Jaringan Gabus Transpor Aktif

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan 41 Gambar 2.16 Tiga sistem jaringan tumbuhan Jaringan dermal Jaringan dasar Jaringan pembuluh

e. Jaringan Gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel parenkim gabus. Jaringan ini memiliki sel gabus yang mati dan kosong. Bentuknya memanjang dan berdinding gabus. Untuk lebih jelasnya, cermati Gambar 2.15. Jaringan gabus berguna melindungi jaringan-jaringan di bawahnya dari kehilangan air. Jaringan gabus pada tumbuhan dikotil dibentuk oleh kambium gabus atau felogen yang ada di bawah epidermis. Jaringan gabus terbagi menjadi dua macam. Jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah luar dan sel- selnya mati disebut felem. Sedangkan jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-sel yang hidup menyerupai parenkim disebut feloderm. 3. Sistem Jaringan pada Tumbuhan Berbagai jaringan dapat berkumpul dan membentuk suatu sistem yang disebut sistem jaringan. Jaringan-jaringan seperti jaringan parenkim, kolenkim, sklerenkim, xilem, dan fl oem bila berkumpul bisa membentuk sistem jaringan. Sebagai contoh adalah jaringan yang berperan dalam transpor air, mineral, dan makanan. Pada transpor ini, tumbuhan banyak melibatkan pelbagai macam jaringan, seperti jaringan epidermis, korteks, endodermis, stele, dan berkas pembuluh. Di dalam tubuh tumbuhan terdapat tiga macam sistem jaringan, yakni sistem jaringan dermal, sistem jaringan dasar, dan sistem jaringan pembuluh. Ketiga sistem jaringan ini tersebar pada daun, batang, maupun akar. Masing-masing sistem jaringan tersebut saling berkaitan sehingga menyusun tubuh tumbuhan. Simak Gambar 2.16. Sistem jaringan dermal meru pakan lapisan yang mem- bungkus, menutupi, dan melindungi semua bagian tumbuhan. Jaringan ini meliputi epidermis dan periderm. Pada akar, perluasan dari sel-sel epidermis akan membentuk rambut-rambut akar. Rambut- rambut akar ini berfungsi sebagai penyerap air dan garam mineral. Pada batang dan daun, sistem jaringan dermal menyekresikan lapisan berlilin yang disebut kutikula. Kutikula berfungsi menahan air yang terlalu banyak keluar dari tubuh tumbuhan. Selanjutnya adalah sistem jaringan pembuluh. Sistem jaringan pembuluh amat terkait dengan pengangkutan transportasi air dan garam mineral. Xilem dan fl oem merupakan jaringan yang berperan dalam proses pengangkutan tersebut. Selain itu, sistem jaringan pembuluh berfungsi pula sebagai jaringan penguat, sebab di dalamnya terdapat serabut xilem dan serabut fl oem. Gambar 2.15 Jaringan gabus Empulur Jejari pembuluh Kayu Lingkaran tahun xilem Floem Korteks Kambium gabus Gabus Kambium Jaringan pembuluh Jaringan dasar Jaringan dermal Jaringan pembuluh Jaringan dasar Jaringan dermal 42 Biologi Kelas XI Sementara itu, sistem jaringan dasar merupakan jaringan pem- bentuk bahan dasar atau selimut jaringan pembuluh. Letak sistem jaringan ini berada di antara sistem jaringan dermal dan sistem jaringan pembuluh. Jaringan dasar penyusun tubuh tumbuhan adalah jaringan parenkim, jaringan kolenkim, dan jaringan sklerenkim. Masih ingatkah fungsi masing-masing jaringan tersebut? 4. Proses Pengangkutan Zat pada Tumbuhan Setiap hari tumbuhan membutuhkan berbagai zat penting untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuhnya. Zat tersebut misalnya air, garam mineral, oksigen, dan karbon dioksioda. Sebagaimana kita ketahui, tumbuhan dalam kesehariannya pasti membutuhkan zat-zat penting untuk hidup. Zat yang dibutuhkan antara lain air, garam mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Pelbagai zat ini dapat diperoleh dari luar tubuh tumbuhan. Melalui daun, tumbuhan dapat memeroleh oksigen dan karbon dioksida. Sedangkan melalui ujung akar dan buluh-buluh akar, air dan garam mineral dapat diangkut tumbuhan ke dalam tubuhnya. Untuk mengangkut air dan garam mineral, tumbuhan memerlu- kan suatu proses pengangkutan. Pengangkutan zat ini dilakukan oleh jaringan pengangkut yang melewati berkas pembuluh. Walau begitu, ada juga pengangkutan air dan garam mineral yang tidak diangkut secara langsung melalui berkas pembuluh, alias di luar berkas pembu- luh xilem dan fl oem. Oleh karena itu, pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dapat melalui dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan intravaskuler. Bagaimanakah proses pengangkutan ekstravaskuler dan intravaskuler pada tumbuhan? Kalian akan mengetahuinya setelah memahami penjelasan berikut.

a. Pengangkutan Ekstravaskuler