Saran Pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa (Studi kasus di SMA Swasta al-Azhar Plus Medan) - Repository UIN Sumatera Utara
1. Kepala sekolah hendaknya menghimbau kepada para guru, terkhusus bagi
guru PAI agar lebih memperhatikan perilaku siswa di dalam maupun di luar kelas terutama berkenaan dengan perilaku agresif siswa. Guru diharapkan
dapat membantu siswa yang mempunyai kecenderungan berperilaku agresif untuk dapat menyalurkan bakat dan minatnya melalui kegiatan yang positif
misalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler bela diri, pramuka dan lain-lain sehingga para peserta didik terlatih untuk mengontrol dirinya dari impuls-
impuls negatif dari sejak dini. 2.
Kepala sekolah dan staf lain supaya menyatukan sistem penyelenggaraan kegiatan pembelajaran baik intra maupun ekstrakurikuler yang mendukung
kegiatan pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam, karena dengan cara ini kerjasama antara kepala sekolah, staf, guru dan siswa akan semakin
mengokohkan ikatan tali persaudaraan. Bahkan dengan cara ini pula sekolah akan berkembang pesat dengan program-programnya untuk menjadi sekolah
favorit di mata masyarakat. 3.
Untuk guru PAI, meskipun dalam penelitian ini menggambarkan keberhasilan yang diraih baik dalam pembuatan program, pelaksanaan maupun
pengendaliaannya, akan tetapi selama di lapangan, peneliti masih menemukan adanya perilaku siswa yang negatif, malas beribadah, dan banyaknya siswa
yang kurang peduli dengan kedisiplinan. Oleh karena itu, guru Agama perlu kiranya dapat mempengaruhinya dengan membuat program pembelajaran
yang strategis bagi terciptanya suasana religious di lingkungan sekolah serta perlu juga membenahi model pembelajaran yang menghambat tercapainya
tujuan pembelajaran yakni terinternalisasinya nilai-nilai agama kedalam diri siswa, dengan tetap memperhatikan kondisi perbedaan individu siswa yang
tentunya sangat diperlukan dalam rangka mengatasi problematika pembelajaran di kelas, meski diketahui input siswa memiliki kompetensi
akademik yang membanggakan. 4.
Pengawas asrama, sebagai guru pembimbing di asrama perlu memberikan layanan bimbingan pada siswa baik bimbingan pribadi, sosial, dan belajar.
Layanan-layanan bimbingan yang perlu diberikan kepada siswa diharapkan
mengacu pada usaha peningkatan kontrol diri siswa yang rendah maupun sedang, akan tetapi bagi siswa yang memiliki kontrol diri tinggi tidak
diabaikan begitu saja oleh konselor. Pengawas asrama juga perlu memberikan bimbingannya agar kontrol diri siswa yang tinggi tetap terpelihara. Pengawas
asrama dalam memberikan layanan bimbingan diharapkan dapat membantu siswa yang memiliki kontrol diri rendah dengan memberikan informasi
tentang pentingnya pengendalian diri dalam menjaga emosi yang berdampak pada perkataan, perilaku dan pikiran yang negatif. Pengawas asrama juga
dapat mengadakan kegiatan bimbingan kelompok tentang cara meningkatkan dan memelihara kontrol diri atau kegiatan bertukar pendapat sharing antara
siswa yang memiliki kontrol diri rendah dan siswa yang memiliki kontrol diri tinggi atau sedang, tentang bagaimana cara siswa-siswa tersebut
mengendalikan diri, sehingga diharapkan siswa yang memiliki kontrol diri rendahsedang dapat meningkatkan kontrol dirinya dan siswa yang
mempunyai kontrol diri tinggi dapat memeliharanya dengan baik. Dengan demikian, diharapkan pula perilaku agresif siswa dapat menurun. Pengawas
asrama juga diharapkan dapat memberikan bimbingan kepada siswa agar dapat menyalurkan kegemaran bermain play station pada kegiatan yang lebih
positif misalnya mengikuti ekstrakurikuler yang ada di sekolah sehingga waktu yang dimiliki siswa tidak terbuang sia-sia. Bakat serta minat siswa
dapat tersalurkan dengan baik, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan yang produktif. Pengawas asrama diharapkan pula memberikan informasi tentang
cara positif memanfaatkan waktu luang. 5.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian dengan topik yang sama diharapkan dapat menambahkan materi-materi dalam instrumen yang
digunakan, sehingga data hasil penelitian dapat lebih akurat kemudian, hendaknya dilakukan uji metodologi instrumen agar instrumen yang
digunakan dapat lebih valid. peneliti berikutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan fokus lain sehingga hasilnya
dapat mendukung teori upaya guru PAI dalam meningkatkan self control siswa.
DAFTAR PUSTAKA