Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

13 mengajar. Dapat dilihat dari sisi guru, pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar. Sedangkan dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran. Berdasarkan berbagai pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan dan perubahan tingkah laku yang dialami siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai dampak dari proses belajar mengajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa bersifat menyeluruh, bukan hanya salah satu aspek saja.

b. Kompetensi Pencatatan Jurnal Khusus

Pencatatan Jurnal Khusus merupakan salah satu standar kompetensi mata pelajaran Akuntansi SMK Kelas X jurusan Akuntansi. Standar kompetensi pencatatan jurnal khusus terdiri dari empat kompetensi dasar yaitu mengelompokkan dokumen sumber, menyiapkan pengelolaan buku jurnal khusus, melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus, dan melakukan rekapitulasi jurnal khusus. Standar kompetensi ini diajarkan pada semester genap kelas X pada kurikulum KTSP Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Pada penelitian ini, peneliti hanya akan meneliti peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mengelompokkan dokumen sumber dan menyiapkan pengelolaan buku jurnal khusus. 14

c. Pengertian Hasil Belajar Kompetensi Pencatatan Jurnal Khusus

Belajar mempunyai tujuan belajar yang harus dicapai. Nana Sudjana 2013: 3, menyatakan bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Nana Sudjana, 2013: 22. Nilai sebagai gambaran hasil usaha belajar siswa tersebut dan didapatkan dari pengukuran oleh guru dengan cara pemberian tes. Hasil Belajar dibuktikan dengan berbagai alat ukur yang digunakan. Muhibbin Syah 2011: 198 menyebutkan bahwa alat-alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan di dalam proses belajar mengajar biasa dikenal dengan istilah ulangan dan ulangan umum. Ulangan atau ulangan harian merupakan jenis tes formatif yang diberikan setelah adanya program pembelajaran unuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi, sedangkan ulangan umum merupakan jenis tes sumatif yaitu tes yang dilaksanakan setelah berakhirnnya pemberian sekelompok program pembelajaran. Pencatatan Jurnal khusus merupakan salah satu kompetensi yang dijadikan mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan. Pada dasarnya pada pembelajaran pencatatan jurnal khusus terdapat kompetensi dasar 15 yang harus ditempuh siswa selama satu semester diantaranya yaitu: mengelompokkan dokumen sumber, menyiapkan pengelolaan buku jurnal khusus, melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus, dan melakukan rekapitulasi jurnal khusus. Hasil Belajar Pencatatan Jurnal Khusus merupakan hasil pemahaman yang dicapai siswa setelah adanya proses pembelajaran Pencatatan Jurnal Khusus dalam kurun waktu tertentu. Hasil Belajar Pencatatan Jurnal Khusus di suatu sekolah berbentuk pemberian nilai yang berupa angka atau huruf dari guru kepada siswa sebagai indikator pemahaman dan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran Pencatatan Jurnal Khusus yang telah dilaksanakan.

d. Tipe-tipe Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil pengukuran kemampuan penguasaan materi oleh siswa. Terdapat beberapa tipe hasil belajar, Nana Sudjana 2013: 22, menyatakan terdapat tiga macam hasil belajar yaitu a keterampilan dan kebiasaaan, b pengetahuan dan pengertian, dan c sikap dan cita-cita. Perubahan tingkah laku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar merupakan salah satu hasil belajar. Lebih lanjut lagi dijelaskan mengenai tipe-tipe hasil belajar sesuai dengan bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik menurut Nana Sudjana 2002: 50-54, secara garis besar tipe hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga bidang yaitu: 16 1 Tipe Hasil Belajar Bidang Kognitif a Tipe Hasil Belajar Pengetahuan Hafalan Knowledge Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual di samping pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam Undang-Undang, dan lain-lain. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. b Tipe Hasil Belajar Pemahaman Comprehention Tipe hasil belajar yang lebih tinggi satu tingkat daripada pengetahuan hafalan adalah pemahaman. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi. c Tipe Hasil Belajar Aplikasi Aplikasi merupakan kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, dan hukum dalam situasi yang baru seperti memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan.