Rongga Mulut Proses Pencernaan pada Manusia

Sistem Pencernaan Makanan 189 Proses pencernaan makanan dapat terjadi dalam bentuk dua cara, secara mekanis dan kimiawi. Secara mekanis, pencernaan makanan dilakukan oleh gerakan otot, semisal gerakan peristaltis dan gerakan gigi-gigi dalam mulut saat mengunyah makanan. Sedangkan secara kimia wi, pencernaan makanan dapat terjadi karena bantuan enzim yang dihasilkan dalam tubuh. Enzim ini bekerja hanya sebagai katali- sator reaksi saja dan tidak ikut berubah.

1. Proses Pencernaan pada Manusia

Sistem pencernaan menyerupai saluran yang saling sambung- menyambung. Panjang saluran ini sekitar 9 meter. Alat-alat yang terdapat pada saluran tersebut meliputi rongga mulut covum oris, kerongkongan esofagus, lambung ventrikulus, usus halus intestinum tineu, usus besar intestinum krasum, dan anus. Selain saluran pencer- naan, proses pencernaan makanan dibantu pula oleh sekresi getah pencernaan dari berbagai kelenjar pencernaan. Bahasan berikut dapat kalian simak.

a. Rongga Mulut

Makanan masuk ke dalam tubuh pertama kali melewati rongga mulut. Oleh karena itu, proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi sudah dimulai pada bagian ini. Pada rongga mulut terdapat beberapa bagian yang berperan dalam proses pencernaan yakni gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Faring Lidah Kelenjar paratiroid Kelenjar sublingual Kelenjar submandibularis Kelenjar ludah Hati Kantung empedu Pankreas Rektum Anus Usus halus Usus besar Esofagus Lubang lambung Duodenum usus halus Ileum dari usus Bagian yang menaik pada usus besar Usus buntu Sekum Gambar 6.10 Sistem pencernaan manusia Lambung 190 Biologi Kelas XI 1 Gigi Gigi dentis merupakan bagian yang mengolah makanan saat kita makan. Melalui gigi, makanan dapat kita gigit, potong, sobek, kunyah dan dihaluskan. Sehingga, gigi mencerna makanan secara mekanik. Berdasarkan bentuknya, gigi manusia meliputi gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan premolar dan gigi geraham belakang molar. Lihat Gambar 6.11. Gigi seri dentis insisivus merupakan gigi yang berada pada bagian depan. Bentuknya tegak dengan tepi yang tajam, seperti sekop atau tatah. Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan. Berikutnya adalah gigi taring dentis kaninus. Bentuknya lebih tinggi dan runcing. Fungsi gigi taring adalah menyobek dan menarik makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham depan dan gigi geraham belakang. Bentuk kedua gigi ini lebih rendah dan lebih rata dengan benjolan-benjolan kecil. Fungsinya adalah untuk menghancurkan dan menghaluskan. Secara struktural, gigi memiliki beberapa bagian. Bagian yang tampak dari luar dinamakan puncak gigi atau mahkota gigi. Bagian yang tertanam di dalam rahang dinamakan akar gigi. Batas antara puncak dan akar gigi serta tertanam di dalam gusi dinamakan leher gigi. Selain bagian tersebut, bagian mahkota gigi dilapisi oleh lapisan keras yang mengandung kalsium dan berfungsi sebagai pelindung. Lapisan demikian dinamakan email. Di bawah email terdapat dentin yang sedikit lebih halus dan berwarna kekuningan. Di bagian tengah gigi terdapat pulpa atau rongga gigi. Pada bagian ini terdapat pembuluh darah untuk memelihara seluruh gigi, dan saraf yang mendeteksi tekanan, panas, dingin, dan sakit. Pembuluh darah dan saraf tersebut menjulur hingga akar gigi. Akar gigi memiliki konstruksi yang kuat karena ditutupi oleh jaringan semacam tulang yang disebut semen. Akar gigi yang menancap pada tulang rahang tersebut ada yang berjumlah satu dan dua. Gigi juga dapat mengalami gangguan bila tidak dirawat dan dibersihkan secara tepat dan teratur. Kuman atau bakteri yang hidup pada sisa-sisa makanan dapat menghasilkan zat-zat buangan yang bersifat asam sehingga menggerogoti email dan dentin. Akibatnya, gigi dapat berlubang dan biasa disebut rongga. Perawatan terhadap gigi seperti mengurangi makanan yang bergula, terlalu panas atau dingin dapat mencegah gigi dari kerusakan. Selain itu, membersihkan gigi dengan menggosoknya sebelum tidur dan setelah makan juga dapat mencegah dari kerusakan. Perawatan lainnya yakni memeriksakan gigi kepada dokter gigi secara teratur. Berdasarkan tahapan perkembangannya, gigi ma nusia terdiri atas dua kelompok yakni gigi susu dan gigi dewasa. Gigi susu dentis desidue merupakan gigi yang tumbuh pada anak usia 6 Akar Tulang rahang Gigi molar Gigi pramolar Gigi taring Gigi seri Gambar 6.11 Berbagai bentuk gigi Email Gusi Dentin Teras yang lembut atau pulpa Tulang rahang Gambar 6.12 Bagian-bagian gigi Sistem Pencernaan Makanan 191 bulan hingga 8 tahun. Jumlah gigi ini pada anak yakni 20 buah dengan rincian 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, dan 8 buah gigi geraham. Sejak usia 6 tahun hingga usia 14 tahun, gigi susu akan tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi dewasa. Gigi dewasa atau gigi tetap dentis permanen merupakan gigi orang dewasa yang berjumlah 32 buah. Rinciannya 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham depan, dan 12 buah gigi geraham belakang. Apabila gigi dewasa tanggal, tidak terjadi pergantian gigi lagi alias tidak tumbuh. Untuk memudahkan pemahaman kalian, berikut disajikan rumus gigi. Dengan penyimbolan seperti: Gigi seri inisior = I Gigi taring caninus = C Geraham depan premolar = P Geraham belakang molar = M Maka rumus gigi dapat dituliskan: Gigi anak-anak gigi susu M P C I I C P M Atas 0 2 1 2 2 1 2 0 Bawah 0 2 1 2 2 1 2 0 Gigi orang dewasa gigi dewasa M P C I I C P M Atas 3 2 1 2 2 1 2 3 Bawah 3 2 1 2 2 1 2 3 2 Lidah Selain gigi, di dalam rongga mulut manusia juga terdapat lidah. Lidah merupakan organ pencernaan yang tersusun atas otot lurik. Permukaannya terdapat papila-papila yang berfungsi sebagai indra pengecap dan terbungkus oleh mukosa. Terkait proses pencernaan, fungsi lidah antara lain untuk mengatur letak makanan dalam mulut mencampur makanan dengan ludah, dan mendorong makanan masuk ke dalam esofagus. Gambar 6.13 a Gigi susu pada anak-anak, b gigi dewasa atau gigi tetap pada orang dewasa Geraham belakang Geraham depan Gigi taring Gigi seri Geraham Geraham Geraham Geraham a b Parker, 100 Pengetahuan TentangTubuh Manusia, 2004, hlm. 31 192 Biologi Kelas XI 3 Kelenjar Ludah Bagian yang tidak kalah penting peranannya bagi pencernaan ialah kelenjar ludah glandula saliva. Sekresi dari kelenjar ini berwujud air liur atau ludah saliva. Letak kelenjar ludah ada pada beberapa bagian dan masing-masing berjumlah sepasang. Misalnya saja, kelenjar ludah yang berada di bawah telinga atau glandula parotis. Fungsinya adalah menghasilkan ludah berbentuk cair dan mengandung enzim amilase. Selain kelenjar ludah tersebut, terdapat pula glandula submandibularis yakni kelenjar ludah yang berada pada rahang bawah dan glandula lingualis yang berada di bawah lidah. Fungsi kedua kelenjar ini ialah menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir. Enzim amilase atau enzim ptealin yang dihasilkan kelenjar ludah berfungsi mengubah zat tepung amilum menjadi zat gula glukosa. Dengan demikian, ludah membantu proses pencernaan makanan secara kimiawi. Di samping itu, ludah dapat menjaga temperatur rongga mulut, kemudian juga membantu dalam proses penelanan makanan menuju esofagus. Makanan yang melewati esofagus berbentuk bolus.

b. Kerongkongan Esofagus