Sistem Pencernaan Makanan
195
Hasil pencernaannya ialah sari-sari makanan yang berupa asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol.
Selanjutnya, sari-sari makanan diserap oleh usus penyerapan ile um. Panjang usus penyerapan sekitar 0,75 hingga 3,5 m.
Proses penyerapannya dilakukan oleh jonjot-jonjot usus atau vili yang berada pada dinding usus halus. Adanya vili menjadikan per-
mukaan penyerapan usus halus menjadi luas. Vili tersusun oleh pembuluh darah, pembuluh kil atau lakteal limfa, dan sel epite-
lium. Perhatikan Gambar 6.18.
Zat-zat semisal asam amino, glukosa, vitamin, dan mineral diserap pembuluh darah yang berada pada vili. Darah yang men-
gandung sari-sari makanan ini diedarkan menuju hati untuk di- simpan dan yang lainnya diedarkan ke seluruh tubuh. Adapun
asam lemak bereaksi dengan garam mineral garam karbonat dan bikarbonat membentuk sabun. Bersamaan dengan sabun, gliserol
akan diserap vili dan dibawa oleh pembuluh kil.
e. Usus Besar
Sari-sari makanan dan zat yang berguna telah diserap oleh usus
halus, sisanya akan diteruskan menuju usus besar. Usus besar
large
intestine atau kolon colon merupakan persambungan usus halus yang panjangnya sekitar 1 m dan berdiameter 6,5 cm. Fungsi utama usus
ini ialah mengontrol kadar air sisa makanan. Air pada sisa makanan yang berlebihan akan diserap reabsorpsi, sedangkan bila kurang akan
ditambah. Selain itu, pada usus besar juga terjadi proses pembentukan feses yang selanjutnya dibuang melalui anus.
Usus besar terbagi atas beberapa bagian. Ada bagian usus besar yang naik askenden, ada yang mendatar transversum, dan ada pula
bagiannya yang menurun deskenden. Pada bagian perbatasan antara usus halus dan usus besar terdapat bagian yang dinamakan sekum atau
usus buntu. Supaya sisa makanan dari usus halus yang menuju usus besar tidak kembali lagi, sekum ini memiliki klep yang disebut klep
ileosekum. Adanya klep ini dapat mencegah bakteri-bakteri kembali ke usus halus.
Di bagian ujung sekum ada bagian yang dinamakan umbai ca cing
apendiks. Ditaksir umbai cacing bisa mencegah infeksi. Namun, umbai
cacing bisa pula mengalami peradangan, yang disebut apendisitis.
Di dalam usus besar terdapat bakteri yang menguntungkan. Bakteri yang dimaksud yakni
Escherecia coli E. coli. Bakteri ini membusukkan sisa makanan menjadi feses. Feses yang terbentuk
menjadi lunak sehingga mudah dikeluarkan. Bakteri ini juga dapat menghasilkan zat yang bermanfaat bagi tubuh, misalnya biotin, asam
folat, vitamin K, dan beberapa vitamin B. Sebelum dikeluarkan, feses terkumpul dalam rektum. Rektum merupakan bagian akhir dari usus
besar.
Epitelium Pembuluh
limfa atau pembuluh kil
Kapiler darah Getah usus
Kelenjar usus Lapisan mukosa
Lapisan sub mukosa
Otot melingkar Otot
longitudinal Otot serous
Gambar 6.18 Sruktur vili pada dinding usus halus
Ileum dari usus halus
Usus buntu Sekum
Bagian yang menaik pada usus besar
Gambar 6.19 Bagian-bagian usus besar
196
Biologi Kelas XI
f. Anus
Feses yang terkumpul dalam rektum dikeluarkan melalui saluran
pengeluaran yang dinamakan anus. Proses pengeluaran feses lewat anus ini disebut proses defi kasi. Pada anus terdapat otot sfi ngter anus yang
berupa otot polos dan otot lurik. Masing-masing otot ini berturut-tu- rut berada di dalam dan bagian luar lubang anus. Saat feses menyen-
tuh dinding rektum, otot lurik terangsang melakukan proses defi kasi. Akibatnya, secara sadar kita akan melakukan mengejan berkontraksi.
Tindakan kita ini akan menjadikan otot polos mengendur, sehingga feses keluar dari tubuh.
Nah, setelah kalian mengetahui alat-alat dan proses pencernaan makanan manusia, selanjutnya lakukan rubrik
Telisik berikut sehingga pemahaman kalian bertambah.
2. Gangguan atau Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan kita. Ulasan berikut membahas beberapa gangguan
atau kelainan tersebut.
a. Gastritis
Gastritis merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa lendir dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita
memakan makanan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida HCl pada lambung terlalu tinggi.
b. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makan-
an.
c. Diare
Diare dapat terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Feses penderita diare berbentuk encer. Pe-
Secara mandiri, buatlah tabel alat-alatkelenjar dan proses yang terjadi pada sistem pencernaan manu- sia. Kalian dapat membuatnya seperti tabel berikut.
Tabel proses pencernaan makanan
T e l i s i k
No Alat-Alat Pencernaan
Kelenjar Pencernaan yang Berperan
Proses yang Terjadi 1
2 3
dst
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
Galeri
Oralit
Cara mengatasi diare secara efektif adalah dengan
mem berikan minuman yang dicampur oralit. Obat ini
dapat mengganti cairan yang keluar bersama feses. Selain
itu, oralit membantu feses keluar dari anus dalam bentuk
normal.
Apabila kita tidak memiliki obat ini, kita dapat membuat
oralit tersebut dari garam dengan komposisi 1 sendok
gula pasir dan 2 sendok garam yang dimasukkan
dan dicampur ke dalam segelas air. Nah, campuran
air tersebut bisa kita minum dan diare berangsur-angsur
hilang.
Sistem Pencernaan Makanan
197
nyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltik dalam usus tidak
terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila feses yang dikeluarkan bercampur
dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, menunjuk- kan adanya gejala penyakit desentri. Penyebab nya yakni infeksi bak-
teri Shigella pada dinding usus besar.
d. Konstipasi