicari dalam sebuah seri yang sudah diatur menurut rangking Nazir, 2005: 384. Untuk menghitung median dalam penilitian ini, menggunakan bantuan program SPSS for Windows Versi 16. c. Mean Me merupakan nilai rata-rata atau nilai tengah.Untuk menghitung mean dalam penilitian ini, menggunakan bantuan program SPSS for Windows Versi 16. d. Standar deviasi atau simpangan baku merupakan salah satu ukuran dispersi data, ukuran dispersi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai- nilai data dari nilai-nilai pusatnya Nazir, 2005: 386. Standar deviasi atau simpangan baku dari data yang telah disusun dalam tabel frekuensi, dapat dihitung menggunakan bantuan program SPSS for Windows Versi 16. 2. Tabel Distribusi Frekuensi a. Menentukan kelas Interval Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menyajikan data yang jumlahnya cukup banyak. Langkah pertama dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan kelas interval. Menurut Sugiyono 2011: 34-35, jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges sebagai berikut: K= 1 + 3,3 log n 68 Keterangan: K : Jumlah kelas N : jumlah responden Log : logaritma Penyajian data akan lebih mudah dipahami jika dinyatakan dalam persen . Penyajian data yang merubah frekuensi menjadi persen dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif. Cara menghitungnya dengan rumus menurut Sugiyono 2011:39, sebagai berikut: Persentase = Frekuensi Jumlah responden x 100 b. Menghitung Rentang Data Langkah selanjutnya yang diperlukan untuk menyusun tabel yaitu menghitung rentang data, untuk menghitung rentang data menggunakan rumus: Rentang = Skor tertinggi – Skor terendah + 1 Sugiyono, 2013: 36 c. Menentukan Panjang Kelas Menentukan panjang kelas digunakan rumus sebagai berikut: Panjang Kelas = Rentang : Jumlah kelas Sugiyono, 2013: 36 d. Nilai Kecenderungan instrumen Untuk menentukan kecenderungan skor masing-masing variabel, dihitung menggunakan rumus menurut Azwar 2014: 135, sebagai berikut. 69 Tabel 10. Rumus Perhitungan Kategori No. Rumus Kategori 1 X μ− 1,0xσ Rendah 2 μ− 1,0xσ ≤ X μ+1,0 xσ Sedang 3 μ+ 1,0 xσ ≤ X Tinggi Keterangan: μ = Mean σ = Deviasi Standar 3. Perhitungan Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam uji t, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data yang normal atau tidak normal. Uji normalitas dihitung menggunakan rumus Kolmogorov – Smirnov melalui bantuan program SPSS for Windows Versi 16. Untuk menolak atau menerima hipotesis dengan cara membandingkan p-value dengan taraf signifikan sebesar 0,05, jika p- value 0,05 maka data berdistribusi normal, jika p-value 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. 4. Perhitungan Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok berasal dari kelompok yang sama homogen atau tidak. Data yang diujikan berasal dari hasil pre test dan post test. Uji homogenitas dilakukan dengan uji analisis varian uji f. Rumus uji f adalah sebagai berikut: F hitung =

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 2 44

Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V

0 0 7

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD GUGUS V GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 20182019

0 1 14