Protein buku biologi XI sitinurrochmah BSE

Sistem Pencernaan Makanan 177 Berdasarkan sumber asalnya, lemak terbagi atas dua jenis yakni lemak nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan lemak hewani yang berasal dari hewan. B. Tujuan Mengetahui kandungan lemak dalam makanan C. Alat dan Bahan 1. Mortar 2. Beberapa gelas kimia 3. Pipet tetes 4. Kertas HVS kering 5. Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging D. Langkah Percobaan 1. Ambil bahan makanan yang padat dan kering, kemudian tumbuk dengan menggunakan mor- tar. Setelah itu, tambahkan air sehingga terbentuk larutan. 2. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia. Kemudian, ulangi untuk bahan makanan yang lain. 3. Ambil larutan bahan makanan tersebut menggunakan pipet, kemudian teteskan pada kertas HVS. Biarkan tetesan tersebut hingga kering. 4. Perhatikan bekas tetesan larutan makanan pada kertas HVS setelah mengering. Apabila ba- gian yang ternoda pada kertas HVS menjadi transparan, maka terbukti bahwa larutan makan- an mengandung lemak. 5. Lakukan pula percobaan tersebut untuk bahan makanan yang lainnya. Selanjutnya, catat hasil yang diperoleh pada tabel berikut. Bahan makanan Bekas transparan pada kertas HVS adatidak Telur rebus Pisang Tahu Minyak goreng Daging Tempe E. Pembahasan 1. Bahan makanan manakah yang mengandung lemak? 2. Presentasikan dan diskusikan hasil yang kalian peroleh di dalam kelas. Kumpulkan hasilnya kepada guru.

3. Protein

Salah satu zat penting bagi pertumbuhan tubuh adalah protein. Protein merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur seperti C, H, O, dan terkadang mengandung unsur S dan P. Hampir seperlima bagian tubuh kita tersusun atas senyawa organik ini. Protein ada menyusun otot dan tulang, ada yang menyusun kulit, dan banyak bagian tubuh lainnya. Sewaktu proses pencernaan berjalan, protein di dalam tubuh di- ubah menjadi molekul sederhana yang disebut asam amino. Asam amino ini saling berikatan dan membentuk ikatan peptida. Ikatan 178 Biologi Kelas XI yang terjadi di antara asam amino ini berukuran sangat panjang se- hingga terbentuklah rantai polipeptida. Dewasa ini, asam amino yang menyusun protein dan diperlukan dalam tubuh sekitar 20 macam. Perhatikan Tabel 6.2. Asam amino ini dikelompokkan menjadi dua jenis. Jenis pertama, asam amino yang mutlak diperlukan dalam tubuh dan harus didapatkan dari luar, yakni asam amino esensial. Sedangkan jenis yang kedua, merupakan asam amino yang dapat disenyawakan tersendiri dalam tubuh, yang dise- but asam amino non-esensial. Asam amino esensial sangat berperan dalam pertumbuhan dan perlindungan tubuh. Tabel 6.2 Berbagai Jenis Asam Amino yang Diperlukan Tubuh Asam amino esensial Asam amino non-esensial Arginin Alanin Fenilalanin Asam glutamat Histidin Asparagin Isoleusin Aspartat Leusin Glisin Lisin Glutamin Metionin Prolin Treonin Serin Triptofan Sistein Valin Tirosin Berdasarkan sumber asalnya, protein dibagi menjadi dua jenis, yakni protein hewani dan protein nabati. Protein hewani ialah protein yang berasal dari hewan, misalnya ikan, daging, telur, dan susu. Sum- ber makanan yang demikian mengandung banyak asam amino esensial, sehingga termasuk protein sempurna. Sementara, protein nabati yakni protein yang berasal dari tumbuhan terutama sayur-sayuran, padi-pa- dian, dan kacang-kacangan. Kandungan asam amino makanan seperti ini kurang lengkap, sehingga proteinnya tidak sempurna. Kedelai ialah salah satu makanan yang bernilai hayati di antara protein hewani dan protein nabati. Simak Tabel 6.3. Gambar 6.5 Makanan yang mengandung banyaka Protein hewani dan b protein nabati b 15,000 E ducational I mages a www .wappingersschools.org Linder, Biokimia Nutrisi dan Metabolisme, 1992, hlm. 98. Sistem Pencernaan Makanan 179 Protein memiliki beragam fungsi di dalam tubuh, antara lain menghasilkan energi; membangun sel dan jaringan baru; mengganti sel dan jaringan yang rusak; menghasilkan materi pokok seperti enzim, hormon, antibodi dan kromosom; menjaga kestabilan cairan tubuh; dan berperan sebagai penyangga buff er pH. Kekurangan protein pada anak-anak terutama umur 6-36 bulan, dapat menimbulkan penyakit kwashiorkor. Gejala yang dapat diamati pada penyakit ini semisal munculnya udema, pertumbuhan terhambat, hilang nya simpanan lemak dalam kulit, dan menurunnya tanggapan saraf psikomotorik. Sementara kelebihan protein pada orang dewasa, dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Obesitas merupakan kondisi berat badan se seorang yang melebihi berat badan normal sebesar 20 . Selanjutnya, untuk mengetahui kandungan protein pada makan- an, kalian lakukan penyeledikan melalui rubrik Percobaan secara ke- lompok. Bahan makanan Nilai protein Bahan makanan Nilai protein Kacang kedelai 34,9 Keju 22,8 Kacang merah 29,1 Kerupuk udang 17,2 Kacang tanah terkelupas 25,3 Jagung kuning 9,2 Kacang hijau 22,2 Roti putih 8,0 Biji jambu monyet 21,2 Mie kering 7,9 Tempe kacang kedelai murni 18,3 Beras setengah giling 7,6 Tahu 7,8 Kentang 2,0 Daging sapi 18,8 Gaplek 1,5 Ayam 18,2 Ketela pohon 1,2 Telur bebek 13,1 Daun singkong 6,8 Telur ayam 12,0 Bayam 3,5 Udang segar 21,0 Kangkung 3,0 Ikan segar 16,0 Wortel 1,2 Tepung susu skim 35,6 Tomat masak 1,0 Tepung susu 24,6 Mangga harumanis 0,4 Tabel 6.3 Nilai Protein Berbagai Bahan Makanan Gram100 gram Gambar 6.6 Kwashiorkor terjadi pada anak yang kekurangan protein www .blc.ariz ona.edu P e r c o b a a n Menguji Kandungan Protein dalam Makanan A. Dasar Teori Protein ialah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur seperti C, H, O, dan terkadang mengandung unsur S dan P. Dasar penyusun protein yakni asam amino. Asam amino terbagi dua jenis, meliputi: asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh dan berasal dari luar tubuh; dan asam amino non-esensial yang dapat diperoleh dalam tubuh. Disarikan dari L inder , B iokimia N utrisi dan M etabolisme, 1992. 180 Biologi Kelas XI Berdasarkan asalnya, protein terdiri atas protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bersumber dari hewan seperti daging, ikan, telur, dan susu. Protein nabati bersumber dari tumbuhan misalnya terutama sayur-sayuran, padi-padian, dan kacang-kacangan. B. Tujuan Mengetahui kandungan protein dalam makanan C. Alat dan Bahan 1. Mortar 2. Gelas ukur 3. Beberapa gelas kimia 3. Pipet tetes 4. Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging 5. Larutan biuret D. Langkah Percobaan 1. Ambil bahan makanan yang padat dan kering, kemudian tumbuk dengan menggunakan mor- tar. Setelah itu, tambahkan air sehingga terbentuk larutan. 2. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia. Kemudian, ulangi untuk bahan makanan yang lain. 3. Ambil larutan makanan tersebut dengan pipet, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi. 4. Selanjutnya, masukkan 3 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi dan kocok hingga homo- gen. 5. Amatilah perubahan warna yang terjadi pada larutan biuret. Apabila bereaksi bersama pro- tein, larutan biuret akan berwarna ungu. E. Pembahasan 1. Setelah dicampur dengan larutan biuret, adakah perubahan warna pada larutan tersebut? 2. Manakah bahan makanan yang mengandung protein? 3. Presentasikan dan diskusikan hasil yang kalian peroleh, kemudian kumpulkan kepada Bapak Ibu guru.

4. Vitamin