Tahap kelima latihan mandiri, siswa menjawab pertanyaan yang sesuai

PERLAKUAN ke-1 Pendidikan Indonesia Peringkat Ketujuh Terburuk Dunia? Indonesia berada posisi ketujuh terbawah berdasarkan hasil tes mengenai pendidikan yang dilaksanakan oleh Organisation for Economic Co- operation and Development OECD. Tentu bukan sebuah berita mengembirakan di tengah kampanye pengembangan sumber daya manusia agar bangsa Indonesia menjadi mampu bersaing di tengah proses globalisasi. Dari 76 negara yang disurvei itu Indonesia hanya mampu duduk di posisi 69. Dalam survei itu Singapore menjadi negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik dunia. Direktur pendidikan OECD, Andreas Schlecher, menegaskan permasalahan pendidikan suatu negara terletak pada tenaga pengajar guru. Apabila guru memiliki kompetensi yang positif aktif, kreatif, inspiratif dan sebagainya maka peserta didik pelajar akan mendapatkan kompetensi yang positif. Demikian sebaliknya, apabila guru tidak memiliki kompetensi yang positif maka peserta didik tidak mendapatkan kompetensi yang positif. Terkait dengan anjloknya posisi pendidikan Indonesia, jelas ada permasalahan serius dengan tenaga pengajar di Indonesia khususnya tenaga pengajar yang berstatus pegawai negeri sipil PNS dalam mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan negeri yang sedang dipimpin presiden Joko Widodo ini. Kuantitas tenaga pengajar di Indonesia tergolong tinggi, tapi kualitas tenaga pengajar masih tergolong rendah. Itu karena banyaknya perilaku “kong- kali- kong” ketika proses rekrutmen tenaga pengajar, baik tenaga pengajar bakti, honorer, atau yang berstatus PNS. Tahapan proses dipenuhi “kecurangan” seperti mengabaikan faktor kompetensi dan mengutamakan “faktor X” seperti ikatan kekerabatan, ikatan keluarga hingga ikatan rupiah. Selain itu, fasilitas pendidikan sebagai faktor pendukung kegiatan belajar mengajar KBM di negara hampir 70 tahun merdeka ini masih sangat minim. Saat ini masih dijumpai bangunan sekolah yang sangat memperihatinkan, sekolah yang belum memiliki sarana penunjang belajar seperti komputer dan belum memiliki koneksi jaringan internet sebagai alat pengakses ilmu baru. Semakin ironis ketika pemerintah dari tingkat pemerintah pusat hingga pemerintah daerah belum banyak melakukan apa pun. Anies Baswedan selaku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus ikut bertanggung jawab sepenuhnya atas peringkat pendidikan Indonesia di mata dunia saat ini. Anies Baswedan dituntut harus lebih aktif dalam memimpin pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dan menunjukkan sikap profesionalnya. Selain itu Mendikbud harus menyediakan fasilitas KBM secara maksimal kepada semua sekolah tanpa terkecuali, seperti komputer, laboratorium, koneksi internet dan bangunan sekolah yang bisa membangkitkan kemauan