220
Biologi Kelas XI
penyaring debu dan benda asing yang masuk menuju trakea. Setelah itu, udara tersebut akan melewati pipa kecil yang disebut
trakeola. Trakeola juga ini akan terhubung dengan membran sel. Trakeola memiliki ujung kecil tertutup dan mengandung cairan
dengan warna biru gelap. Oksigen akan berdifusi masuk ke dalam sel tubuh melalui trakeola, sedangkan karbondioksida akan berdi-
fusi keluar. Setelah melewati trakeola, karbondioksida akan dike- luarkan ke lingkungan melewati trakea.
Apabila serangga sedang aktif dan menggunakan banyak oksigen, sebagian besar cairan yang berwarna biru akan ditarik ke
dalam tubuh. Akibatnya, luas permukaan udara yang berkontak langsung dengan sel menjadi semakin luas. Seekor serangga yang
sedang terbang mempunyai laju metabolisme lebih tinggi diban- dingkan saat istirahat. Otot akan berkontraksi dan berelaksasi secara
bergantian sehingga tubuh bisa memampat dan menggembung. Oleh karenanya udara akan secara cepat terpompa melalui sistem trakea.
Sebagian besar serangga hidup di daratan. Namun, ada juga se- rangga yang hidup pada perairan seperti larva capung.
d. Sistem Pernapasan pada Ikan
Sebagian besar ikan menggunakan alat pernapasan yang disebut
insang. Pada ikan bertulang sejati, seperti ikan mas, insangnya memi- liki tutup pelindung insang yang disebut operkulum. Namun, bagian
ini tidak dimiliki ikan hiu. Insang berada pada sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri kepala
ikan, tepatnya terletak di dalam rongga insang. Setiap sisinya terdapat lembar insang berjumlah 5-7 buah, Masing-masing insang ini dipi-
sahkan oleh sebuah celah insang.
Insang ikan memiliki bagian-bagian penting seperti lengkung in- sang yang berasal dari tulang rawan, rigi-rigi insang yang berguna
sebagai penyaring air saat bernapas, dan fi lamenlembaran insang yang berwarna merah muda dengan bentuk seperti sisir. Warna merah
Pembuluh darah
Lengkung insang
Filamen insang Lengkung
insang Arah aliran
air
Aliran air Lamela
Darah yang miskin oksigen
Darah yang kaya oksigen
Gambar 7.13 Sistem pernapasan ikan Kantung udara
Trakea
Spirakel Sel
tubuh Trakeola
Kantung udara
Trakea Udara
Gambar 7.12 Sistem trakea pada belalang
Sistem Pernapasan
221
muda menunjukkan bahwa lembaran insang terdapat pembuluh kapi- ler darah. Sehingga, sangat wajar bila pertukaran oksigen dan karbon
dioksida terjadi di daerah ini. Ketika bernapas, ikan menggunakan dua fase pernapasan, yakni fase
inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi jika air masuk ke dalam rongga mulut ikan. Masuknya air karena dipengaruhi tekanan udara
dalam rongga mulut yang lebih kecil daripada tekanan udara di air. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat rongga mulut ikan tertu-
tup. Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi. Secara bersamaan operkulum terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah insang dan
menyentuh lembaran-lembaran insang. Secara otomatis, karbondiok- sida dilepaskan oleh darah dan sebaliknya oksigen diikat.
e. Sistem Pernapasan pada Katak
Mulai muda hingga dewasa, katak mempunyai alat pernapasan yang berbeda-beda. Saat masih berudu, insang
digunakan katak untuk mengambil dan mengeluarkan oksigen. Kira-kira umur 12 hari, katak akan menggunakan insang dalam
sebagai alat pernapasan. Sesudah dewasa, alat pernapasan insang akan diganti dengan paru-paru. Saat di air, katak tersebut
bernapas menggunakan permukaan kulitnya. Selain itu, katak juga menggunakan alat pernapasan rongga mulut yang berupa
glotis.
Pada tubuh katak, tulang rusuk dan sekat diafragma tidak dapat temui perannya dalam pernapasan. Akan tetapi, peran tersebut
digantikan oleh otot rahang bawah, otot sterno hioideus, otot genio hioideus, dan otot perut.
Saat menggunakan paru-paru, mekanisme pernapasan katak ber- langsung dalam dua fase, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Ma sing-
masing fase ini terjadi dalam keadaan mulut tertutup.
Terjadinya fase inspirasi diawali dengan tertutupnya celah tekak dan mulut. Selanjutnya otot rahang bawah mengendur dan otot sterno
hioideus berkontraksi, sehingga rongga mulut membesar. Keadaan tersebut membuat, udara dari luar masuk ke dalam rongga mulut dan
Lubang hidung
Glotis
Gambar 7.14 Organ pernapasan katak
Rongga yang berhubungan dengan rongga mulut Rongga
hidungg
Glotis Paru-paru
a Pengambilan udara dengan
P bil
d d
keadaan otot rahang bawah yang mengendur
b Otot sterno hioideus
O hi id
berkontraksi sehingga udara masuk ke rongga mulut
c Udara masuk ke paru-paru
Ud k k
dan terjadi pertukaran gas d
Kontraksi otot hiodeus dan K
k i hi d
d otot perut sehingga rongga
perut mengecil e
Udara keluar melalui Ud
k l l l i
koane Gambar 7.15 Mekanisme pernapasan katak
222
Biologi Kelas XI
hulu tenggorokan melalui koane. Kemudian, sekat akan menutup koane. Oleh kontraksi otot rahang bawah dan otot genio hioideus,
rongga mulut menjadi kecil. Akibatnya, tekanan di dalam rongga mulut menjadi besar. Adanya perbedaan tekanan udara, membuat udara ma-
suk menuju celah-celah yang terbuka faring dan dilanjutkan menuju paru-paru. Oleh karenanya, pertukaran oksigen dan karbondioksida
terjadi.
Fase ekspirasi akan terjadi bila otot rahang bawah mengendur, se- mentara otot sterno hioideus dan otot perut berkontraksi. Akibatnya,
udara dalam paru-paru tertekan keluar. Udara tersebut akan masuk ke dalam rongga mulut. Berikutnya, celah tekak menutup dan koane
membuka. Otot rahang bawah berkontraksi dan diikuti otot genio
hioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut menjadikan karbon dioksida keluar dari tubuh katak. Cermati
Gambar 7.15 di depan.
f. Sistem Pernapasan pada Reptilia