136
Biologi Kelas XI
b. Golongan Darah dan Transfusi Darah
Darah pada tubuh kita memiliki suatu golongan tertentu yang berbeda dengan golongan darah orang lain. Golongan darah diperoleh
dari tipe antigen yang terdapat dalam sel. Golongan darah ini sangat berperan bagi kita saat terjadi transfusi darah. Sebelum kalian mengeta-
hui uraian ini, terlebih dahulu lakukan Diskusi berikut bersama teman
sebangku.
1 Golongan Darah
Darah manusia dapat dikelompokkan digolongkan berdasar- kan atas ada tidaknya antigen yang terdapat pada permukaan luar
membran sel darah merah eritrosit. Antigen yang dimaksud dinamakan aglutinogen. Antigen sel darah merah merupakan
suatu bagian berupa glikoprotein atau glikolipid yang bersifat genetis. Antigen yang telah dikenali pada sel darah merah yaitu
antigen A dan antigen B.
Di dalam plasma darah terdapat antibodi yang disebut
aglutinin. Aglutinin merupakan antibodi yang bereaksi dengan antigen dan terdapat pada permukaan sel darah merah. Sesuai jenis
aglutinogen, ada dua jenis aglutinin yaitu aglutinin anti-A dan aglutinin anti-B. Jika kedua aglutinin ini bereaksi dengan antigen,
sel darah merah akan menggumpal satu sama lain atau mengalami lisis. Proses yang demikian dinamakan aglutinasi penggumpalan
darah.
Ahli ilmu tentang kekebalan tubuh imunologi berkebangsaan
Austria, Karl Landsteiner 1868-1943, mengelompokkan golong- an darah manusia menjadi golongan darah A, B, AB dan O atau 0
nol. Penggolongan darah semacam ini dinamakan sistem ABO atau AB0, Selain sistem ini, darah dapat juga digolongkan dalam
sistem Rhesus Rh.
a Penggolongan Darah Sistem ABO Sel darah merah ada yang memiliki antigen A, antigen B,
dan antigen A,B. Tetapi ada juga sel darah merah yang tidak memiliki antigen A maupun B. Sel darah ini hanya memiliki
aglutinin pada plasma darahnya saja. Seseorang akan memiliki golongan darah A, bila sel
darah merahnya memiliki antigen A dan plasma darahnya memiliki aglutinin anti-B. Seseorang akan bergolon-
gan darah B, bila sel darah merahnya memiliki antigen B
Pada kartu identitas penting yang kita miliki seperti Surat Izin Mengemudi SIM dan Kartu Tanda Penduduk KTP tercantum golongan darah. Menurut kalian, apa manfaat mencantumkan golongan darah pada SIM
dan KTP? Kemudian, apa pula kaitannya dengan transfusi darah? Presentasikan hasil yang kalian peroleh di depan kelas.
D i s k u s i
Sistem Peredaran Darah
137
dan plasma darahnya memiliki aglutinin anti-A. Ke- mudian, orang akan bergolongan darah AB, jika sel darah
merahnya memiliki antigen A dan B, tetapi dalam plasma darahnya tidak memiliki aglutinin dan . Sementara,
orang akan bergolongan darah O atau 0, bila sel darah merahnya tidak memiliki antigen A dan B, hanya dalam
plasma darahnya memiliki aglutinin dan aglutinin .
Supaya kalian lebih paham, coba kalian perhatikan Tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.3 Golongan Darah, Aglutinogen, dan Aglutinin
Golongan Aglutinogen pada sel
darah merah Aglutinin pada plasma
darah A
A anti-B
B B
anti-A AB
A dan B tidak ada
O atau 0 tidak ada
anti-A dan anti-B
Apabila sel darah merah seseorang mengandung aglu- tinogen A dan serum darahnya membuat aglutinin , maka
orang tersebut mempunyai golongan darah A.
Sebaliknya, apabila sel darah merah seseorang mengan dung aglutinogen B dan serum darahnya membuat aglutinin , maka
orang tersebut dikategorikan golongan darah B.
Kemudian, apabila sel darah merah seseorang mengan- dung aglutinogen A dan B, sementara serum darah tidak dapat
membuat aglutinin maupun , maka orang tersebut mem- punyai golongan darah AB.
Sebaliknya, bila sel darah merah seseorang tidak meng an - dung aglutinogen A dan B, sementara serum darahnya dapat
membuat aglutinin dan , maka orang tersebut mempu- nyai golongan darah O atau 0.
Supaya kalian lebih paham, coba kalian lakukan rubrik Percobaan
berikut secara berkelompok.
P e r c o b a a n
Menentukan Golongan Darah Sistem AB0
A. Dasar Teori
Menurut sistem ABO atau AB0, sel darah manusia dapat digolongkan empat kategori, yaitu golong an darah A, B, AB, dan O atau 0. Penggolongan darah ini didasarkan pada tipe antigen
yang berada pada membran plasma darah. Golongan darah A memiliki antigen A dan aglutinin . Golongan darah B mempunyai antigen B dan aglutinin . Golongan darah AB memiliki antigen A dan
B saja, tidak memiliki aglutinin. Sedangkan golongan darah O atau 0 nol tidak memiliki antigen, namun dapat membuat aglutinin dan .
Galeri
Serum
Serum merupakan cairan yang berisi nutrien, elektrolit,
albumin, imunoglobin, dan ampas metabolisme. Fungsi
serum salah satunya adalah untuk mengetahui
kandungan antigen tertentu pada darah seseorang.
Antigen yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan
golongan darah seseorang.
D ok. P
IM
138
Biologi Kelas XI
b Golongan Darah Sistem Rhesus Rh Selain sistem ABO, dalam penentuan golongan darah manusia
dapat pula menggunakan sistem Rhesus Rh. Reshus atau Rh merupakan antigen lain yang terdapat pada sel darah merah. Istilah
Rh berasal dari “rhesus”, karena antigen ini pertama kali ditemukan tahun 1940 oleh Landsteiner dan A.S. Wenner di dalam darah kera
Mocacus rhesus. Sel darah yang memiliki antigen Rh disebut Rh
+
Rhesus positif , sedangkan yang tidak memiliki antigen Rh disebut Rh
-
Rhesus negatif .
Antigen yang terdapat pada plasma sel darah merah ini dinamakan aglutinogen. Apabila aglu- tinogen bercampur dengan aglutinin yang tidak sesuai, maka dapat terjadi penggumpalan. Peris-
tiwa penggumpalan ini dinamakan aglutinasi. Misalnya saja, aglutinasi A bergolongan darah A diberi zat anti A atau aglutinin A, maka akan terjadi penggumpalan.
B. Tujuan Mengetahui dan menentukan golongan darah manusia
C. Alat dan Bahan
1. Kaca obyek
2. Lanset 3. Kapas
4. Spidol 5.
Tusuk gigi atau pengaduk lainnya 6. Pipet
7. Alkohol 70
8. Serum anti A dan anti B
D. Langkah Percobaan
1. Pilih tiga sampai empat orang dari anggota kelompok kalian atau seluruh anggota untuk diambil
sampel darahnya. 2.
Bersihkan ujung jari tengah teman atau anggota kelompok kalian dengan menggunakan kapas yang telah diberi alkohol 70.
3. Tusukkan lanset pada ujung jari tengah tersebut, kemudian teteskan darah yang keluar pada
kaca obyek berlingkaran A dan B. 4.
Berilah setetes serum anti-A pada tetes darah lingkaran A, dan serum anti-B pada tetes darah lingkaran B.
5. Kemudian aduk darah yang telah diberi anti serum dengan menggunakan tusuk gigi atau peng-
aduk lainnya. 6.
Setelah 5 menit, kalian amati ada tidaknya penggumpalan pada campuran darah dan serum tersebut.
7. Kalian dapat melaporkan hasilnya dalam bentuk tabel.
Perhatian: Hati-hati saat menusukkan lanset pada jari tangan, jangan terlalu keras dan dalam, sehingga tidak menjadi luka yang serius. Seluruhnya dengan pengawasan guru atau petugas kesehatan.
E. Pembahasan 1.
Di antara sampel darah yang tersedia, manakah yang mengalami penggumpalan aglutinasi? 2.
Mengapa ada sampel darah yang mengalami penggumpalan dan ada pula yang tidak? 3.
Tentukan tipe antigen yang dimiliki dari beberapa sampel darah tersebut. 4.
Tentukan golongan darah yang dimiliki masing-masing sampel darah tersebut. 5. Laporkan hasil percobaan ini di depan kelompok lain. Kemudian, kumpulkan kepada guru
kalian.
Sistem Peredaran Darah
139
Apabila orang yang memiliki darah Rh negatif ditransfusi dengan darah Rh positif Rh
+
, orang bergolongan darah Rh negatif Rh
-
tersebut dengan segera akan membentuk antibodi anti-Rh, sehingga terjadi aglutinasi darah.
Masalah akan timbul jika seorang ibu berdarah Rh negatif mengandung bayi dengan darah Rh positif. Meskipun sistem peredaran
darah ibu dan anak terpisah, namun acapkali ada sedikit sel-sel darah yang masuk pada sistem peredaran darah ibu melalui plasenta. Kejadian
ini biasanya terjadi pada saat terakhir kehamilan.
Untuk merespons sel darah yang asing tersebut, darah ibu akan membentuk antibodi. Antibodi tersebut masuk ke dalam sistem
peredaran darah bayi melalui plasenta. Darah bayi merupakan protein asing antigen bagi antibodi, sehingga antibodi akan bereaksi terhadap
darah bayi, akibatnya terjadi aglutinasi. Adanya aglutinasi dalam sel darah akan menyebabkan anemia, dan nama penyakit tersebut dinama-
kan
eritroblastosis foetalis. Apabila penyakit ini tidak bisa ditangani, bayi bisa mengalami kematian. Coba kalian perhatikan Tabel 5.4 berikut.
Tabel 5.4 Golongan Darah Rhesus dengan AntigenAglutinogen dan AglutininAntibodi
Golongan darah AntigenAglutinogen
AglutininAntibodi
Rhesus positif Rh+ ada antigen Rhesus
ada antibodi anti-Rh Rhesus negatif Rh-
tidak ada antigen Rhesus tidak ada antibodi
anti-Rh
2 Transfusi Darah
Saat seseorang kekurangan darah, baik karena kecelakan atau pascaoperasi, membutuhkan tambahan darah dari orang lain
sehingga jumlah darah dalam tubuhnya normal kembali. Karena itu, dibutuhkan proses tersendiri untuk memasukkan darah ke
dalam tubuh orang tersebut. Proses memasukkan darah milik seseorang ke dalam tubuh orang lain dinamakan transfusi darah.
Guna mengetahui proses transfusi darah, coba kalian lakukan bersama kelompok kalian rubrik
Diskusi berikut.
Pada proses transfusi darah, orang yang memberikan darah
kepada orang lain dinamakan donor. Sedangkan orang yang menerima darah dari orang lain dinamakan resipien. Sebelum
dilakukan transfusi darah kepada resipien, golongan darah dari donor dan resipien perlu diketahui. Sebab, untuk melakukan
Gambar 5.5 Transfusi darah dilakukan pada orang yang kekurangan darah
www .palangmer
ah.org
Adakah syarat tertentu supaya proses transfusi darah dapat berlangsung? Dapatkah darah semua orang ditransfusikan kepada seseorang yang membutuhkan? Berikan alasannya.
D i s k u s i
140
Biologi Kelas XI
transfusi darah, darah yang akan ditranfusikan tidak asal saja, namun harus sesuai dengan tipe darah si resipien.
Apabila golongan darah resipien A, maka diberikan darah donor yang bergolongan darah A. Demikian pula golongan darah B, AB
dan O atau 0, saat transfusi darah semuanya diberi darah yang sesuai. Andaikan tidak lakukan, dikhawatirkan akan terjadi penggumpalan
pada darah sehingga menimbulkan kematian bagi resipien.
Namun demikian, dalam kondisi tertentu, seseorang ber- golongan darah AB dapat menjadi resipien dari semua golongan
darah, baik tipe A, B, AB mapun O. Sebaliknya, orang yang bergolongan darah O atau 0 nol dapat mendonorkan darahnya
kepada semua golongan darah. Kondisi yang seperti ini bagi orang bergolongan darah AB dinamakan resipien universal,
sedangkan bagi orang yang memiliki golongan darah O atau 0 nol dinamakan donor universal. Simak Tabel 5.5 berikut.
Tabel 5.5 Aglutinasi Sel-Sel dari Berbagai Golongan Darah dengan Aglutinin anti-A dan Aglutinin anti-B.
Golongan darah Aglutinin anti-A
Aglutinin anti-B
O atau 0 nol -
- A
+ -
B -
+ AB
+ +
Untuk mengetahui kemungkinan transfusi darah berdasarkan golongan darah seseorang, kalian dapat pula melihat diagram pada
Gambar 5.7 berikut. Nah, supaya pengetahuan kalian tentang golongan darah sistem
ABO dan sistem Rhesus lebih lengkap, kalian dapat menyelesaikan rubrik
Telisik berikut.
Gambar 5.7 Diagram kemungkinan transfusi darah
Keterangan: : garis tranfusi
darah
A A
O O
B B
AB AB
Gambar 5.6 Donor darah dilakukan seseorang sebagai wujud rasa sosial
antarsesama
K wan, Lam, B
iolog y, 2000, hlm. 182
Bersama kelompok kalian, coba carilah informasi yang terkait dengan pemanfaatan golongan darah dan proses transfusi darah bagi masyarakat kita. Kalian dapat mencari informasi tersebut lewat surat kabar,
majalah, internet, rumah sakit, atau tempat-tempat yang terkait dengan hal tersebut. Kumpulkan hasilnya kepada BapakIbu Guru sebagai portofolio.
T e l i s i k
Sistem Peredaran Darah
141
Bersama teman sebangku kalian, dengarkan suara jantung yang berdenyut dengan menempelkan telinga kalian pada dada teman kalian yang lain. Apakah ada suara yang berasal dari rongga dada tersebut?
Perhatian: kegiatan ini dilakukan antara siswa berkelamim sejenis, siswa laki-laki dengan siswa laki-laki. Kemudian, siswa perempuan dengan siswa perempuan yang lain.
T e l i s i k
Darah kotor dari tubuh
Darah kotor dari tubuh
Arteri Darah kotor
ke paru-paru Darah bersih
dari paru-paru Katup
Pompa kiri Dinding otot
jantung Katup
Pompa kanan Vena
Darah bersih dari paru-paru
Darah kotor ke paru-paru
Dinding yang sangat tipis
Dinding yang tipis dan berat
Dinding otot yang tebal
arteri vena
kapiler
Vena cava superior
Vulva pulmonaris
Atrium kanan Vulva
trikuspidalis Ventrikel
kanan Vena cava
inferior Mikardium
Septum Ventrikel kiri
Vulva mitral Vulva aortik
Ventrikel kiri Arteri
pulmonalis Aorta
2. Alat-alat Peredaran Darah