Jaringan Penyokong Transpor Aktif

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan 37 Adapun ciri-ciri jaringan parenkim antara lain ukuran sel besar dan hidup, dinding sel tipis, banyak terdapat vakuola, sel berbentuk segi enam, dan banyak memiliki ruang antar sel. Selain itu, jaringan parenkim mampu membelah, baik secara embrional maupun meristematik. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim terbagi menjadi be- berapa jaringan, yaitu parenkim air, parenkim pengangkut, parenkim penyimpan udara, parenkim asimilasi, parenkim penimbun, dan parenkim penutup luka. Parenkim air adalah parenkim yang berperan dalam penyimpan air. Sebagai contoh, parenkim air pada tumbuhan kaktus. Parenkim pengangkut merupakan salah satu jaringan yang menyusun xilem dan fl oem. Xilem berfungsi mengangkut air dan garam mineral, sedangkan fl oem berfungsi mengangkut hasil asimilasi yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Jenis parenkim lainnya adalah parenkim penyimpan udara aerenkim. Seperti namanya, fungsi parenkim ini sebagai penyimpan udara pada ruang antarsel. Contohnya, parenkim penyimpan udara pada tumbuhan air yang mempunyai ruang antarsel dengan jumlah banyak dan ukuran yang besar. Jenis berikutnya adalah parenkim asimilasi. Fungsi parenkim asimilasi adalah tempat pembuatan zat makanan pada proses fotosintesis. Parenkim ini banyak terdapat pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau. Selain jenis parenkim tersebut, ada pula parenkim penimbun. Peran parenkim ini yaitu menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut berada pada vakuola. Contohnya umbi, rimpang, dan biji. Sementara itu, jaringan parenkim penutup luka disebut kambium gabus felogen. Jaringan ini mampu beregenerasi menjadi jaring embrional meristematik adalah fungsinya.

c. Jaringan Penyokong

Jaringan dewasa juga memiliki jaringan penyokong. Seperti halnya beton pada bangunan, jaringan penyokong berfungsi menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan. Karena itu, jaringan ini disebut juga jaringan mekanik. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi melindungi embrio, melindungi berkas pengangkut, dan memperkuat jaringan parenkim. Jaringan penyokong memiliki tebal dan kuat. Sel jaringan ini dapat pula mengalami spesialisasi. Oleh karena itu, jaringan ini dinamakan pula jaringan penguat. Jaringan penyokong ini terdapat pada daun, batang, dan biji memiliki. Jaringan penyokong ini terbagi atas dua jenis jaringan, yakni jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim memiliki sel hidup, dan tak berlignin. Selain itu, selnya mengalami penebalan. Perhatikan bentuk sel kolenkim pada Gambar 2.11. Jaringan banyak terdapat pada organ tumbuhan Galeri Peyeum Kalian tahu peyeum? Ya, peyeum adalah makanan khas Bandung. Peyem dibuat dengan bahan dasar umbi ketela pohon Manihot utilisima. Umbi ini merupakan hasil penimbunan bahan makanan pada akar tumbuhan. Tentunya, di dalam akar singkong banyak terdapat jaringan parenkim penimbun. Karena itu, cadangan makanan banyak terkumpul di sana. Itulah, kenapa akar pohon dapat kita makan dan dibuat peyeum. Gambar 2.11 Jaringan kolenkim 38 Biologi Kelas XI yang sedang tumbuh. Bila berbaur dengan sel parenkim, sel jaringan penyokong tampak lebih tebal. Jaringan kolenkim berfungsi mengokohkan dan menjaga kelenturan tubuh tumbuhan. Sementara itu, jaringan sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan dewasa. Sel sklerenkim mati dan dindingnya tebal berlignin. Dibandingkan sel kolenkim, sel-sel sklerenkim ini jauh lebih kaku. Sel sklerenkim ada dua bentuk, yakni sel serat dan sklereid. Sel serat berbentuk panjang, ramping, tirus, dan bundel-bundel. Agar kalian mengetahui bentuk sel serat dan sklereid dengan tepat, perhatikan Gambar 2.12. Misalnya serat rami, digunakan untuk membuat tali dan serat rami halus untuk dipintal menjadi linen. Sedangkan sklereid sel batu memiliki bentuk tidak beraturan. Ukuran sklereid lebih pendek daripada sel serat. Dengan adanya sklereid, kulit kacang dan lapisan biji menjadi keras. Sklereid dapat dijumpai pada daging buah jambu biji, buah pir, tempurung kelapa, kulit biji jarak, dan buah kenari. Di bawah ini ada beberapa tugas yang dapat kalian lakukan secara kelompok atau mandiri. Simak kasusnya dan lakukanlah perintahnya. 1. Terkadang kita kesulitan mematahkan dahan atau cabang tumbuhan. Hal ini terjadi karena dahan atau cabang memiliki sifat lentur. Nah, berkenaan dengan sifat tersebut, berikan argumen kalian, apakah sifat lentur dahan atau ranting menunjukkan adanya jaringan kolenkim pada tumbuhan? Catatan: Dahan atau ranting yang kalian patahkan sebaiknya tumbuhan hidup yang tidak terlalu besar. 2. Coba kalian cari bagian tumbuhan yang memiliki sklereid. Setelah kalian peroleh, buktikan sifat keras bagian tumbuhan tersebut dengan cara memecah atau memberi perlakuan yang lain. Cari manfaat yang dapat kalian temukan dari sifat keras bagian tumbuhan tersebut bagi manusia. Selanjutnya presentasikan hasil yang kalian peroleh di depan teman dan guru kalian. Setelah selesai, kumpulkan tugas kepada guru untuk dinilai. T e l i s i k a b Gambar 2.12 a sel serat, b sklereid Sel serat Sklereid Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan 39

d. Jaringan Pengangkut