238
Biologi Kelas XI
6 Jaringan Lemak Kulit Di bawah dermis terdapat lapisan yang tersusun dari sel
adiposa jaringan adiposa yang menyimpan lemak. Lemak digunakan sebagai lapisan pelindung. Karenanya, jaringan
adiposa juga dikenal sebagai tempat penyimpanan lemak dan jaringan pelindung.
2 Mekanisme Pengeluaran Keringat Setiap harinya manusia dewasa mengeluarkan keringat kira-
kira 225 ml. Semua keringat yang dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar pada seluruh lapisan dermis.
Proses pengeluaran keringat tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus merupakan sistem saraf pusat
peng
atur suhu badan yang menghasilkan enzim bradikinin.
Enzim bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus,
kerja kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah.
Suhu pembuluh darah yang tinggi karena suhu lingkungan tinggi akan memberikan rangsangan terhadap hipotalamus.
Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus segera mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan berbagai
zat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah. Berbagai zat ini dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori kelenjar
keringat ke permukaan kulit dalam bentuk keringat. Keringat segera menguap dan suhu tubuh turun sehingga normal kembali.
Apabila keringat yang keluar terlalu berlebihan, kadar garam yang berada dalam darah bisa berkurang. Akibatnya, otot bisa
mengalami kekejangan atau mungkin bisa pula pingsan. Selain itu karena pembuluh darah pada lapisan dermis mengembang, kulit
wajah bisa menjadi merah. Keadaan ini dapat terjadi saat kita melakukan aktivitas fi sik yang berat. Namun, sebaliknya kulit kita
dapat memucat bila pembuluh darah pada dermis menyempit, misalnya saja saat kita ketakutan.
c. Hati hepar
Pada tubuh manusia, hati merupakan kelenjar besar yang memi- liki peranan penting dalam sistem organ. Hati terletak pada bagian
kanan di atas rongga perut otot diafragma. Beratnya sekitar 1,5 kg atau 3-5 dari total berat tubuh kita.
Pada bagian luar hati terdapat suatu selaput tipis yang dinamakan
selaput hati kapsula hepatis. Darah disuplai ke dalam hati melalui dua pembuluh yaitu arteri hati dan vena porta hepatis. Arteri hati membawa
darah dengan kandung an oksigen dari jantung. Sedangkan vena porta membawa darah yang mengandung sari makanan dari usus halus.
Selain berperan dalam proses pencernaan makanan, hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat yang dikeluarkan dari hati adalah
Galeri
Mengapa Orang Berkeringat?
Berkeringat atau berpeluh, menjaga tubuh supaya
berada pada suhu tetap. Sebab, apabila suhu
tubuh naik atau turun lebih dari beberapa derajat di
atas atau di bawah suhu reratanya, yaitu 37
o
C, tubuh dapat terancam bahaya.
Seperti halnya menggigil membantu tubuh tetap
hangat, dengan berkeringat tubuh dapat mendinginkan
diri sendiri. Kelenjar keringat menghasilkan
air yang menguap di kulit; penguapan ini
memindahkan panas dari pembuluh darah di kulit ke
udara di sekitarnya. Selain perspirasi termal, begitulah
namanya, keringat dapat disebabkan oleh rasa nyeri,
emosi hebat, atau makan makanan pedas.
Anonim, Hamparan Dunia Ilmu Time-Life:
Tubuh Manusia, 1996, hlm. 42-
Sistem Ekskresi
239
cairan empedu. Cairan empedu merupakan cairan berwarna hijau kebiruan yang berfungsi dalam mencerna makanan berlemak. Cairan
ini disimpan dalam suatu bagian yang disebut kantung empedu. Perhatikan Gambar 8.6. Zat-
zat yang terkandung dalam cairan empedu yakni garam mineral, pigmen bilirubin dan biliverdin,
kolesterol, fosfolopid, dan air.
Di dalam hati terdapat sel yang berfungsi merombak sel darah merah yang sudah tua dan
rusak. Sel yang demikian dinamakan sel histiosit. Sel darah merah yang tua dan rusak di dalam hati
sekitar lebih dari 10 juta sel.
Dalam proses perombakannya, hemoglobin Hb dipecah menjadi zat besi Fe, hemin, dan
globin. Zat besi akan diambil dan di simpan dalam hati, yang selanjut- nya dikembalikan ke sumsum tulang sehingga terbentuk eritrosit baru.
Globin akan dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna
empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning coklatan. Warna ini akan memberikan warna
khas tersendiri pada feses dan urine yang kita keluarkan setiap harinya.
Apabila terjadi gangguan, pembuluh empedu dapat mengalami penyumbatan. Penyebabnya adalah adanya pengendapan kolesterol
yang membentuk batu empedu. Alhasil, feses yang keluar berwarna cokelat abu-abu. Oleh karena pembuluh empedu mengalami penyum-
batan, empedu akan masuk ke dalam peredaran darah, sehingga meng- akibatkan darah berwarna kekuning-kuningan. Keadaan demikian
lazim dinamakan penyakit kuning.
Organ hati dapat pula menghasilkan enzim arginase. Enzim arginase merupakan enzim yang berperan dalam proses penguraian
asam amino. Prosesnya dinamakan deaminasi. Asam amino yang diu- raikan yakni asam amino arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin
akan mengikat amonia dan karbondioksida yang bersifat racun. Selan- jutnya ornitin akan dinetralkan dalam hati. Adapun urea akan diserap
ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Dengan demikian, dari penjelasan di atas ada beberapa fungsi hati bagi tubuh manusia. Fungsi itu antara lain penyimpan lemak dalam
bentuk glikogen, perombak dan pembentuk protein, penawar racun pada makanan, dan perombak sel darah merah.
d. Paru-Paru