Sel Saraf Neuron buku biologi XI sitinurrochmah BSE

Sistem Regulasi Manusia 253 Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang dinamakan reseptor dalam interoseptor. Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan karena pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor. Untuk mengenal lebih dalam, mari kita simak bahasan tentang sel saraf.

1. Sel Saraf Neuron

Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf neuron. Setiap neuron tersusun atas badan sel, den- drit, dan akson neurit. Lihat Gambar 9.1. Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus inti sel dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus anak inti sel, dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut me- miliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut de ngan penjulur- an pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang seperti pohon dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls rangsang yang datang dari re- septor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan ke- banyakan tidak bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mi- krometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor sebagai isolator, akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh sel- sel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlin dungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls. Selubung mielin Akson Sel Schwann Gambar 9.2 Selubung mielin Badan sel Nukleus Akson Dendrit Selubung mielin Nodus ranvier Cabang terminal Terminal sinaptik Sel Schwann Gambar 9.1 Struktur sel saraf Nodus ranvier Akson Lapisan mielin yang dihasilkan oleh sel Schwann Sel Schwann Nukleus Sel Schwann G lenn Toole, U nderstanding B iolog y, 1999, hlm. 530 254 Biologi Kelas XI Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Cermati Gambar 9.3. Neuron sensorik merupakan neuron yang memiliki badan sel bergerombol membentuk simpul saraf atau ganglion jamak = gang- lia. Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain, sedangkan neuritnya berkaitan dengan dendrit neuron lain. Fungsi neuron sensorik yakni meneruskan impuls rangsangan dari reseptor menuju sistem saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang. Oleh karena itu, neuron sensorik disebut pula neuron indra. Sementara itu, neuron motorik merupakan neu- ron yang berperan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Karena perannya ini, neuron motorik disebut pula neuron penggerak. Dendrit neuron motorik ber- hubungan dengan neurit neuron lain, adapun neurit- nya berkaitan dengan efektor otot dan kelenjar. Antara neuron sensorik dan neuron motorik di- hubungkan oleh interneuron atau neuron ajustor dengan letak yang berada pada otak dan sumsum tu- lang belakang. Interneuron merupakan neuron yang membawa impuls dari sensorik atau interneuron lain. Karena itu, interneuron disebut pula neuron konektor.

2. Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf