Manfaat Strategi Pembelajaran Aktif

33 1 Segala aktivitas guru dan siswa diupayakan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. 2 Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat dan memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus mendorong aktivitas peserta didik. 3 Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu peserta didik. Walaupun guru mengajar pada sekelompok peserta didik, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku peserta didik. 4 Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi peserta didik. Prinsip-prinsip tersebut menekankan penggunaan strategi pembelajaran untuk membuat siswa berperan aktif di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya melakukan aktifitas mental, akan tetapi guru perlu menumbuhkan stimulus agar siswa dapat beraktifitas secara fisik. M. Dalyono 2009: 202-206 menjelaskan lima prinsip belajar siswa aktif sebagai berikut: 1 Stimulus belajar. Pemberian stimulus dilakukan dengan dua cara yaitu pengulangan sehingga siswa dapat memperkuat pemahaman serta siswa mengulang informasi yang telah disampaikan. 34 2 Perhatian dan motivasi. Beberapa cara menumbuhkan perhatian dan motivasi peserta didik antara lain dengan menggunakan cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan infromasi, memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, menggunakan media dan alat bantu yang menarik. Kebutuhan akan belajar pada siswa mendorong timbulnya motivasi dari dalam diri siswa, sedangkan stimulus dari guru mendorong timbulnya motivasi dari luar siswa. 3 Respon yang dipelajari. Belajar adalah proses yang aktif, sehingga apabila siswa tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan belajar sehingga respon siswa terhadap stimulus guru, siswa tidak dapat mencapai hasil belajar yang dikehendaki. Dalam proses belajar-mengajar banyak kegiatan belajar siswa yang dapat ditempuh melalui respon fisik disamping respon intelektual. Respon inilah yang harus ditumbuhkan pada diri siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4 Penguatan. Setiap tingkah laku yang diikuti oleh kepuasan terhadap keutuhan siswa akan mempunyai kecenderungan untuk diulang kembali apabila dibutuhkan. Jika respon siswa terhadap stimulus guru memuaskan kebutuhannya, maka siswa cenderung mempelajari tingkah laku tersebut. 5 Pemakaian dan pemindahan. Dalam hal penyimpangan informasi yang tidak terbatas saat ini, perlu adanya pengaturan 35 dan penempatan informasi sehingga dapat digunakan kembali apabila diperlukan. Pengingatan kembali informasi yang telah diperoleh dilakukan dengan adanya asosiasi dalam belajar. Proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang menjadi tujuan pembelajaran sebenarnya. Lebih lanjut, Iif Khoiru Ahmadi, dkk 2011: 15 menjelaskan prinsip-prinsip yang harus diterapkan untuk dapat mencapai hasil pembelajaran baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik tersebut sebagai berikut: 1 Stimulus belajar hendaknya benar-benar mengkomunikasikan informasi atau pesan yang hendak disampaikan guru kepada siswanya. 2 Perhatian dan motivasi stimulus belajar yang diberikan guru bukan berarti perhatian dan motivasi siswa tidak diperlukan lagi. 3 Respon siswa terhadap stimulus guru dapat berupa perhatian, proses internal terhadap infromasi atau tindakan nyata dalam bentuk partisipasi dan minat siswa saat mengikuti kegiatan belajar. 4 Penguatan setiap tingkah laku yang diikuti perasaan kepuasaan terhadap kebutuhan siswa cenderung diulang kembali. Sumber penguatan belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dan dalam diri siswa. 5 Pemakaian dan pemindahan dalam penyimpanan informasi penting sekali dilakukan pengaturan dalam penempatan informasi sehingga dapat digunakan apabila diperlukan kembali. Penguatan kembali atau