Taksonomi Barrett Deskripsi Teori

Belajar dan pembelajaran membaca diarahkan untuk membangun kemampuan berpikir dan kemampuan menguasai materi pelajaran. Pengetahuan bersumber dari luar diri tetapi dikonstruksi dalam diri individu siswa, Pandawa, 2009: 24. Membaca merupakan hal penting dalam kegiatan sehari-hari. Bagi seorang peserta didik, membaca merupakan kebutuhan dasar untuk menangkap maksud dari bahasa tulis. Membaca pemahaman di tingkat SMP diarahkan pada kemampuan memahami isi bacaan, baik tersurat maupun tersirat. Pembelajaran membaca pemahaman teks argumentasi sering menjadi persoalan bagi siswa. Teks argumentasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi sikap atau pendapat orang lain yang disertai bukti atau fakta. Dasar pemikiran karangan argumentasi, yaitu logis dan kritis. Hal tersebut membuat siswa bingung untuk memahami maksud atau tujuan yang ingin disampaikan penulis. Pada kurikulum tingkat satuan pendidian KTSP kelas VIII SMP terdapat SK dan KD membaca sebagai berikut: Tabel 1: Standar Kompetensi dan Kompetesi Dasar Membaca Kelas VIII SMP Semester 2 Kompetensi dasar yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. Pembelajaran membaca pemahaman teks argumentasi dengan kompetensi dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring. 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. tersebut dipadukan dengan strategi Mastery Learning akan membentuk suatu model pembelajaran membaca pemahaman teks argumentasi di kelas.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Ana Dwi Lestari 2009 tentang Keefektifan Prosedur Membaca Terbimbing Guided Reading Procedure dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMP N 2 Gombong. Persamaan penelitian Ana Dwi Lestari dengan penelitian ini adalah membaca pemahaman merupakan topik penelitian. Akan tetapi, strategi yang digunakan berbeda. Ana Dwi Lestari mengatakan bahwa penelitian berjudul Keefektifan Prosedur Membaca Terbimbing Guided Reading Procedure dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMP N 2 Gombong mempunyai hasil yang signifikan. Di dalam strategi Mastery Learning terdapat perlakuan yang mirip dengan strategi Guided Reading Procedure Prosedur Membaca Terbimbing, yaitu pada tahap keempat latihan terbimbing. Hal tersebut menjadi bukti bahwa pembelajaran terbimbing diperlukan untuk membuat hasil belajar siswa lebih signifikan. Selain penelitian tersebut, terdapat penelitian milik Wiwi Setio Utami 2008 yang berjudul Keefektifan Strategi Belajar Tuntas Mastery Learning dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa kelas VIII SMP N 2 Mlati. Persamaan antara penelitian Wiwi Setio Utami dengan penelitian ini adalah membaca pemahaman sebagai topik penelitian dan kedua penelitian ini menggunakan strategi Mastery Learning. Strategi Mastery Learning dengan lima