Data Statistik Posttest Kelompok Eksperimen

sembilan, siswa yang mendapat skor 26-30 ada empat belas, dan siswa yang mendapat skor 31-35 ada delapan. 2. Uji Persyaratan Analisis Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh skor hasil pengujian tes awal pretest dan tes akhir posttest membaca pemahaman kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang selanjutnya akan dianalisis datanya. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yang terdiri atas uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian.

a. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas berfungsi untuk menguji normal tidaknya sebaran data penelitian. Data pada uji normalitas ini diperoleh dari perbandingan hasil pretest dan posttest keterampilan membaca pemahaman pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian data ini menggunakan bantuan program SPSS 16, dengan melihat nilai signifikansi atau nilai P pada Kolmogorov-Smirnov yang dapat menunjukkan sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Sebuah syarat data berdistribusi normal apabila nilai P yang diperoleh dari hasil penghitungan, lebih besar dari tingkat alpha 5. Hasil uji normalitas sebaran data keterampilan membaca pemahaman kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 147 . Rangkuman hasil uji normalitas sebaran data tersebut disajikan dalam tabel berikut. Tabel 10: Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data No. Data N Taraf P Kriteria Keterangan 1. Pretest Kelompok Kontrol 32 5 0.200 P0.05 Normal 2. Pretest Kelompok Eksperimen 32 5 0.066 P0.05 Normal 3. Posttest Kelompok Kontrol 32 5 0.143 P0.05 Normal 4. Posttest kelompok Eksperimen 32 5 0.200 P0.05 Normal Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa distribusi datanya adalah normal. Hal tersebut terlihat dari nilai P untuk skor pretest kelompok kontrol sebesar 0,200; pretest kelompok eksperimen sebesar 0,066; posttest kelompok kontrol sebesar 0,143; posttest kelompok eksperimen sebesar 0,200 yang lebih besar dari probabilitas 0,05. Dari hasil penghitungan normalitas sebaran data keterampilan membaca pemahaman pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat diketahui bahwa data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil penghitungan yang menunjukkan kenormalan distribusi data tersebut, dapat dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dianalisis.

b. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui seragam tidaknya varian sampel-sampel penelitian. Uji homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttest kedua kelompok. Proses penghitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS 16. Syarat data dikatakan homogen apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi tabel 0,05 5. Hasil penghitungan uji homogenitas varian data tersebut selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 151. Rangkuman hasil penghitungan uji homogenitas varian data levene statistic disajikan sebagai berikut. Tabel 11: Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Lavene Statistic df1 df2 Sig Keterangan Pretest 2.206 10 19 0.066 Sig 0.066 0.05 = Homogen Posttest 2.278 9 18 0.066 Sig 0.066 0.05 = Homogen Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa data pretest dan posttest keterampilan membaca pemahaman teks argumentasi dalam penelitian ini mempunyai varian yang homogen. Hal tersebut terlihat dari penghitungan pretest siswa diperoleh lavene statistic sebesar 2.206 dengan df1=10 dan df2=19 dan signifikansi sebesar 0.066 serta penghitungan posttest diperoleh lavene statistic sebesar 2.278 dengan df1=9 dan df2=18 dan signifikansi sebesar 0.066. Skor pretest dan posttest kedua kelompok dinyatakan homogen atau tidak memiliki perbedaan varian karena signifikansinya lebih besar dari 0,05. Oleh sebab itu, data tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dianalisis.

3. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Uji-t digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan kemampuan dalam keterampilan membaca pemahaman teks argumentasi kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak. Analisis data dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan sekaligus menguji efektifitas penggunaan strategi Mastery Learning dalam pembelajaran membaca pemahaman