Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Uraian tersebut berkebalikan dengan fakta yang didapatkan ketika observasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar yang tergabung dalam Gugus Grojogan Sewu Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo terkait dengan pengembangan sikap tanggung jawab. Berdasarkan hasil observasi ditemukan fakta bahwa belum dikembangkannya secara optimal sikap tanggung jawab khusunya pada siswa kelas V SD Negeri Telukan 2 dan SD Negeri Pandeyan 1. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang tidak sungguh-sungguh pada saat mengikuti pembelajaran khususnya saat pembelajaran IPS tetapi hal tersebut tidak terlihat ketika siswa mengikuti mata pelajaran lain seperti PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Permasalahan lain yang ditemukan ketika observasi adalah ketika siswa diberi tugas saat pembelajaran IPS siswa masih terlihat tidak sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang diperoleh, masih terdapat beberapa siswa yang menyelesaikan tugasnya tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, hal ini dikarenakan tidak semua siswa bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas tersebut. Belum optimalnya penanaman sikap tanggung jawab siswa juga terlihat ketika masih banyaknya siswa yang tidak mengerjakan PR, melempar kesalahan yang diperbuat kepada orang lain, tidak melaksanakan tugas piket membersihkan kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, masih terdapat beberapa siswa yang tidak minta maaf ketika melakukan kesalahan, serta masih ada siswa yang sering melanggar peraturan sekolah misalnya terlambat masuk kelas. 5 Guru dalam menumbuhkembangkan sikap tanggung jawab siswa berupaya dengan membentuk kebiasaan siswa seperti membuat jadwal piket yang disepakati bersama pada awal semester. Selain itu, guru juga berupaya dengan memberikan tugas individu kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran IPS, akan tetapi guru sering tidak menindak lanjuti tugas tersebut sehingga siswa mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran ceramah bervariasi masih digunakan guru dalam pembelajaran IPS. Hal ini dibuktikan ketika peneliti melakukan observasi proses pembelajaran, model pembelajaran yang dugunakan hanya sekedar membaca, menulis, dan sesekali memberikan tugas kepada siswa yang terkesan hanya berfokus pada aspek kognitif siswa. Asumsinya permasalahan juga dirasakan di SD Negeri Kadokan 1, SD Negeri Kadokan 2 dan SD Negeri Pandeyan 2 yang merupakan sekolah yang tergabung dalam Gugus Grojogan Sewu Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Pelaksanaan pembelajaran IPS pada kelas V memiliki materi yang cukup banyak seperti mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan, serta menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya materi yang harus dikuasai siswa kelas V sehingga dibutuhkan waktu yang cukup banyak pula agar materi dapat tersampaikan untuk mencapai keberhasilan belajar. Salah satu materi yang memerlukan waktu yang cukup banyak dalam penyampaiannya adalah materi proklamasi kemerdekaan 6 Republik Indonesia yang terdapat di semester genap. Diperlukan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam memahami materi tersebut agar terjadi interaksi yang aktif, antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan sumber belajar. Selain itu, penanaman sikap tanggung jawab juga dapat dikembangkan ketika pembelajaran materi tersebut. Hal ini dikarenakan, dengan mempelajari materi tersebut siswa akan mempelajari sikap tanggung jawab para pahlawan kepada negara Indonesia dalam memproklamasikan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Salah satu hal yang diduga dapat mengembangkan sikap tanggung jawab pada siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bepusat kepada siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengembangkan sikap tanggung jawab pada siswa ketika pembelajaran IPS. Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif dapat mengembangkan kualitas diri siswa terutama aspek afektif siswa. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif sangat baik digunakan untuk mencapai tujuan belajar, baik yang sifatnya kognitif, afektif, maupun konatif. Suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi yang saling percaya, terbuka, dan rileks di antara anggota kelompok memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan memberi masukan di antara mereka untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan moral, serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran Susanto, 2014: 201. Suasana belajar seperti itu, di samping proses belajar berlangsung lebih efektif, juga akan terbina sikap-sikap yang sesuai 7 dengan tujuan pembelajaran IPS salah satunya yaitu tanggung jawab siswa baik terhadap dirinya maupun terhadap anggota kelompoknya. Menurut Slavin 2015: 26 terdapat enam karakteristik dari cooperative learning yang membedakannya dengan metode ceramah bervariasi, yaitu: 1 tujuan kelompok; 2 tanggung jawab individu; 3 kesempatan sukses bersama; 4 kompetensi tim; 5 spesialisasi tugas; dan 6 adaptasi terhadap kebutuhan kelompok. Group Investigation GI merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan ketika pembelejaran IPS. Menurut Asma 2006: 61- 62 “investigasi kelompok ini sangat cocok untuk kajian-kajian yang bersifat terpadu yang berkaitan dengan pemerolehan, analisis, dan sistesis informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah multi-dimensi ”. Tugas akademik harus dapat merangsang berbagai macam masukan kontribusi dari seluruh anggota kelompok dan tidak dirancang hanya untuk memperoleh jawaban-jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan faktual. Menurut Slavin 2015: 216 “investigasi kelompok akan sangat ideal untuk mengajarkan tentang sejarah dan kebudayaan suatu negara ”. Hal ini sesuai dengan materi yang terdapat pada kelas V. Menurut Asma 2006: 62 secara umum dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI guru menetapkan topik yang luas, dan kemudian dipecah belah oleh siswa menjadi beberapa sub topik. Subtopik- subtopik ini merupakan hasil pertumbuhan dari berbagai latar belakang dan minat siswa, sekaligus sebagai pertukaran berbagai gagasan di antara para siswa. Para siswa mencari dan menemukan informasi dari berbagai macam sumber di dalam dan di luar 8 kelas. keberhasilan pelaksanaan model ini sangat tergantung dengan latihan-latihan berkomunikasi dan berbagai keterampilan sosial lainnya. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI merupakan model pembelajaran, dimana guru dan siswa bekerja sama membangun pembelajaran. Siswa harus aktif dalam beberapa aspek selama proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan fungsi kelompok sebagai sarana berinteraksi dalam membentuk suatu konsep belajar. Interaksi di antara siswa penting bagi Group Investigation Sharan, 2012: 170. Model ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ini, diharapkan partisipasi belajar siswa menjadi lebih aktif, bersemangat, motivasi siswa dalam belajar menjadi lebih tinggi, siswa dapat bekerjasama, bertanggung jawab sesuai dengan tugas masing-masing dan berpartisipasi aktif selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian yang diduga terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI terhadap sikap tanggung jawab siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V se-Gugus Grojogan Sewu Sukoharjo. 9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang permasalahan, maka muncul beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi. Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Belum dikembangkannya secara optimal sikap tanggung jawab khususnya pada siswa kelas V. 2. Siswa tidak sungguh-sungguh pada saat mengikuti pembelajaran khususnya saat pembelajaran IPS tetapi hal tersebut tidak terlihat ketika mata pelajaran lain seperti PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. 3. Siswa masih terlihat tidak sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang diperoleh ketika siswa diberi tugas saat pembelajaran IPS, masih terdapat beberapa siswa yang menyelesaikan tugasnya tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, masih banyaknya siswa yang tidak mengerjakan PR, melempar kesalahan yang diperbuat kepada orang lain serta tidak melaksanakan tugas piket membersihkan kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. 4. Belum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI untuk mengembangkan sikap tanggung jawab siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah pada point ke empat, maka penelitian ini akan dibatasi pada: dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Group 10 Investigation GI untuk mengembangkan sikap tanggung jawab siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V se-Gugus Grojogan Sewu Sukoharjo.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas V pada mata pelajaran IPS se-Gugus Grojogan Sewu Sukoharjo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI terhadap sikap tanggung jawabsiswa kelas V pada mata pelajaran IPS se-Gugus Grojogan Sewu Sukoharjo.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian mempunyai harapan bahwa hasil dari penelitiannya akan berguna bagi orang lain. Dalam penelitian ini juga ada beberapa harapan. Untuk lebih jelasnya manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan pengetahuan dan bahan tambahan referensi bagi pengembangan ilmu khususnya dalam mengembangkan sikap tanggung jawab. b. Memperkuat teori tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI terhadap sikap tanggung jawab. 11 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Menumbuhkan pembiasaan sikap tanggung jawab dalam proses pembelajaran di sekolah. b. Bagi Guru Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai mengembangkan sikap tanggung jawab untuk meningkatkan nilai afektif siswa. c. Bagi Kepala Sekolah Menjadi tambahan informasi serta bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan sekolah terkait mengembangkan sikap tanggung jawab pada siswa dalam pembelajaran di kelas. d. Bagi Peneliti Menambah wawasan serta pengetahuan dalam mengembangkan sikap tanggung jawab pada siswa dikemudian hari. 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation GI

1. Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Joyce and Weil Trianto, 2011: 22 model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain- lain. Menurut Winataputra 2007: 3 model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Arends Supridjono, 2009: 46 menjelaskan bahwa model pembelajaran merupakan pendekatan yang akan digunakan oleh guru, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Jadi, model pembelajaran bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan aktivitas belajar-mengajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru ketika di kelas adalah model pembelajaran kooperatif. Istilah cooperative learning pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 2 44

Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V

0 0 7

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD GUGUS V GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 20182019

0 1 14