110
K. Penilaian
1. Prosedur : Proses 2. Jenis
: Nontes 3. Bentuk
: Lembar penilaian 4. Rubrik
a. Rubrik penilaian proses
No Nama
Aspek yang Dinilai Kekompakan
Tanggungjawab Kerjasama
BT MT MB ST BT MT MB ST BT MT MB ST
Keterangan: BT = Belum Terlihat skor 1
MT = Mulai Terlihat skor 2 MB = Mulai Berkembang skor 3
ST = Sudah TerlihatMembudaya skor 4
Jumlah skor maksimum seluruh indikator perilaku = 4 x 3 = 12 Jumlah skor minimum seluruh indikator perilaku
= 1 x 3 = 3 Nilai ideal
= 12
111
Klasifikasi Nilai 12
= A sangat baik 8
– 1 = B baik 4
– 7 = C cukup
L. Lampiran
1. Materi Pembelajaran 2. Lembar Kerja
112
Rangkuman Materi A.
Peran BPUPKI dan PPKI dalam Proklamasi Kemerdekaan
1. BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pembentukan BPUPKI berawal ketika Jepang terdesak oleh pasukan Sekutu
pada Perang Dunia II. Pemerintah Jepang berusaha untuk menarik simpati dan dukungan bangsa Indonesia dengan cara memberikan janji kemerdekaan. Janji Jepang
dipercepat setelah mereka mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik Perang Asia Timur Raya, bahkan ketika Sekutu mulai menyerang pasukan Jepang di Indonesia.
Situasi ini mendorong penguasa militer Jepang di Jawa, Letnan Jenderal Kumakichi Harada, mengumumkan tentang pembentukan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945.
Pemerintah Jepang mengangkat Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua BPUPKI. Wakilnya adalah Ichibangase dari Jepang dan R. P. Soeroso dari
Indonesia. Jabatan sekretaris BPUPKI dirangkap oleh R. P. Soeroso dibantu oleh Toyohito Matsuda dan A.G. Pringgodigdo. Pengurus BPUPKI dilantik di Gedung
Chuo Sangi In sekarang Gedung Departemen Luar Negeri pada tanggal 28 Mei 1945. BPUPKI mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei
– 1 Juni 1945. Sidang tersebut menyepakati bentuk negara republik dengan kepala negara dan
kepala pemerintahan dijabat oleh seorang presiden. Untuk menjalankan tugasnya, BPUPKI telah membentuk beberapa panitia
kerja. Rapat BPUPKI juga berhasil membentuk panitia yang berjumlah 9 orang. Panitia Sembilan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Ir. Soekarno sebagai Ketua 2. Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Ketua
3. Mr. Ahmad Subardjo sebagai Anggota 4. K.H. Wahid Hasyim sebagai Anggota
5. Muhammad Yamin sebagai Anggota 6. Mr. A.A. Maramis sebagai Anggota
7. Abdul Kahar Muzakir sebagai Anggota 8. Abikusno Cokrosuyoso sebagai Anggota
113 9. Haji Agus Salim sebagai Anggota
Sidang kedua BPUPKI diadakan pada tanggal 10 –17 Juli 1945. Sidang ini
bertujuan untuk mendengarkan hasil kerja Panitia Sembilan dan perumusan Undang- Undang Dasar negara. Sidang menyetujui pembentukan Panitia Perancang Undang-
Undang Dasar UUD yang diketuai oleh Soekarno. 2. PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Setelah pembubaran BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk. Anggota PPKI adalah pemimpin-pemimpin yang
dikenal oleh rakyat.Mereka mewakili daerah-daerah, golongan, dan aliran dari seluruh Indonesia. PPKI beranggotakan 21 orang. Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta,
masing-masing diangkat sebagai ketua dan wakil ketua.Pada tanggal 12 Agustus 1945, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat menghadap
Panglima Tentara Umum Selatan, Jenderal Terauchi di Vietnam. Pada kesempatan itu Terauchi menyampaikan keputusan pemerintah Jepang untuk memberikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Selanjutnya, PPKI dijadikan Badan Nasional dan jumlah anggotanya yangsemula 21 orang ditambah 6 orang sehingga menjadi 27
orang. Susunan anggota PPKI dipandang telah mewakili seluruh rakyat Indonesia sehingga dianggap sebagai badan perwakilan rakyat Indonesia.BPUPKI dan PPKI
sangat berperan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Kedua organisasi atau badan itu sangat mendukung dan memperlancar dalam persiapan kemerdekaan serta
penyelenggaraan negara yang merdeka.
B. Peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan
Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Sekutu.
Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Kesempatan itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Ada
beberapa peristiwa sejarah menjelang proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang patut kita ketahui.