Membaca Pemahaman Deskripsi Teori

adalah wacana yang tingkat kesulitannya sedang atau yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. b. Isi Wacana Secara pedagogis, orang mengatakan bahwa bacaan yang baik adalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa, minat, kebutuhan, atau menarik perhatian peserta didik. Melalui pelajaran membaca, peserta didik dapat diberikan bacaan tentang sejarah perjuangan bangsa, pendidikan moral, kehidupan beragama, karya seni, dan lain-lain. Selain itu, bacaan yang bersifat kontra dan kontroversial harus dihindarkan dari peserta didik. c. Panjang Pendek Wacana Wacana yang diteskan untuk membaca pemahaman sebaiknya tidak terlalu panjang. Wacana yang pendek secara psikologis peserta didik pun lebih senang karena tidak memerlukan waktu panjang dalam membacanya sehingga dalam mengerjakan nampak lebih mudah. Wacana pendek yang dimaksudkan di atas dapat berupa satu atau dua alenia atau kira-kira sebanyak 50 sampai 100 kata. d. Jenis Wacana Wacana yang dipergunakan sebagai bahan untuk tes kompetensi membaca dapat wacana yang berjenis prosa nonfiksi, dialog, teks kesusastraan, tabel, diagram, iklan, dan lain-lain.

4. Strategi Mastery Learning

Belajar tuntas Mastery Learning adalah suatu system belajar yan mengharapkan siswa dapat menguasai tujuan pengajaran umum yaitu suatu unit atau satuan pelajaran secara tuntas Warji, 1983: 12. Berbagai macam model atau strategi pembelajaran dapat digunakan guru untuk menunjang pembelajaran di kelas agar lebih menyenangkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah Mastery Learning. Menurut Wena 2009: 184, model Pembelajaran Mastery Learning ini dikembangkan oleh John B. Caroll 1963 dan Benjamin Bloom 1971. Mastery Learning menyajikan suatu cara yang mudah dilakukan untuk meningkatkan unjuk kerja siswa ke tingkat pencapaian suatu pokok bahasan yang lebih memuaskan. Secara umum, kelebihan penggunaan strategi pembelajaran ini adalah sebagai berikut, 1 siswa dengan mudah dapat menguasai isi pembelajaran, 2 meningkatkan motivasi belajar siswa, 3 meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah secara mandiri, dan 4 meningkatkan kepercayaan diri siswa. Model pembelajaran ini terdiri atas lima tahap, yaitu 1 orientasi orientation, 2 penyajian presentation, 3 latihan terstruktur structured practice, 4 latihan terbimbing guided practice, dan 5 latihan mandiri independent practice, Wena, 2009: 184. Menurut Wena 2009: 184, penerapan Mastery Learning dalam pembelajaran membaca pemahaman teks argumentasi, sebagai berikut: a. Tahap Pertama Orientasi Pada tahap orientasi ini, siswa melakukan survei terhadap teks bacaan. Tujuan dari tahap ini adalah agar pembaca mengenal atau familiar terhadap bacaan yang akan segera dibaca secara detail. Praktik dari tahap ini, yaitu: 1 Bacalah judulnya, tujuannya adalah agar pembaca mampu mengaitkan hubungan antara judul dan isi teks bacaan tersebut;