Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

74 Tabel 12. Kategorisasi Pre Test Kelas Eksperimen No Kategori Interval Frekuensi Presentase 1. Rendah X 129,72 5 21,7 2. Sedang 129,72 ≤ X 148,28 14 60,9 3. Tinggi X ≥ 148,28 4 17,4 Total 23 100 Dari data di atas dapat menunjukkan kecenderungan jawaban dari 23 siswa, siswa yang berada pada kategori rendah sebanyak 5 siswa, sebesar 21,7 dari jumlah keseluruhan, siswa yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 14 siswa, sebesar 60,9 dari jumlah keseluruhan siswa dan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 4 siswa, sebesar 17,4 dari keseluruhan dari jumlah keseluruhan. Dari hasil kategorisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa berada pada kategori sedang 60,9. 2. Deskripsi Data Pre Test Kelas Kontrol Hasil pre test pada kelas kontrol dengan penggunaan metode ceramah bervariasi yang dikerjakan oleh 22 siswa kelas V SD Negeri Pandeyan 1 menunjukkan bahwa nilai skor total yang diperoleh kesuluruhan siswa sebanyak 2970 dengan skor rata-rata 135,00 skor minimal 119,00 skor maksimal 151,00 median 135,00 modus 128,00 dan standar deviasi 8,23. Tabel distribusi frekuensi untuk data pre test kelas kontrol disajikan dengan jumlah kelas interval yang dihitung menggunakan Rumus Strurges sebagai berikut. n : jumlah responden yaitu 22 K = 1 + 3,3 log 22 K = 1+ 3,3 log n 75 K = 1 + 3,3 x 1,34 K = 1 + 4,43 K = 5,43 Sehingga jumlah kelas interval dibulatkan menjadi 6 kelas, berikut adalah rinciannya : Tabel 13. Daftar Distribusi Frekuensi Pre Test Kelas Kontrol No. Interval F absolut F relatif F komulatif 1. 119,00 – 124,00 2 2 9,1 2. 125,00 – 130,00 5 7 22,7 3. 131,00 – 136,00 4 11 18,2 4. 137,00 – 142,00 8 19 36,4 5. 143,00 – 148,00 1 20 4,5 6. 149,00 – 154,00 2 22 9,1 Jumlah 22 81 100 Dari tabel diatas, dapat menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai pada interval 119,00 – 124,00 berjumlah 2 siswa dengan persentase 9,1, interval 125,00 – 130,00 berjumlah 5 siswa dengan persentase 22,7, interval 131,00 – 136,00 berjumlah 4 siswa dengan persentase 18,2, interval 137,00 – 142,00 berjumlah 8 siswa dengan persentase 36,4, interval 143,00 – 148,00 berjumlah 1 siswa dengan persentase 4,5 dan interval 149,00 – 154,00 berjumlah 2 siswa dengan persentase 9,1. Dari tabel diatas dapat dibuat grafik histogramnya seperti gambar berikut : 76 Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Data Nilai Pre test Kelas Kontrol Dari data tersebut kemudian dilakukan kategorisasi, ada tiga kategori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berikut ini adalah tabel hasil kategorisasi pada pre test kelas kontrol. Tabel 14. Kategorisasi Pre Test Kelas Kontrol No Kategori Interval Frekuensi Presentase 1. Rendah X 126,8 3 13,6 2. Sedang 126,8 ≤ X 143,23 16 72,8 3. Tinggi X ≥ 143,23 3 13,6 Total 22 100 Dari data di atas dapat menunjukkan kecenderungan jawaban dari 22 siswa, siswa yang berada pada kategori rendah sebanyak 3 siswa, sebesar 13,6 dari jumlah keseluruhan, siswa yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 16 siswa, sebesar 72,8 dari jumlah keseluruhan siswa dan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 3 siswa, sebesar 13,6 dari keseluruhan dari jumlah keseluruhan. Dari 77 hasil kategorisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa berada pada kategori sedang 72,8. 3. Deskripsi Data Post Test Kelas Eksperimen Dari hasil dari post test kelas eksperimen yang dikerjakan oleh 23 siswa kelas V SD Negeri Telukan 2 dapat dilihat siswa bahwa total nilai keseluruhan siswa yaitu 3657 dengan skor rata-rata 159,00 skor maksimal 173,00 skor minimal 137,00 median 162,00 modus 160,00 dan standar deviasi 10,53 data tersebut kemudian dianalisis kembali. Tabel distribusi frekuensi untuk data post test kelas eksperimen disajikan dengan jumlah kelas interval yang dihitung menggunakan Rumus Strurges. Sehingga jumlah kelas interval dibulatkan menjadi 6 kelas, berikut adalah rinciannya: Tabel 15. Daftar Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Eksperimen No. Interval F absolut F relatif F komulatif 1. 137,00 – 143,00 3 3 13,1 2. 144,00 – 150,00 1 4 4,3 3. 151,00 – 157,00 4 8 17,4 4. 158,00 – 164,00 7 15 30,4 5. 165,00 – 171,00 6 21 26,1 6. 172,00 – 178,00 2 23 8,7 Jumlah 23 74 100 Dari tabel diatas, dapat menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai pada interval 137,00 – 143,00 berjumlah 3 siswa dengan persentase 13,1, interval 144,00 – 150,00 berjumlah 1 siswa dengan persentase 4,3, interval 151,00 – 157,00 berjumlah 4 siswa dengan persentase 17,4, interval 158,00 – 164,00 berjumlah 7 siswa dengan persentase 30,4, interval 165,00 – 171,00 berjumlah 6 siswa dengan persentase 26,1 dan interval 172,00 – 178,00 berjumlah 2 siswa dengan persentase 8,7. Dari tabel diatas dapat dibuat grafik histogramnya seperti gambar berikut : 78 Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Data Nilai Pre test Kelas Eksperimen Dari data tersebut kemudian dilakukan kategorisasi, ada tiga kategori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berikut ini adalah tabel hasil kategorisasi pada post test kelas eksperimen. Tabel 16. Kategorisasi Post Test Kelas Eksperimen No Kategori Interval Frekuensi Presentase 1. Rendah X 148,47 4 17,3 2. Sedang 148,47 ≤ X 169,53 17 74 3. Tinggi X ≥ 169,53 2 8,7 Total 23 100 Dari data di atas dapat menunjukkan kecenderungan jawaban dari 23 siswa, siswa yang berada pada kategori rendah sebanyak 4 siswa, sebesar 17,3 dari jumlah keseluruhan, siswa yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 17 siswa, sebesar 74 dari jumlah keseluruhan siswa dan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 2 siswa, sebesar 8,7 dari keseluruhan dari jumlah keseluruhan. Dari hasil 79 kategorisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa berada pada kategori sedang 74. 4. Deskripsi Data Post Test Kelas Kontrol Hasil post test pada kelas kontrol dengan penggunaan metode ceramah bervariasi yang dikerjakan oleh 22 siswa kelas V SD Negeri 1 Pandeyan menunjukkan bahwa nilai skor total yang diperoleh kesuluruhan siswa sebanyak 3344 dengan skor rata-rata 152,00 skor minimal 133,00 skor maksimal 164,00 median 153,50 modus 149,00 dan standar deviasi 7,16. Tabel distribusi frekuensi untuk data post test kelas kontrol disajikan dengan jumlah kelas interval yang dihitung menggunakan Rumus Strurges. Sehingga jumlah kelas interval dibulatkan menjadi 6 kelas, berikut adalah rinciannya : Tabel 17. Daftar Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Kontrol No. Interval F absolut F relatif F komulatif 1. 133,00 – 138,00 1 1 4,5 2. 139,00 – 144,00 2 3 9,1 3. 145,00 – 150,00 5 8 22,7 4. 151,00 – 156,00 10 18 45,5 5. 157,00 – 162,00 3 21 13,7 6. 163,00 – 168,00 1 22 4,5 Jumlah 22 73 100 Dari tabel diatas, dapat menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai pada interval 133,00 – 138,00 berjumlah 1 siswa dengan persentase 4,5 , interval 139,00 – 144,00 berjumlah 2 siswa dengan persentase 9,1 , interval 145,00 – 150,00 berjumlah 5 siswa dengan persentase 22,7 , interval 151,00 – 156,00 berjumlah 10 siswa dengan persentase 45,5 , interval 157,00 – 162,00 berjumlah 3 siswa dengan persentase 13,7 dan interval 163,00 – 168,00 berjumlah 1 siswa 80 dengan persentase 4,5. Dari tabel diatas dapat dibuat grafik histogramnya seperti gambar berikut : 2 4 6 8 10 12 133,00 – 138,00 139,00 – 144,00 145,00 – 150,00 151,00 – 156,00 157,00 – 162,00 163,00 – 168,00 F r e k u e n s i Interval Post Test Kelas Kontrol Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Data Nilai Pre test Kelas Kontrol Dari data tersebut kemudian dilakukan kategorisasi, ada tiga kategori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berikut ini adalah tabel hasil kategorisasi pada post test kelas kontrol. Tabel 18. Kategorisasi Post Test Kelas Kontrol No Kategori Interval Frekuensi Presentase 1. Rendah X 144,84 3 13,7 2. Sedang 144,84 ≤ X 159,16 16 72,6 3. Tinggi X ≥ 159,16 3 13,7 Total 22 100 Dari data di atas dapat menunjukkan kecenderungan jawaban dari 22 siswa, siswa yang berada pada kategori rendah sebanyak 3 siswa, sebesar 13,7 dari jumlah keseluruhan, siswa yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 16 siswa, sebesar 81 72,6 dari jumlah keseluruhan siswa dan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 3 siswa, sebesar 13,7 dari keseluruhan dari jumlah keseluruhan. Dari hasil kategorisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa berada pada kategori sedang 72,6. 5. Hasil Uji Prasyarat Analisis a. Perhitungan Normalitas Perhitungan normalitas dapat dilakukan dengan rumus kolmogorov-smirnov. Data hasil perhitungan normalitas pre test dan post test adalah sebagai berikut : Tabel 19. Hasil Perhitungan Normalitas Data Pre Test dan Post Test Sikap Tanggung Jawab Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. No. Data Sig hitung Sig min Keterangan 1. Pre test Kelas Eksperimen 0,986 0,05 Normal 2. Post test Kelas Eksperimen 0,707 0,05 Normal 3. Pre test Kelas Kontrol 0,986 0,05 Normal 4. Post test Kelas Kontrol 0,335 0,05 Normal Sumber : Lampiran 7 Dari tabel tersebut dapat menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini beridistribusi normal, hal ini dapat dilihat dengan Sig hitung Sig min . Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. b. Perhitungan Homogenitas Perhitungan homogenitas dilakukan setelah perhitungan normalitas, perhitungan homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui kedua kelas tersebut mempunyai populasi yang sama atau tidak. 82 Tabel 20. Hasil Perhitungan Homogenitas Varian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. No. Data Df Uji F Signifikasi Keterangan F hitung F tabel 1. Pre test 1:43 0,321 4,08 0,574 Varian Homogen 2. Post test 1:43 3,513 4,08 0,068 Varian Homogen Sumber : Lampiran 8 Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa kedua populasi dalam keadaan homogen atau sama, hal ini dikarenakan F hitung F tabel atau nilai sig 0,05. c. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan setelah data memenuhi syarat uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan uji t test. Berikut ini adalah sajian data dari uji hipotesis : 1 Uji Hipotesis 1 Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sikap tanggung jawab kelas setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah bervariasi bervariasi. Analisis statistic yang digunakan untuk mengetahuinya yaitu dengan uji t dengan taraf signifikasi 5. Hasil uji t dapat diterima apabila t hitung t tabel maka tidak ada pengaruh metode ceramah bervariasi terhadap sikap tanggung jawab siswa, dan sebaliknya apabila t hitung t tabel maka ada pengaruh metode ceramah bervariasi terhadap sikap tanggung jawab atau nilai signifikansi kurang dari 5. Hasilnya dapat dianalisis sebagai berikut: 83 Tabel 21. Hasil Uji t Pre Test Eksperimen dan Pre Test Kontrol Sumber mean t hitung t tabel Sig Keterangan Pre test eksperimen Pre test kontrol 139,00 135,00 1,526 2,021 0,134 t hitung t tabel atau sig 0.05 = tidak signifikan Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mean pada pre test kelas eksperimen sebesar 139,00 dan pre test kelas kontrol sebesar 135,00 dengan nilai t hitung sebesar 1,526 dan nilai t tabel sebesar 2,021. Terlihat bahwa t hitung t tabel 1,526 2,021, hal ini juga dapat diketahui dengan perhitungan program SPSS for Windows Versi 16 dimana nilai signifikasi 0,134 0,05. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh kelas yang telah diterapkan dengan menggunakan metode ceramah bervariasi terhadap sikap tanggung jawab siswa. 2 Uji Hipotesis 2 Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sikap tanggung jawab siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI. Analisis statistik yang digunakan untuk mengujinya yaitu dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikasi 5. Hasil uji t dapat diterima apabila t hitung t tabel pada taraf signifikasi 5 maka tidak ada pengaruh sikap tanggung jawab siswa sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI di kelas V A SD Negeri 2 Telukan. Sebaliknya jika t hitung t tabel atau nilai signifikansi kurang dari 5 maka ada 84 pengaruh sikap tanggung jawab siswa sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI di kelas V A SD Negeri 2 Telukan. Berdasarkan data dari pengujian yang dilakukan, terdapat pengaruh sikap tanggung jawab siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI. Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut : Tabel 22. Hasil Uji t Post Test Eksperimen dan Post Test Kontrol Sumber mean t hitung t tabel Sig Keterangan Post test eksperimen Post test kontrol 159,00 152,00 2,596 2,021 0,01 t hitung t tabel atau sig 0.05 = signifikan Sumber : Lampiran 10 Berdasarkan analisis tersebut dapat dilihat mean post test pada setiap kelas, pada post test kelas eksperimen memiliki mean sebesar 159,00 sedangkan mean pada kelas kontrol sebesar 152,00. Maka terlihat bahwa mean post test kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol 159,00 152,00. Selain itu dapat dijelaskan juga dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan uji t. Pada perhitungan post test dididapatkan t hitung sebesar 2,596 dengan nilai signifikansi 0,01. Kemudian nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi α =0,05, diperoleh t tabel 2,021. Dari data tersebut dapat menunjukkan bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel 2,596 2,021. Apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi 0,01 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5 0,01 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif ditunjukkan melalui hasil mean 85 dan signifikan ditunjukkan melalui nilai signifikasi sikap tanggung jawab siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI di kelas V A SD Negeri Telukan 2.

B. Pembahasan

1. Pembahasan Hipotesis Pertama Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SD Negeri Pandeyan 1, peneliti membuktikan tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari metode ceramah bervariasi terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas V. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,134 dengan taraf signifikasi 0,05 yang artinya 86,6 tingkat kebenaran dari sampel berjumlah 45 siswa yang mewakili populasi sebanyak 139 siswa, sedangkan taraf signifikasi yang digunakan adalah 95. Artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari metode ceramah bervariasi terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas V. Penelitian dilaksanakan sebanyak 5 kali dengan menggunakan metode ceramah yang biasa digunakan disekolah tersebut, penelitian dilaksanakan oleh guru kelas dengan dua kompetensi dasar yang berbeda yaitu peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Sebelum melaksanakan penelitian guru memberikan pre test pada setiap siswa, selanjutnya guru mengajar dengan metode pembelajaran ceramah bervariasi sesuai dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Kadiyono dalam buku Hidayati 2000: 79. Guru memberikan materi pembelajaran kepada siswa kemudian guru membagikan LKS yang dikerjakan dengan cara berdiskusi 86 dengan teman sebangku. Akhir pembelajaran beberapa siswa diminta untuk mewakilkan teman satu kelas mempresentasikan hasil pekerjaannya. Guru dalam mengajar menggunakan media gambar-gambar pahlawan dan video. Saat kegiatan belajar mengajar guru banyak memberikan umpan balik kepada siswa agar siswa aktif dalam pembelajaran, namun siswa mengetahui materi hanya dengan membaca buku dan mendengarkan penjelasan guru saja berbeda dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI yang siswa terlibat aktif dalam mencari informasi mengenai materi yang diajarkan. Penelitian dikelas kontrol dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan dalam waktu lima minggu dengan materi yang sama dengan kelas eksperimen. Pada pembelajaran kelas kontrol dapat dilihat bahwa antusias masih kurang dikarenakan metode yang digunakan masih monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi selama lima kali, guru memberikan soal post test kepada siswa kelas V SD Negeri Pandeyan 1. Sudjana 2001: 144 mengemukakan bahwa ceramah bervariasi adalah suatu metode yang dilengkapi dengan penggunaan alat-alat bantu pandang dengar audio visual dan kegiatan belajar lainnya seperti diskusi, penugasan dll. Penggunaan media berupa gambar pahlawan, video serta memberikan LKS sangat efektif untuk menjelaskan materi, namun sikap-sikap yang terdapat pada materi tersebut belum dapat dikembangkan secara optimal karena siswa belum bekerja dalam kelompok yang anggotanya lebih dari 2 orang lebih heterogen sehingga belum terwujudnya kemampuan interaksi antar siswa, kemampuan menginterpretasi, serta kemampuan 87 menumbuhkan motivasi instrinsik. Hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan data pre test kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang menunjukkan bahwa metode ceramah tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap sikap tanggung jawab siswa. Pada awal penelitian, peneliti memberikan soal pre test dan setelah memberikan treatment sebanyak lima kali peneliti memberikan soal post test pada siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut. Tabel 23. Perhitungan Uji T Pre Test Sikap Tanggung Jawab Siswa Hasil rata-rata Hasil Uji t Pre test Kelas Ekspeimen Pre test Kelas Kontrol t hitung t tabel 139,00 135,00 1,526 2,021 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata skor pre test pada kelas eksperimen yang dikerjakan oleh 23 siswa sebesar 139,00 dan rata-rata skor kelas kontrol yang dikerjakan oleh 22 siswa sebesar 135,00 jika dilihat dari rata-rata kedua kelas, kedua kelas tersebut memiliki sikap tanggung jawab yang tidak jauh berbeda. Dalam analisis dengan menggunakan t test pada taraf signifikasi 5 diperoleh t hitung sebesar 1,526. Nilai t hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai t tabel diperoleh t hitung t tabel 1,526 2,021. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan metode ceramah bervariasi terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas V di SD Negeri Pandeyan 1. 88 2. Pembahasan Hipotesis Kedua

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 2 44

Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V

0 0 7

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD GUGUS V GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 20182019

0 1 14