Program Kurikulum PAI dalam Membina Self Control Siswa di SMA
SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan sangat serius untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan agama Islam secara
bersamaan di sekolah, hanya sebagian kecil sekolah yang mampu melakukan perubahan dengan melakukan berbagai inovasi melalui
pengembangan KTSP PAI. Pengembangan kurikulum PAI dalam hal ini dapat diartikan sebagai; 1 Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI, atau 2
proses mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik; danatau 3 kegiatan
penyusunan desain pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI. Karena itu menjadi sangat lazim bila pengembangan
kurikulum PAI mengalami perubahan paradigma sekalipun terkadang dibeberapa bagian masih mempertahankan paradigma lama. Perubahan itu
terlihat; 1 Arah orientasi pembelajaran, 2 perubahan dari cara berpikir normatif dan tekstual menuju cara berpikir empiris dan kontekstual dalam
memahami dan menjelaskan ajaran dan nilai-nilai Islam, 3 pola organisasi kurikulum yang lebih mengarah kepada kurikulum integrated, dan 4
perubahan model pengembangan kurikulum, dari pola pengembangan yang mengandalkan para ahli kepada keterlibatan stake holder dalam
pengembangan kurikulum PAI dan strategi pencapaiannya. bahan evaluasi dalam pengambilan kebijakan oleh pihak sekolah, dan para pengambil
kebijakan dinas terkait, para guru dan siswa agar pembelajaran lebih bermakna, dan tujuan pendidikan Islam tercapai yaitu insan kamil yang
mampu
memahami, dan
mengamalkan ajaran
Islam secara
komprehensip.
170
Program kurikulum PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan meliputi subtansi pembelajaran PAI dalam satu jenjang pendidikan yang ditempuh selama
tiga tahun tahun atau enam semester yaitu kelas X, XI dan XII dan kurikulumnya disusun berdasarkan standar Kompetensi lulusan dan standar kompetensi
pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas di SMA dibagi kedalam dua kelompok, yaitu
kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang diarahkan pada Program
IPA. Berikut adalah struktur kurikulum SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan:
171
170
Dokumen KTSP SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan Tahun 2013.
171
Dokumen Laporan Tahunan SMA Swasta Al-Azhar Medan Tahun 2013.
Tabel 11. Struktur Kurikulum SMA Plus Al-Azhar Medan
NO BIDANG STUDI
KELAS TOTAL
JAM XX
I XI
XII X
XI XII
1 Quran
– Hadits 6
6 12
9 16
49
2 Aqidah
– Akhlak 6
4 12
6 12
40
3 Fiqh - Pr. Ibadah
6 4
12 6
8 36
4 S K I
4 6
10
5 B.Arab
4 4
8 6
8 30
6 Pendidikan
Kewarganegaraan 4
4 8
6 8
30
7 Bahasa Sastra
Indonesia 10
10 16
15 20
71
8 Bahasa Inggris
10 10
12 15
20
67
9 Matematika
10 10
28 15
24 87
10 Seni, Budaya Melayu
4 4
8 6
8
30
11 Pend.Jas, Orkes
4 4
12 6
8 34
12 Sejarah
4 2
8 3
4
21
13 Geografi
4 2
3 9
14 Ekonomi
4 4
12 6
26
15 Sosiologi
4 2
12 3
21
16 Fisika
8 10
16 15
24
73
17 Kimia
8 10
16 15
24 73
18 Biologi
8 10
16 15
24
73
19 TIK
4 4
8 6
8 30
20 Tulisan Arab Melayu
2 2
4 3
4
15
21 Budaya Melayu
2 2
4 3
4 15
Jumlah 112
112 224
168 224
840
Peningkatan kualitas pendidikan agama dilakukan melalui sitem pendidikan yang integral dengan sistem pendidikan nasional dengan didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai. Hal tersebut menunjukkan bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan
oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual dan etika dalam rangka pembangunan nasional.
Materi pelajaran dikemas dalam standar kompetensi SK dan kompetensi dasar KD, guru PAI menyusun materi pelajaran yang mengintegrasikan
keseluruhan sub mata pelajaran PAI. Kemudian apa yang akan diangkat dalam materi yang terintegrasi tersebut? Karena tugas manusia dilahirkan ke dunia ini
adalah “untuk beribadah” Q.S:51:56, tampaknya akan lebih baik tema yang diangkat adalah bermuara pada “ibadah”. Misalnya mulai dari “shalat ” sampai
“menunaikan ibadah haji”. Ketika guru menyampaikan tema-tema tersebut, maka
sub mata pelajaran Quran-Hadis, Aqidah-Ahlak, dan SKI bila memungkinkan sama pembahasannya menganai ibadah yang dimaksud. Pembelajaran PAI
“tematik ibadah terintegrasi” ini sangat penting sebagai bekal hidup para lulusun SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan. Harapannya, tentu saja tidak hanya untuk
dirinya namun mereka juga bisa melaksanakan fungsinya sebagi umat yang bisa mengajak orang lain agar melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran
melalui “keteladanan”. Amin mudah-mudahan. Dalam mengembangkan kegiatan program pembelajaran, diperlukan
informasi yang cukup berkaitan dengan karakteristik sekolah yang terdiri dari, potensi dan kebutuhan peserta didik, sumber daya, fasilitas, lingkungan, dan lain-
lain. Informasi diperoleh dari berbagai sumber seperti catatan dan pengalaman guru, hasil riset bagian penelitian dan pengembangan Litbang, atau informasi
bagian inventarisasi di sekolah, serta karakteristik keilmuan sesuai mata pelajaran. Untuk kegiatan-kegiatan yang masuk dalam kegiatan mandiri tak
terstruktur adalah pembiasaan suasana religius di kawasan lingkungan sekolah. Program ini dilaksanakan oleh semua warga sekolah dengan nilai-nilai agama
yang kental bisa dilihat dalam kebiasaan anak-anak salim kepada bapakibu guru, berperilaku sopan-santun kepada siapa saja bila bertemu, ambil sampah setiap
melihat sampah berkeliaran dan memasukkannya ke dalam bak sampah, dan lain-
lain bentuk pengendaliannya lewat pantauan baik dilakukan oleh guru, wali kelas, maupun kepala sekolah.
Pengembangan program kurikulum PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan secara menyeluruh dilakukan melalui rapat rutin bulanan dengan
melibatkan seluruh staf dan dewan guru. Rapat rutin bulanan tersebut dilaksanakan sebagai kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan secara
keseluruhan di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan. Sedangkan pengendalian pelaksanaan
program pembelajaran
PAI baik program
intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kegiatan pembiasaan budaya religius dilakukan dengan
mengadakan evaluasi hasil belajar siswa dan kegiatan monitoring melalui supervise kelas, daftar kehadiran Pembina ekstra, hasil prestasi siswa di bidang
keagamaan dan terkendalinya siswa dengan kenaikan kelas yang nilaianya ditentukan lewat ketercapaian dengan KKM yang ditetapkan.