Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

G. Batasan Istilah

1. Strategi Matery Learning adalah suatu system belajar yan mengharapkan siswa dapat menguasai tujuan pengajaran umum yaitu suatu unit atau satuan pelajaran secara tuntas. 2. Membaca pemahaman adalah seperangkat keterampilan pemerolehan pengetahuan yang digeneralisasikan, yang memungkinkan orang memperoleh dan mewujudkan informasi yang diperoleh sebagai hasil membaca bahasa tertulis. 3. Teks argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Deskripsi teori akan membahas enam aspek, yaitu 1 hakikat membaca, 2 membaca pemahaman, 3 tes kemampuan membaca, 4 strategi Mastery Learning, 5 teks argumentasi, dan 6 Taksonomi Barrett.

1. Hakikat Membaca

Membaca merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Seiring dengan berkembangnya zaman, membaca menjadi sebuah kebutuhan primer bagi siapa saja yang ingin terus maju dalam ilmu pengetahuan. Hal tersebut semakin dimudahkan dengan adanya akses internet. Keberadaan internet memudahkan pembaca melakukan aktivitas membaca dengan gadget yang dimiliki. Tidak hanya dalam bentuk hardcopy, saat ini pembaca juga dimanjakan dengan e-book. Membaca membuat seseorang untuk terus berfikir dan menemukan hal- hal baru. E. Brook Smith, Kenneth, dan Robert Mredith dalam Iswara 1997: 3 menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses rekontruksi makna yang berasal dari bahasa yang dinyatakan dalam bentuk lambang. Kegiatan membaca lebih mirip dengan kegiatan menyimak yang merupakan proses rekontruksi makna dari suatu lambang. Perbedaannya adalah membaca mengubah makna dari lambang huruf dalam bahasa tulisan, sedangkan menyimak mengubah makna dari lambang huruf bunyi dalam bahasa lisan. Paradigma membaca selalu berkembang seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia. Membaca dapat didefinisikan sebagai penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis. Hakikat dari membaca adalah memperoleh makna yang tepat, Zuchdi, 2012: 3. Sesuai dengan pendapat tersebut, membaca merupakan suatu alat untuk memahami sesuatu. Dalam hal ini, membaca merupakan alat untuk memahami makna dalam bahasa tulis. Membaca merupakan langkah awal sebelum seseorang dapat menulis. Holden 2004: 20 mengatakan, membaca adalah sebuah kemampuan untuk memahami simbol yang tertulis. Soedarso 2006: 30 menambahkan bahwa membaca merupakan aktivitas aktif, memberi tanggapan terhadap arti apa yang dibaca. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan pencarian makna, arti atau simbol dari bahasa tulis secara aktif.

2. Membaca Pemahaman

Pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail yang penting, dan seluruh pengertian. Untuk pemahaman itu diperlukan 1 menguasai perbendaharaan katanya, 2 akrab dengan struktur dasar dalam penulisan kalimat, paragraf, tata bahasa, Soedarso, 2006: 58. Senada dengan pernyataan tersebut, Bormouth dalam Zuchdi 2012: 8 mengatakan bahwa kemampuan komprehensi merupakan seperangkat keterampilan pemerolehan pengetahuan yang digeneralisasikan, yang memungkinkan orang memperoleh dan mewujudkan informasi yang diperoleh sebagai hasil membaca bahasa tertulis.