Hubungan Antartulang Sistem Organ

104 Biologi Kelas XI C. Alat dan Bahan 1. 1 buah gelas beker 500 cc 5. Pisau atau gergaji kecil 2. Sarung tangan 6. Tulang paha ayamtulang hewan lain 3. 1 buah penjepit 7. Larutan asam kuat misal HCl 10 400 ml 4. 1 buah cawan kaca D. Langkah Percobaan 1. Gunakan terlebih dahulu sarung tangan supaya tidak kotor. 2. Bersihkan tulang dari daging yang masih melekat. 3. Kemudian, amati beberapa sifat yang dimiliki tulang tersebut semisal kekerasan, kelenturan dan warna. 4. Setelah itu, tulis hasilnya pada tabel seperti tertera pada nomer terakhir langkah percobaan ini. 5. Selanjutnya, potonglah tulang tersebut dengan pisau atau gergaji kecil. Amati bagian dalam tulang tersebut. 6. Masukkan tulang tersebut ke dalam larutan HCl yang telah disediakan selama satu setengah jam. 7. Berikutnya, ambil tulang pada gelas beker dengan penjepit tulang dan taruhlah pada cawan kaca. 8. Amati sifat tulang tersebut mulai dari sifat kekerasannya, kelenturannya dan warnanya serta bagian dalamnya. 9. Masukkan hasil pengamatan dalam tabel. Tabel Pengamatan Sifat Tulang No Sasaran pengamatan Sebelum direndam HCl Setelah direndam HCl 1. 2. 3. 4. Kekerasan Kelenturan Warna Bagian dalam … … … … … … … … Perhatian: Hati-hati saat menggunakan pisau, jangan sampai melukai jari kalian. Setelah menyelesaikan percobaan, bersihkan semua bahan yang tersisa dan peralatan yang kotor sehingga tidak mengundang bau tidak sedap. E. Pembahasan 1. Bagaimanakah struktur dan sifat tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL? 2. Bagaimanakah struktur dan sifat tulang sesudah dimasukkan ke dalam larutan HCL? 3. Adakah perbedaan struktur dan sifat antara tulang sebelum dimasukkan HCL dengan setelah- nya? Jelaskan. 4. Berdasarkan pengamatan kalian, apakah yang membedakan tulang keras dengan tulang rawan? 5. Apakah tulang yang direndam HCl berubah menjadi tulang rawan? Jelaskan alasan kalian. 6. Presentasikan hasil yang kalian peroleh di depan teman dan guru. Selanjutnya, kumpulkan kepada guru.

d. Hubungan Antartulang

Rangka kita tersusun atas banyak tulang. Tulang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Hubungan antartulang ada yang dapat digerakkan dan ada pula yang tidak dapat digerakkan. Hubungan an- tartulang ini disebut persendian artikulasi. Sistem Gerak pada Manusia 105 Tanpa persendian, bagian tubuh kalian kemungkin- an besar tidak bisa digerakkan, kecuali lidah dan alis saja. Tidak salah bila tubuh kita memiliki lebih dari 150 persen- dian. Persendian terbesar terdapat pada pinggul dan lutut, sedangkan yang terkecil berada pada jari tangan, jari kaki, dan di antara tulang yang sangat kecil di dalam telinga. Pada sebuah persendian, tulang-tulang akan saling bertemu. Masing-masing ujungnya dilapisi dengan bagian yang halus, berkilau, licin, dan sedikit lentur. Bagian yang dimaksud adalah tulang rawan. Pada ujungnya terlumuri dengan cairan kental yang disebut cairan sinovial. Fungsi cairan ini seperti oli mobil yang dapat melancarkan gerak, mengurangi gesekan, dan kerusakan antara tulang rawan. Pada suatu persendian, tulang disatukan oleh bagian yang menye- rupai kantung, yang disebut ligamen dengan fungsi seperti tali pengi- kat yang lentur dan kuat, serta berbentuk kapsul. Ligamen bisa mem- buat tulang bergerak, namun menahannya sehingga tidak terpisah atau bergerak terlalu jauh. Untuk mengetahui bagian-bagian sebuah persen- dian, simaklah Gambar 4.14. Dalam beberapa persendian, ada tulang rawan yang menutupi ujung-ujung tulang dan terdapat pula bantalan tulang rawan di antara tulang tersebut. Bantalan ini dinamakan cakram artikular. Kemudian, ada satu cakram di setiap persendian pada tulang punggung, dan antara tulang punggung, yang disebut vertebra. Dua tulang rawan tambahan ini disebut meniskus. Adanya meniskus membantu lutut terkunci, se- hingga kalian dapat berdiri tanpa kesusahan. Berdasarkan besar kecilnya gerakan yang terjadi, tipe persendian dibedakan menjadi tiga macam, yakni sinartrosis, amfi artrosis, dan diar trosis. 1 Sinartrosis Adanya tipe persendian sinartrosis memungkin- kan tulang tidak mengalami gerakan. Ini terjadi karena, kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan ikat. Persendian ini dibedakan menjadi dua yaitu sinartro- sis sinkondrosis dan sinartrosis sinfi brosis. Sinartrosis sinkondrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan kartilago. Sebagai contoh, hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, kemudian juga hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada. Sementara pada sinatrosis sinfi brosis, antara tulang satu dengan tulang lainnya dihubungkan oleh jaringan ikat serabut fi brosa. Misalnya, hubungan antara sendi tulang tengkorak. Hubungan antar-tulang tengkorak ini disebut sutura. Perhatikan Gambar 4.15. Gambar 4.14 Persendian pada tulang dan bagian-bagiannya Tulang yang membentuk persendian Kapsul sendi Membran sinoval Tulang yang membentuk persendian Periosteum Tulang rawan hialin Ruang sinovial berisi cairan sinovial Ligamen Persendian Galeri Mengapa sendi kita dapat bergerak tanpa menimbulkan suara? Jawabannya, karena pada selaput sendi atau membran sinovial terdapat minyak sendi yang selalu melumasi persendian kita. Parker, Tubuh Kita, 2005, hlm. 15 Gambar 4.15 Sinartrosis sinfibrosis pada tulang tengkorak Tulang Jaringan ikat serabut Sutura 106 Biologi Kelas XI 2 Amfi artrosis Amfi artrosis merupakan bentuk persendian yang dihubung- kan oleh jaringan kartilago tulang rawan, sehingga ada kemung- kinan terjadi sedikit gerakan. Contohnya, hubungan antara ruas- ruas tulang belakang dengan tulang rusuk, dan juga hubungan antarruas tulang belakang. 3 Diartrosis Diartosis merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang sangat bebas. Sebab, hubungan antara tulangnya tidak dihubungkan oleh jaringan. Diartrosis lazim disebut persendian yang seringkali kita dengar. Oleh karena itu, di dalamnya terdapat ligamen, kapsul, cair an sinovial, membran sinovial, dan tulang rawan seperti tersebut sebe lumnya. Sementara itu, sesuai arah pergerakan, persendian dikelom- pokkan menjadi beberapa sendi, meliputi sendi peluru, sendi putar, sendi luncur, sendi pelana, sendi engsel, dan sendi kon- diloid. Perhatikan Gambar 4.17. a Sendi Peluru Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gera- kannya bisa ke segala arah. Contohnya, hubungan antara lengan atas dengan tulang belikat, dan juga tulang paha de- ngan tulang pinggul. b Sendi Putar Dinamakan sendi putar karena persendian yang dimiliki me- mungkinkan gerak putar atau rotasi dengan satu poros. Se- bagai contoh, hubungan antara tulang atlas dengan tulang tengkorak, dan hubungan antara lengan atas dengan lengan bawah. b Sendi putar c Sendi luncur d Sendi pelana a Sendi peluru f Sendi kondiloid e Sendi engsel Gambar 4.17 Jenis-jenis persendian diartrosis Tulang belakang Tulang rawan sendi Cakram interverbal Gambar 4.16 Amfiartrosis pada ruas-ruas tulang belakang Sistem Gerak pada Manusia 107 c Sendi LuncurSendi Geser Sendi ini terjadi sebab kedua ujung tulang agak rata, sehingga gerakan yang terjadi seperti menggeser. Contoh sendi luncur yaitu sendi pergelangan tangan, pergelangan kaki, hubungan antara tulang belikat dengan tulang selangka. d Sendi Pelana Disebut sendi pelana sebab kedua ujung tulangnya memben- tuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua. Akibatnya, sendi ini dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya saja, sendi antara tulang telapak tangan dengan jari tangan, dan sendi antara telapak kaki dengan jari kaki. e Sendi Engsel Seperti engsel jendela atau pintu, sendi engsel dapat bergerak satu arah. Contoh persendian ini terdapat pada siku, lutut, dan ruas antara jari. f Sendi Kondiloid Sendi kondiloid dinamakan juga sendi ovoid. Dua tulang yang membentuk sendi ini memiliki permukaan berbentuk oval. Gerakan yang ditimbulkan antara lain bisa ke kanan, ke kiri, ataupun maju-mundur. Misalnya saja persendian pada pergelangan tangan dengan tulang pengumpil. Nah, untuk memantapkan pemahaman kalian tentang persen- dian, coba lakukan Telisik berikut.

e. Macam-Macam Gerak Karena Adanya Persendian