17 Media kartu pintar fisika ini dapat digunakan untuk membantu
proses pembelajaran. Media kartu pintar fisika ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran visual dalam bentuk cetakan. Desain
kartu yang berisi konsep dan rumus ini memungkinkan siswa belajar fisika dengan mudah.
3. Minat Belajar Siswa
Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah peneriaman akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat Slameto, 2003: 180.
Menurut Getzel yang dikutip oleh Abdul Majid 2014: 49 menyatakan bahwa minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui
pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh obyek khusus, aktivitas, pemahaman dan keterampilan untuk tujuan perhatian
atau pencapaian. Minat dapat mempengaruhi intensitas belajar siswa sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang studi tertentu. Menurut Safari, 2003 indikator minat ada 4 macam, yaitu:
a. Perasaan Senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari
18 ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa
untuk mempelajari bidang tersebut. Perasaan senang siswa terhadap mata pelajaran fisika dapat ditunjukkan dengan rajin membaca buku
fisika, senang mengerjakan soal fisika, dan senang saat berlangsung proses pembelajaran fisika.
b. Ketertarikan Siswa Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran fisika dapat ditunjukkan dengan mengikuti pembelajaran fisika dengan antusias, dapat
menguasai materi dengan mudah, tertarik belajar fisika dengan latihan soal, dan pantang menyerah untuk belajar fisika.
c. Perhatian Siswa Perhatian merupakan konsentrasai atau aktivitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan
sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. Perhatian siswa terhadap
mata pelajaran
fisika dapat
ditunjukkan dengan
memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran, mencatat materi yang penting, mempelajari kembali materi fisika dengan
sungguh-sungguh, berkonsentrasi penuh saat proses pembelajaran, dan menjawab pertanyaan yang guru tanyakan saat proses pembelajaran.
19 d. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan
kegiatan dari objek tersebut. Keterlibatan siswa terhadap mata pelajaran fisika dapat ditunjukkan dengan datang tepat waktu saat
proses pembelajaran fisika, bekerja sama dengan teman dalam pembelajaran fisika, berdiskusi materi fisika dengan guruteman, dan
hadir saat proses pembelajaran fisika. Berdasarkan kajian pustaka mengenai minat belajar, dapat
disimpulkan bahwa minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat belajar terhadap fisika yang dipengaruhi oleh faktor media
pembelajaran yang digunakan, dalam hal ini kartu pintar fisika dan diukur menggunakan angket berdasarkan indikator perasaan senang
dalam belajar, ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, perhatian siswa terhadap pembelajaran, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
4. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar menurut Nana Sudjana 2005: 22 adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Horward Kingley yang dikutip Nana Sudjana 2005: 22 membagi tiga macam hasil belajar, yaitu 1 keterampilan dan
kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, 3 sikap dan cita-cita. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
20 belajar Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotoris Nana Sudjana, 2005: 22.
Menurut Anderson dan Krathwohl yang dikutip Mundilarto 2012: 9 pada tahun 2000 telah melakukan revisi taksonomi Bloom
untuk ranah kognitif yang disebut Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing sebagai berikut:
a. Mengingat remembering: mengenal kembali pengetahuan yang telah disimpan di dalam memori. Mengingat adalah ketika memori
digunakan untuk mengenal kembali pengetahuan-pengetahuan yang pernah
diperoleh, contoh
mendefinisikan, mendeskripsikan,
mengidentifikasi, dan menghafal. b. Memahami understanding: membangun arti dari berbagai jenis
materi yang ditandai dengan kemampuan menginterpretasi, memberi contoh,
mengklasifikasi, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
c. Menerapkan applying: melakukan atau menggunakan suatu prosedur melalui pelaksanaan atau penerapan pengetahuan. Menerapkan
berkaitan dan mengacu pada situasi di mana materi yang telah dipelajarai digunakan untuk menghasilkan produk seperti model,
penjelasan, atau simulasi.
d. Menganalisis analyzing: mengurai materi atau konsep ke dalam bagian-bagian, mengkaji hubungan antar bagian untuk mempelajari
struktur atau tujuan secara keseluruhan. Kegiatan mental yang tercangkup di dalamnya adalah membedakan, mengorganisasi,
mengidentifikasi.
e. Mengevaluasi evaluating: membuat kebijakan berdasarkan pada kriteria dan standar melalui pengamatan dan peninjauan. Kritik atau
saran, rekomendasi, dan laporan adalah beberapa contoh produk yang dihasilkan dari proses evaluasi.
f. Menciptakan creating: mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk bangun keseluruhan yang logis dan fungsional.
Mengorganisasi ulang elemen-elemen ke dalam pola atau struktur yang baru melalui proses pembangkitan, perencanaan, atau produksi.
Penciptaan memerlukan penggabungan atau sintesis bagian-bagian ke dalam cara, pola, bentuk atau produk yang baru.