Mekanisme Pendengaran pada Telinga Mekanisme Kesetimbangan dalam Telinga

Sistem Regulasi Manusia 281 bundar yang menghubungkan telinga tengah. Di dalam saluran ves- tibulum dan saluran timpani terisi oleh cairan yang dinamakan peri- limfa, dan saluran koklea terisi dengan cairan endolimfa. Selain berisi cairan, selaput dasar saluran koklea membran basiler terdapat organ Corti yang mengandung sel-sel rambut. Adanya organ Corti menjadi- kan getaran dapat direspons oleh saraf auditori dan selanjutnya dikirim menuju sistem saraf pusat otak dalam bentuk impuls saraf. Perhati- kan Gambar 9.38.

b. Mekanisme Pendengaran pada Telinga

Semua suara atau bunyi dari luar tubuh dapat kita dengarkan kare- na masuk dalam bentuk gelombang suara yang melalui medium udara. Sebelum telinga kita mendengar bunyi, terlebih dahulu daun telinga akan menangkap dan mengumpulkan gelombang suara. Selanjutnya, gelombang suara masuk ke dalam liang telinga saluran pendengar- an dan ditangkap gendang telinga membran timpani. Akibatnya, ge lombang suara tersebut terjadi vibrasi getaran. Getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tiga tulang kecil osikula yakni tulang martil maleus, tulang landasan inkus, dan tu- lang sanggurdi stapes. Dari tulang sanggurdi, getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan. Selanjutnya, getaran dite ruskan menuju jendela bundar dengan arah gerak yang berlawanan . Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut fonoreseptor di dalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan menggetarkan membran basiler, dan ge- taran ini juga akan menyebabkan membran tektorial ikut bergetar. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang se- lanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak. Otak akan memberikan tanggapan, sehingga kita dapat mendengar suara.

c. Mekanisme Kesetimbangan dalam Telinga

Ketika kita berjalan di atas balok titian, mekanisme kesetimbangan tubuh akan berusaha dijaga. Bagian tertentu dalam telinga turut men- jaga mekanisme keseimbangan dalam tubuh tersebut. Dengan demiki- an, selain berperan dalam pengolahan gelombang suara, telinga juga berfungsi sebagai alat kesetimbangan tubuh saat melakukan gerak an dan perubahan gravitasi. Bagian telinga yang berfungsi sebagai kesetimbangan terletak di atas koklea yakni tiga saluran setengah lingkaran saluran semisirkuler dan serambi vestibulum. Seperti yang telah dijelaskan sedikit di depan, kedua bagian ini berisi cairan limfa. Pada bagian dasar saluran semisirkuler terdapat bagian membesar yang disebut ampula. Di dalam ampula tersusun banyak sel rambut kecil bersilia. Sel rambut berfungsi sebagai reseptor dan dinamakan krista. Krista terbenam dalam suatu zat seperti gelatin yang disebut kupula. Apabila kepala kita melakukan gerakan menggeleng, cairan Duktus klokea Membran basiler Saluran timpanik Jendela bundar Perilimfa Serabut neuron sensoris Saluran vestibuler Sanggurdi Jendela oval Gambar 9.39 Pergerakan getaran suara 282 Biologi Kelas XI perilimfa akan bergoyang dan menstimulasi sel-sel rambut untuk me- ngirimkan impuls saraf ke otak. Bagian inilah yang berperan dalam kesetimbangan gerakan. Sementara itu, vestibulum berperan saat terjadi kesetimbangan gravitasi. Vestibulum tersusun atas dua bagian berbentuk kantung dan berlapis sel-sel rambut dan silia. Dua bagian ini meliputi sakula dan utrikula, yang di dalamnya berisi cairan endolimfa. Pada bagian din- ding sakula dan utrikula terdapat bagian yang tersusun dari zat kapur. Bagian yang dimaksud disebut otolit. Adanya perubahan gravitasi saat kepala menunduk atau menggeleng tubuh bergerak, dapat menyebab- kan otolit bergerak. Perubahan posisi otolit tersebut mengakibatkan silia melengkung, sehingga menstimulasi impuls saraf untuk dikirim menuju otak. Informasi dari otak menjadikan posisi kepala dapat di ketahui. Untuk mengetahui mekanisme kesetimbangan tubuh, ada baiknya kalian lakukan tugas rubrik Telisik berikut secara mandiri.

d. Gangguan atau Kelainan pada Indra Pendengaran