Sikap Tanggung Jawab KAJIAN TEORI
25 b. Sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki seseorang. Akan tetapi, kadang
kala terjadi perbedaan antara nilai yang dimiliki oleh seseorang dengan sikap yang ditunjukkannya. Misalkan, seseorang tidak menyetujui adanya tindakan
korupsi namun pada kenyataannya dia tetap melakukan tindakan tersebut karena adanya kesempatan untuk melakukannya.
c. Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Dengan individu mengambil sikap
tertentu terhadap nilai tertentu, ini menggambarkan keadaan sistem nilai yang ada pada individu yang bersangkutan.
d. Nilai tidak bisa diajarkan tetapi dapat diketahui dari penampilannya, sedangkan sikap dipelajari sehingga dapat berubah-ubah sesuai dengan lingkungan individu
yang bersangkutan. e. Nilai bersifat lebih mendasar dan stabil sebagai bagian dari ciri kepribadian, sikap
bersifat evaluatif dan berakar pada nilai yang dianut dan terbentuk dalam kaitannya dengan suatu obyek.
3. Pembentukan Sikap Sarlito dan Eko 2009: 84 menyatakan sikap dibentuk melalui empat macam
pembelajaran sebagai berikut : a. Pengondisian klasik classical conditioning: learning based on associantion
Proses pembelajaran dapat terjadi ketika suatu stimulus rangsang selalu diikuti oleh stimulus rangsang yang lain, sehingga rangsang yang pertama menjadi
suatu stimulus bagi rangsang yang selanjutnya. Lama kelamaan, seseorang akan
26 belajar dari stimulus yang pertama muncul, maka akan diikuti oleh stimulus
kedua dan stimulus selanjutnya. b. Pengkondisian instrumental instrumental conditioning
Proses pembelajaran terjadi ketika suatu perilaku mendatangkan hasil yang menyenangkan bagi seseorang, maka perilaku tersebut akan diulang kembali.
Sebaliknya, jika perilaku mendatangkan hasil yang tidak menyenangkan bagi seseorang, maka perilaku tersebut akan dihindari dari orang tersebut.
c. Belajar melalui pengamatan observational learning, learning by example Proses pembelajaran dengan cara mengamati perilaku orang lain, kemudian dijadikan
sebagai contoh untuk perilaku yang sama. Banyak perilaku yang dilakukan seseorang hanya karena mengamati perbuatan oranglain.
d. Perbandingan sosial social comparison Proses pembelajaran dengan membandingkan orang lain untuk mengecek
pandangan mengenai sesuatu hal adalah benar atau salah disebut dengan perbandingan sosial.
Berdasarkan beberapa teori mengenai pembentukan sikap diatas, sikap seseorang dapat terbentuk melalui beberapa cara salah satunya dengan pengamatan
dan pengkondisian instrumental. Ketika dalam kelompok, siswa mengamati dan menjadikan contoh perilaku anggota kelompok yang mendapatkan reward dari guru
karena dapat mengerjakan tugas kelompok dengan kategori terbaik dari kelompok yang lain ketika tahap mempresentasikan laporan akhir pada model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation GI.
27 4. Ciri-ciri Sikap
Berikut ini adalah ciri-ciri sikap yang dikemukakan oleh Walgito 2006: 113 yaitu :
a. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir Hal ini dapat diartikan bahwa pada waktu lahir manusia belum membawa
sikap-sikap tertentu pada suatu objek, karena sikap pada tiap orang diperoleh tidak dari lahir, maka sikap terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan.
Oleh karena itu bahwa sikap dapat mengalami perubahan. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation diharapkan siswa dapat
mengembangkan sikap yang telah ditumbuhkan oleh guru. b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap
Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif
atau negatif antara individu dengan suatu objek, maka akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap objek. Pada penelitian ini, objek sikap yang dapat
dipelajari oleh siswa yaitu ketika pada tahap melaksanakan investigasi pada langkah- langkah model pembelajaran group investigation GI, pada tahapan tersebut siswa
dapat mempelajari dan mengamati video peristiwa proklamasi kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan sebagai objek sikap.
28 c. Sikap dapat tertuju pada satu objek, tetapi sikap juga dapat tertuju pada
sekumpulan objek-objek Seseorang apabila mempunyai sikap yang negatif pada orang lain, orang
tersebut mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok yang dimana seseorang tersebut tergabung dalam kelompok
tersebut. Hal tersebut terlihat adanya kecenderungan untuk menggenerelasasikan objek sikap.
Ketika siswa bekerjasama dalam kelompok menggunakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation GI, selain dapat
mempelajari anggung jawab para pahlawan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan sebagai objek
sikap, siswa juga dapat mempelajari teman dari kelompoknya sebagai objek sikap. d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Suatu sikap yang telah terbentuk dan telah mendarah daging dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan bertahan lama pada diri orang yang
bersangkutan. Sikap tersebut akan sulit diubah, dan kalaupun dapat diubah akan memakan waktu yang lama. Tetapi sebaliknya bila sikap itu tidak begitu mendalam
ada dalam diri seseorang maka sikap tersebut relatif tidak bertahan lama, dan sikap tersebut akan mudah berubah.
29 e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi
Hal ini berarti sikap terhadap suatu objek tertentu selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif yang menyenangkan tetapi juga dapat bersifat
negatif yang tidak menyenangkan terhadap objek tersebut. Model pembelajaran group investigation GI merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang mengutamakan kerja kelompok pada siswa. Model pembelajaran GI tidak hanya melatih kemampuan pada aspek kognitif saja
melainkan juga mampu mengembangkan aspek afektif. Melalui model ini siswa akan bekerja dalam enam tahapan yang setiap tahapannya melibatkan siswa secara
langsung dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Salah satu tahapan yang memunculkan perasaan
menyenangkan pada siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk bersikap tanggung jawab yaitu tahapan investigasi. Tahapan tersebut melatih siswa dalam kelompok
untuk bertanggung jawab dalam mencari informasi serta menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan pembagian tugas yang telah disepakati.
5. Pengertian Sikap Tanggung Jawab Menurut Kurniawan 2013: 158 tanggung jawab adalah sikap ketika kita
harus bersedia menerima akibat dari apa yang telah dipercayakan pada kita. Hal ini mengartikan bahwa sikap tanggung jawab itu dapat menjadi bekal bagi seseorang
untuk menjalani kehidupannya. Oleh karena itu, mengingat pentingnya sikap tanggung jawab pada diri seseorang maka sifat tersebut penting untuk ditanamkan
sejak dini pada diri siswa di lingkungan sekolah.
30 Lickona 2013: 72 mengemukakan bahwa tanggung jawab secara literal
berarti kemampuan untuk merespon atau menjawab. Itu artinya tanggung jawab berorientasi terhadap orang lain, memberikan bentuk perhatian, dan secara aktif
memberikan respon terhadap apa yang mereka inginkan. Tanggung jawab menekankan pada kewajiban positif untuk saling melindungi satu sama lain.
Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan semakin besar kemungkinannya mengalami keberhasilan dan penghargaan yang diperoleh dari keberhasilan itu.
Sebaliknya, jika seseorang yang kurang bertanggungjawab atau bertindak gegabah akan lebih banyak dihukum dan dikritik disamping harga dirinya juga berkurang dan
akan mengembangkan sikap negatif dalam hidup. Tanggung jawab merupakan salah satu dari pengembangan pendidikan
karakter. Pendidikan budaya dan karakter bangsa pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa
Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional Kemendiknas, 2010: 7. Sedangkan menurut Sri Narwanti 2011: 14
pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia
insan kamil. dari pemaparan tersebut, dapat diambil pengertian bahwa pendidikan karakter ialah suatu pendidikan yang mengajarkan tabiat, moral, tingkah laku maupun
kepribadian. Maksudnya proses pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan
31 harus mampu mengarahkan, mengembangkan, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan
kepada siswa yang kemudian dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah telah mencanangkan pendidikan karakter pada semua jenjang
pendidikan. Artinya, pemerintah menginginkan agar nilai-nilai karakter dapat ditanamkan dalam diri peserta didik melalui proses pendidikan yang berlangsung
pada setiap jenjang pendidikan. Tak terkecuali dengan tanggung jawab, yang juga mulai ditanamkan pada peserta didik sejak pendidikan dasar seperti sekolah dasar.
Terdapat 18 nilai karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Pengertian tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang
untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan
Yang Maha Esa. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sikap
tanggung jawab adalah bentuk reaksi barupa menerima serta melaksanakan tugas dan kewajiban akibat dari yang telah dipercayakan pada kita, yang seharusnya di lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Melalui tahapan-tahapan model pembelajaran group
investigation GI, siswa dapat mengembangkan sikap tanggung jawab ketika mengikuti pembelajaran.
6. Konsep Utama Tanggung Jawab Menurut Josephson 2008: 103 terdapat 12 konsep utama dalam mengajarkan
tanggung jawab. Konsep-konsep itu antara lain: 1 berani menanggung konsekuansi,
32 2 melatih kendali diri, 3 membuat perencanann dan menentukan tujuan, 4
memilih sikap positif, 5 melakukan kewajiban, 6 Mandiri, 7 berusaha mencapai kesempurnaan, 8 Bersikap Proaktif, 9 Bersikap Tekun, 10 mau merenung, 11
Memberikan Contoh yang baik, dan 12 Mempunyai Otonomi Moral. Konsep- konsep tersebut akan dibahas di bawah ini:
a. Berani Menanggung Konsekuensi Seseorang yang bertanggung jawab artinya seseorang yang berani
menanggung risiko atas pilihannya; menerima tanggung jawab moral atas konsekuensi sikap, kata-kata, dan tindakannya. Orang yang tidak berani menanggung
konsekuensi biasanya selalu berusaha menghindari tanggung jawab. Siswa yang berani menanggung konsekuensi tidak akan menyalahkan orang lain, membuat
alasan, atau menutup-nutupi kesalahan yang diperbuat. Siswa yang berani menanggung konsekuensi memahami betul bahwa hal baik maupun buruk pasti
menyertai sikap pilihan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atau tidak lakukan, yang dikatakan dan tidak katakan, dan sikap yang diperlihatkan kepada
orang lain. b. Melatih Kendali Diri
Ciri kuatnya kontrol diri adalah kemampuan untuk mengatur hawa nafsu dan keinginan yang kuat seperti cinta, benci, amarah, ketamakan, dan rasa takut demi
akal sehat atau nalar, seperti kewajiban moral. Siswa yang bertanggung jawab tidak memberi dalih karena menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki untuk memilih
kepribadian yang diinginkan.
33 c. Merencanakan dan Menentukan Tujuan
Membuat rencana adalah ciri tanggung jawab. Bagi siswa dalam dunia yang penuh target ini, salah satu bagian tanggung jawab adalah membagi waktu dan
menepati komitmen dan janji. Niat baik saja tidak cukup. Guru harus mengajarkan perencanaan dan penentuan tujuan kepada siswa, agar mampu menghadapi berbagai
kewajiban sekolah, kegiatan ekstrakulikuler, memiliki kehidupan sosial yang sehat, melakukan tugas ketika berada di rumah.
d. Memilih Sikap Positif Cara seseorang dalam memandang dunia di sekitar mempengaruhi setiap
aspek kehidupan, termasuk kesehatan lahir-batin dan hubungan dengan orang lain. Manusia yang bertanggung jawab memilih sikap positif karena bersedia
mengendalikan emosinya, dan dengan demikian juga mengendalikan kebahagiaan hidupnya.
Sikap positif atau sikap yang baik, seperti kejujuran, optimisme, keceriaan, antusiasme, sikap penuh harapan, dan kedermawanan, menghasilkan hubungan sosial
yang lebih baik serta kebiasaan kerja yang lebih produktif. Sikap negatif yang buruk seperti sinisme, keputusasaan, kecurigaan, pesimisme, kehilangan harapan, dan
egoism, adalah bentuk-bentuk prasangka yang mendistrosi persepsi kita dan sering mengakibatkan penentuan pilihan yang salah dan tidak bijak. Dengan mengajarkan
dan mendorong siswa agar selalu memilih sikap positif, guru dapat memberikan kepadanya bekal yang berharga.
34 e. Melakukan Kewajiban
Manusia yang bertanggung jawab melakukan tindakan yang menjadi kewajibannya. Siswa memenuhi kewajiban dapat berupa pada saat siswa harus
melakukannya; siswa mematuhi komitmen dan memenuhi kewajibannya, baik yang tersirat aspek moral maupun yang tersurat aspek legal. Melakukan kewajiban
adalah ciri penting karakter yang kuat dan merupakan ujian rasa tanggung jawab. Tanggung jawab berhubungan dengan kualitas karakter yang membuat siswa
menerima tugas dan kewajiban personal untuk melakukan tindakan yang harus siswa lakukan.
f. Mandiri Orang yang bertanggung jawab mampu mengatur hidupnya sehingga tidak
membebani orang lain. Seseorang yang bertanggung jawab akan sekuat tenaga membiayai dan memenuhi kebutuhan sendiri, serta mandiri.
g. Berusaha Mencapai Kesempurnaan Pribadi yang bertanggung jawab berusaha mencapai kesempurnaan dengan
memberikan hasilnya yang terbaik, berusaha seratus persen, bekerja keras dan rajin. Kekurangan sumber daya dan waktu memang selalu ada, tetapi orang yang
bertanggung jawab melakukan yang terbaik dengan apa yang ada, dan bangga dengan apapun yang dilakukan.
35 h. Bersikap Proaktif
Pribadi yang bertanggung jawab bersifat proaktif seperti berinisiatif meningkatkan diri, kondisi, dan komunitasnya serta berusaha mengubah sistem dan
memecahkan masalah sosial demi kehidupan yang lebih baik. i. Bersikap Tekun
Aspek lain tanggung jawab adalah ketekunan. Siswa yang bertanggung jawab menyadari bahwa tidaklah mudah melakukan hal yang bermanfaat. Siswa yang
bertanggung jawab menunjukkan ketekunan dan tekad yang kuat untuk mengejar tujuannya. Siswa yang bertanggung jawab akan bertahan dalam tujuan yang ada dan
menyelesaikan yang telah dimulai. j. Mau Merenung
Siswa yang bertanggung jawab selalu berpikir ke depan sebagai antisipasi kemungkinan konsekuensi pilihannya serta memikirkan kembali tindakan yang telah
ia lakukan dan tidak lakukan, agar lebih paham atas sebuah pilihan. Refleksi atau perenungan juga berarti pemaksaan diri untuk memikirkan masalah secara
menyeluruh, kendati emosi dan dorongan hati mendorongnya melakukan reaksi spontan tanpa pikir panjang.
k. Memberikan Contoh yang Baik Siswa yang bertanggung jawab paham bahwa tindakannya sering
memengaruhi nilai dan perilaku orang lain, mengerti apabila mempunyai kewajiban moral untuk berperilaku dengan cara tertentu, yang merupakan promosi utnuk
36 pemikiran dan tindakan yang baik. Memberikan contoh yang baik mencakup dua
bidang: memberikan contoh dengan tindakan, dan menjadi teladan yang baik. l. Mempunyai Otonomi Moral
Pribadi yang bertanggung jawab sanggup berpikir sendiri, menentuakan keputusan yang mandiri, rasional, dan etis berdasarkan penilaian benar-salah yang
sudah terintegrasi dalam dirinya dengan kata lain, nurani kesadaran diri, dan tidak memberikan sikap dan prinsipnya dikendalikan oleh orang lain. Otonomi adalah kata
indah yang bermakna gabungan dari keteguhan hati, penguasaan diri, kebebasan personal, dan kemandirian. Pribadi yang bertanggung jawab mempunyai otonomi
moral karena menganggap dirinya adalah agen moral yang bebas, dengan kemampuan berpikir dan kebebasan untuk memilih yang benar daripada yang salah.
Penelitian ini menggunakan konsep utama dalam mengajarkan sikap tanggung jawab yang dikemukakan oleh Josephson 2008: 103 sebagai indikator dalam
pembuatan instrumen skala sikap. Namun tidak semua konsep tersebut digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan penelitian ini dilaksanakan
ketika siswa dalam kelompok belajar di dalam kelas. Konsep utama yang digunakan sebagai indikator tersebut adalah: 1 berani menanggung konsekuansi, 2 membuat
perencanann dan menentukan tujuan, 3 memilih sikap positif, 4 melakukan kewajiban, 5 berusaha mencapai kesempurnaan, dan 6 mau merenung. Penelitian
ini menggunakan konsep utama tersebut untuk menjabarkan sikap tanggung jawab pada siswa sekolah dasar.
37