Vitamin buku biologi XI sitinurrochmah BSE

180 Biologi Kelas XI Berdasarkan asalnya, protein terdiri atas protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bersumber dari hewan seperti daging, ikan, telur, dan susu. Protein nabati bersumber dari tumbuhan misalnya terutama sayur-sayuran, padi-padian, dan kacang-kacangan. B. Tujuan Mengetahui kandungan protein dalam makanan C. Alat dan Bahan 1. Mortar 2. Gelas ukur 3. Beberapa gelas kimia 3. Pipet tetes 4. Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging 5. Larutan biuret D. Langkah Percobaan 1. Ambil bahan makanan yang padat dan kering, kemudian tumbuk dengan menggunakan mor- tar. Setelah itu, tambahkan air sehingga terbentuk larutan. 2. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia. Kemudian, ulangi untuk bahan makanan yang lain. 3. Ambil larutan makanan tersebut dengan pipet, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi. 4. Selanjutnya, masukkan 3 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi dan kocok hingga homo- gen. 5. Amatilah perubahan warna yang terjadi pada larutan biuret. Apabila bereaksi bersama pro- tein, larutan biuret akan berwarna ungu. E. Pembahasan 1. Setelah dicampur dengan larutan biuret, adakah perubahan warna pada larutan tersebut? 2. Manakah bahan makanan yang mengandung protein? 3. Presentasikan dan diskusikan hasil yang kalian peroleh, kemudian kumpulkan kepada Bapak Ibu guru.

4. Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan dalam tu- buh dengan ada kecil, tubuh tidak dapat mensintesis vitamin sendi ri. oleh karena itu, kebutuhan akan vitamin banyak diperoleh dari luar tu- buh. Hanya vitamin K dan D saja yang dapat disintesis dalam tubuh. Di dalam tubuh, vitamin tidak berperan untuk menghasilkan energi. Namun, vitamin hanya sebagai katalisator pemercepat reaksi dalam proses metabolisme. Apabila seseorang kekurangan vitamin, metabolisme di dalam tubuh dapat terganggu. Kondisi demikian dina- makan avitaminosis. Lihat Gambar 1.80. Vitamin terbagi atas beberapa jenis, meliputi vitamin A, B 1 , B 2 , B 3 , B 6 , B 11 , B 12 , C, D, E, K, asam pantotenat dan vitamin H biotin. Sementara berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dapat dibagi men- jadi dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak biasanya disimpan dalam lemak tubuh, misalnya vitamin A, D, E, dan K. Adapun vita- min yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh dan hanya Gambar 6.7 Penderita rakhitis karena kekurangan vitamin D dan kalsium K wan, Lam, B iolog y, 2000, hlm. 69 Sistem Pencernaan Makanan 181 diperoleh dari makanan keseharian. Vitamin yang demikian misalnya vitamin B dan vitamin C. Untuk lebih jelasnya, kalian dapat memper- hatikan Tabel 6.4 dan Tabel 6.5 berikut. Tabel 6.4 Berbagai Vitamin yang Larut dalam Lemak Nama Vitamin Sumber Fungsi Avitaminosis Vitamin C = asam askorbinat C 6 H 8 O 6 Jeruk, tomat, nanas, pepa ya, semangka, stroberi, hati dan sayur- sayuran Pembentukan serabut kolagen; menjaga elastisitas pembuluh darah; menjaga perlekatan akar gigi pada gusi; koenzim reaksi katabolisme, karbohidrat dan lemak; membantu dalam absorpsi unsur-unsur besi dan kalsium Pendarahan pada gusi dan persendian; otot dan persendian sakit; lekas marah; degenerasi pegurangan sel-sel kulit; sindrom yang dikenal sebagai skorbut; nafsu makan berkurang; lesu Vitamin B 1 = tiamin antineuritikantiberi C 12 H 17 ON 4 S Hati, ginjal, otak, susu, mentega, kuning telur, ikan, kacang-kacangan Koenzim dalam meta- bolisme, terutama metabolisme karbohidat; Nafsu makan berkurang; lesu badan; mual dan munrtah; kaki dan Tabel 6.5 Berbagai Vitamin yang Larut dalam Air Nama vitamin Sumber Fungsi Avitaminosis Vitamin A = aseroftol antiseroftol C 20 H 30 O Sayuran dan buah- buahan berwarna kuning dan merah, karoten, hati, susu, mentega, minyak ikan, kuning telur Memelihara kesehatan mata, kulit, tulang, dan gigi; membentuk antioksidan Kulit kasar, lelah, peradangan mata, gangguanperubahan lapian epitel mukosa sepanjang organ pernapasan dan pencernaan Vitamin D = Ergosterol kalsiferolantirakhitis C 28 H 44 O Minyak, hati, ikan, susu, telur, sinar ultraviolet pada kulit Mengabsorpsi fosfor; membentuk dan memeli- hara tulang dan gigi Pada bayi: rakhitis; pada orang dewasa: osteomalasia Vitamin E = tokoferol antisterilitas C 29 H 50 O 2 Biji gandum, minyak tumbuhan, tumbuhan polong, tumbuhan hijau, kecambah Pelindung sel-sel darah merah dari hemolisis; bekerja sama dengan enzim-enzim tertentu; mencegah oksidasi vitamin A Sel-sel darah merah pecah; penimbunan lemak pada otot; anemia; gangguan penglihatan dan bicara Vitamin K = fi lokinon antihemoragia C 31 H 46 O 2 Tumbuhan hijau, bayam, kangkung, kubis, alfafa, hati, daging, dibuat oleh bakteri di dalam usus Membantu dalam proses pembekuan darah normal; bertanggung jawab dalam pembentukan protrombin dalam hati Pembekuan darah lambat; pendarahan; penyembuhan lambat L inder , B iokimia N utrisi dan M etabolisme, 1992, 121-123. 182 Biologi Kelas XI dan kulit ari, padi-padian, sayuran hijau, ragi kering memelihara nafsu makan yang sehat pencernaan, dan fungsi saraf; memengaruhi penyerapan lemak dalam usus; memengaruhi kondisi air dalam tubuh tangan terasa lemah dan berat; beri-beri dan edema; gangguan jantung dan otot; mata lemah Vitamin B 2 = ribofl avinlaktofl avin = vitamin G C 17 H 20 O 6 N 4 Hati, ginjal, jantung, otak, susu, telur, mentega, sayuran, serelia, roti dan ragi Menghasilkan energi dalam sel-sel; berperan dalam pembuatan berbagai reaksi biologi dalam tubuh; pemindahan rangsangan cahaya ke saraf mata; memelihara nafsu makan dan fungsi saraf; memelihara kulit di sekitar mulut Peradangan mulut dan lidah; peradangan bibir hingga berwarna merah dan sering timbul luka di sekitar sudut mulut keilosis; peradangan kulit dermatis; pera- dang an kornea keratitis dan lensa sehingga penglihatan kabur; mata menjadi tegang dalam bentuk gatal-gatal, panas, lelah, dan pusing Vitamin B 3 = asam nikotianat niasinantipelagra C 6 H 5 O 2 N Susu, hati, ikan telur, daging, ginjal, unggas, kacang, tomat, dan sayuran hijau Memelihara pencernaan, kulit dan saraf; bersama fosfat membentuk koenzim yang berperan dalam respirasi sel; membe baskan karbohidrat, lemak, dan protein Penyakit pelagra dengan ciri-ciri: kulit kasar, mulut luka, diare, dan depresi Gejala awal pelagra: hilang nafsu makan, apatis, lesu, gelisah, kematian rasa, insomnia tidak bisa tidur, gangguan lambung Vitamin B 6 = piridoksinadernin C 9 H 12 O 2 N Sayuran hijau, kacang hijau, serelia, ragi, hati, ginjal, daging, kuning telur dan susu Memelihara keseim bangan unsur fosfor dan sodium; sebagai koenzim dalam proses metabolisme; pertumbuhan kesehatan kulit dan pembuatan darah; produksi antibodi dan reaksi-reaksi dalam sistem saraf pusat Peradangan kulit, anemia, kehilangan nafsu makan, muak, gelisah; ketidakmampuan absorpsi oleh usus dan stres klinis hipertiriodesma; luka pada kulit, berat badan menurun, depresi, mudah terkena infeksi Vitamin B 11 = asam folat C 12 H 12 O 6 N 7 Kacang-kacangan, ragi, hati, daging, pisang, lemon, dan sayuran hijau Pembuatan koenzim untuk produksi eritrosit; membentuk asam nukle at DNA dan RNA; untuk sintesis protein Pembesaran eritrosit megaloblastosis, anemia, diare, pertum- buhan terhambat Sistem Pencernaan Makanan 183 Vitamin B12 = sianokobalin antianemia pernisiosa C 63 H 90 O 14 N 14 P 9 Daging, unggas, ikan, telur, susu, keju, ayam, hati, udang segar, kerang, dan vitamin ini dapat disintesis dalam hati Metabolisme sel terutama dalam pertumbuhan jaringan; pembentukan erirosit Peradangan saraf, degenerasi saraf; kelelahan; pusing anemia pernisiosa; peradangan darah; kelelahan, pusing, rasa sakit saat bernapas Vitamin H = biotin C 10 H 16 O 3 N 2 S Hati, ginjal, kuning telur, susu, ragi, tumbuhan polong, kacang, cokelat, sayuran, dan bakteri dalam usus Koenzim dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta mengubah triptofan menjadi niasin Kurang nafsu makan, lesu, sakit otot, depresi, anemia, pucat, dermatis dan kulit menjadi sensitif Asam pantotenat Hati, ikan, daging, sayuran hijau, ragi, buah- buahan, susu Membentuk koenzim A, pembentukan hormon Depresi, dermatitis, hilang nafsu makan

5. Mineral