Sistem Pencernaan Makanan
175
2. Lemak
Selain karboidrat, tubuh dapat memperoleh energi yang berasal
dari lemak. Lemak merupakan senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur C, H, O, dan kadang-kadang terdapat pula unsur P dan
N. Cirinya yakni tidak dapat larut dalam air. Sebaliknya, lemak mudah larut dalam zat pelarut organik seperti kloroform, dan eter.
Menurut susunan kimianya, lemak terbagi atas tiga macam, yakni lemak sederhana, lemak majemuk, dan lemak turunan.
Lemak sederhana merupakan lemak yang tersusun atas trigliserida,
yaitu suatu senyawa triester yang terbentuk dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Misalnya, lemak daging dan minyak contohnya minyak
jagung.
Lemak majemuk ialah senyawa yang tersusun atas lemak dan
senyawa bukan lemak, seperti fosfat, protein, dan glukosa. Contoh lemak jenuh adalah fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid
merupakan lemak yang mengandung gugusan fosfat dan terdapat pada membran sel. Fosfatid merupakan senyawa yang terdiri atas lemak,
fosfat, dan kolin. Sementara lipoprotein ialah senyawa yang tersusun atas lemak dan protein.
Adapun lemak turunan merupakan senyawa hasil proses hidroli-
sis lemak. Contohnya, asam lemak, steroid, gliserol, dan kolesterol. Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam lemak sebagai salah satu
lemak turunan dapat dibagi menjadi dua jenis, meliputi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh merupakan
asam lemak yang dapat disintesis dalam tubuh, sehingga bersifat non- esensial. Biasanya terdapat pada lemak hewani dengan bentuk padat.
Contohnya yakni asam stearat, asam palmitat, mentega, dan gajih. Sementara itu, asam lemak tak jenuh ialah asam lemak yang tidak
dapat disintesis dalam tubuh, sehingga sifatnya esensial. Asam lemak tak jenuh banyak terdapat pada lemak nabati dan umumnya berbentuk
cairan. Misalnya, asam oleat, asam ilnoleat, asam arakhidonat, minyak jagung, dan minyak kedelai.
Banyak orang yang beranggapan bahwa kolesterol sebagai zat penyebab penyakit di dalam tubuh. Padahal sebenarnya kolesterol juga
memiliki fungsi penting bagi tubuh. Dalam jumlah sedikit, kolesterol merupakan komponen utama membran sel dan selubung mielin.
E. Pembahasan 1.
Adakah perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan makanan tersebut? Apakah warna yang dihasilkan?
2. Manakah bahan makanan yang mengandung glukosa?
3. Manakah bahan makanan yang mengandung amilum?
4. Mana pula bahan makanan yang mengandung glukosa dan amilum?
5. Presentasikan dan diskusikan hasil percobaan kalian di dalam kelas. Kemudian, kumpulkan
hasilnya kepada guru.
176
Biologi Kelas XI
Kolesterol juga berperan dalam pembentukan zat-zat penting, semisal garam empedu, asam kholat, dan hormon seks.
Oleh karena pengaruh asam lemak jenuh, kolesterol dalam darah dapat meningkat jumlahnya. Jumlah kolesterol yang berlebihan, akan
mengakibatkan pengendapan dalam pembuluh darah. Pengendapan ini menjadikan pembuluh darah berdiameter sempit atau biasa disebut ateri-
osklerosis. Apabila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung, dapat menyebabkan jantung koroner. Sementara, bila penyumbatan ter-
jadi pada pembuluh darah dalam otak, maka dapat menimbulkan stroke.
Lemak memiliki berbagai macam fungsi dalam tubuh, antara lain sebagai sumber efi siensi dan penyimpan energi; pelindung suatu bagian
terutama di bawah kulit sehingga mencegah terlalu banyak kehilangan panas; sebagai bahan pokok membran plasma; dan sebagai alat untuk
membatasi hilangnya air dari permukaan kulit.
Sumber makanan yang mengandung lemak meliputi lemak hewani
dan lemak nabati. Lemak nabati merupakan lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan
kacang tanah. Sedangkan lemak hewani ialah lemak yang berasal dari hewan, misalnya lemak pada daging, mentega, susu, dan kuning telur.
Setiap 1 gram lemak dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kalori.
Nah, supaya kalian mengetahui kandungan lemak yang terdapat dalam makanan, kalian dapat melakukan rubrik
Percobaan berikut se- cara berkelompok.
Gambar 6.4 Lemak nabati dan lemak hewani
15,000 E ducational I
mages
P e r c o b a a n
Menguji Kandungan Lemak dalam Makanan
A. Dasar Teori
Lemak merupakan senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur C, H, O, dan kadang- kadang terdapat pula unsur P dan N. Cirinya yakni tidak dapat larut dalam air. Akan tetapi, lemak
dapat larut dalam zat pelarut organik seperti kloroform, eter, dan minyak tanah.
Sistem Pencernaan Makanan
177
Berdasarkan sumber asalnya, lemak terbagi atas dua jenis yakni lemak nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan lemak hewani yang berasal dari hewan.
B. Tujuan Mengetahui kandungan lemak dalam makanan
C. Alat dan Bahan
1. Mortar 2.
Beberapa gelas
kimia 3. Pipet
tetes 4.
Kertas HVS kering 5.
Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging D. Langkah
Percobaan 1.
Ambil bahan makanan yang padat dan kering, kemudian tumbuk dengan menggunakan mor- tar. Setelah itu, tambahkan air sehingga terbentuk larutan.
2. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia. Kemudian, ulangi untuk bahan makanan
yang lain. 3.
Ambil larutan bahan makanan tersebut menggunakan pipet, kemudian teteskan pada kertas HVS. Biarkan tetesan tersebut hingga kering.
4. Perhatikan bekas tetesan larutan makanan pada kertas HVS setelah mengering. Apabila ba-
gian yang ternoda pada kertas HVS menjadi transparan, maka terbukti bahwa larutan makan- an mengandung lemak.
5. Lakukan pula percobaan tersebut untuk bahan makanan yang lainnya. Selanjutnya, catat hasil
yang diperoleh pada tabel berikut. Bahan makanan
Bekas transparan pada kertas HVS adatidak Telur rebus
Pisang Tahu
Minyak goreng Daging
Tempe E. Pembahasan
1. Bahan makanan manakah yang mengandung lemak?
2. Presentasikan dan diskusikan hasil yang kalian peroleh di dalam kelas. Kumpulkan hasilnya
kepada guru.
3. Protein