Program Kurikulum PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan

Kurikulum yang diprogramkan di SMA Plus Al-Azhar Medan disebut dengan kurikulum LPIAAl-Azhar. Inilah keunikan yang terdapat di SMA Plus Al-Azhar Medan, kurikulum yang dilaksanakan inklud baik kurikulum Kemendiknas ataupun Kemenag, bahkan tidak hanya berhenti di situ saja, kurikulum yang telah ada tersebut diolah kembali oleh guru-guru PAI di SMA Plus Al-Azhar Medan, jika didapati ada pelajaran yang kurang maka akan di tambah, dan biasanya penambahan itu bersifat praktis, seperti kurikulum fardu kifayah, praktek wuduk, dan keterampilan siswa tampil di depan umum termasuk ceramah dan membawa tahtim tahlil ketika wirid Yasin. Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam pada sekolah diarahkan pada peningkatan mutu dan relevansi pendidikan agama Islam pada sekolah dengan perkembangan kondisi lingkungan lokal, nasional, dan global, serta kebutuhan peserta didik. Kegiatan dalam rangka pengembangan kurikulum adalah pembinaan atas satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam tingkat satuan pendidikan. Mempertimbangkan kurikulum dengan memperhatikan materi essensial yang memungkinan diberikan kepada peserta didik perlu memperhatikan materi pembelajaran. Materi pembelajaran dalam kurikulum pendidikan agama Islam kurang berorientasi pada kehidupan nyata sehari-hari peserta didik. Peserta didik lebih banyak dijejali dengan berbagai informasi dan pengetahuan. Pendidikan agama Islam dilakukan oleh guru dengan cara seperti mengajarkan mata pelajaran lain yang lebih menekankan aspek kognitif. Pemahaman terhadap materi pembelajaran akan selesai setelah mengikuti pelajaran tersebut tanpa ada dampak atau pengaruhnya nurturant effect terhadap peserta didik dalam perilaku kehidupannya sehari-hari. Sasaran pendidikan agama Islam adalah membentuk perilaku peserta didik yang sesuai dengan ajaran agama, bukan hanya mengetahui atau memahami suatu pengetahuan. Inilah yang seharusnya dikembangkan dalam kurikulum pendidikan agama Islam sehingga mempunyai dampak atau pengaruh yang nyata dalam kehidupan peserta didik, pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilannya. Misalnya jika peserta didik mempelajari tentang ibadah bukan hanya memahami konsep tentang ibadah saja namun juga melakukan praktek ibadah tersebut. Begitu pula ketika mengajarkan zakat, terkadang diajarkan secara tidak realistik. Peserta didik SD sudah mendapatkan materi pembelajaran tentang zakat yang sangat banyak dan mendalam sampai menyita waktu banyak dan mengabaikan materi pembelajaran lainnya, padahal peserta didik usia SD belum sampai pada kemampuan untuk berzakat. Akhirnya materi pembelajaran tidak menyentuh pada hal-hal yang penting dari pelajaran itu. Oleh karena itu ruang lingkup dan urutan materi pendidikan agama Islam perlu diatur dengan baik dan tepat disesuaikan dengan karakteristik dan usia peserta didik, kemudian diatur pula alokasi waktunya yang tepat.

3. Program Ekstrakurikuler PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan

Program ekstrakurikuler di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan terdiri atas program wajib dan pilihan, dan setiap siswa paling banyak mengambil dua kegiatan ekstrakurikuler. Program Wajib khusus bagi kelas X yaitu Pendidikan Pramuka dan program pilihan diberlakukan bagi kelas XI dan kelas XII yaitu; 1 Drum Band, 2 Seni Tari, 3 Pramuka, 4 Paskibra, 5 Bola Basket, 6 Sepak Bola, 7 Karate, 8 Akapela, dan 9 Tilawah Alquran, dan Muhadharah Pidato. Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai hal seperti: konsep, prinsip kreativitas, tanggung jawab, dan keterampilan. Dengan kata lain perlu mengalami perkembangan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Demikian pula individu jangan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sesamanya. 224 224 Nanang Fatah, Landasan Pengembangan Kurikulum Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006 , h. 5. Program ekstrakurikuler PAI di SMA Plus Al-Azhar Medan merupakan wahana bagi siswa untuk mengembangkan bakat, meningkatkan kecerdasan emosional dan spritual.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Swasta

Al-Azhar Plus Medan Pembelajaran PAI di SMA Plus Al-Azhar Medan dilaksanakan dengan cara mengorganisasikan, mengarahkan, dan melaksanakan pengembangan program pembelajaran pendidikan Agama Islam yang meliputi; Kegiatan pembelajaran intrakurikuler yaitu kegiatan tatap muka dengan mengembangkan metode dan strategi pembelajaran dengan tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup; kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk kegiatan Seni Membaca Alquran SMA dan Akapela; kegiatan harian pembiasaan IMTAQ pada jam pelajaran oleh Wali Kelas masing-masing, kegiat an sholat Jum’at dan Bimbingan Keputrian. Perencanaan pengembangan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Plus Al-Azhar Medan yaitu: 1 pengembangan kegiatan tatap muka terdiri dari; a program pembelajaran Intrakurikuler PAI di Kelas dimulai dengan pengembangan silabus bidang studi PAI, rencana tahunan, program semester dan persiapan mengajar dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Rencana pengembangan program pembelajaran disusun berdasarkan SK-KD dan disesuaikan dengan kalender pendidikan yang berlaku, jadwal pelajaran sekolah yang bersangkutan dan sarana yang tersedia.Teknis pengembangan silabus yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan cara mengajak semua guru melakukan rapat kerja khusus untuk mengembangkan program- program pembelajaran, dimulai dengan pemberian orientasi dan pengarahan dari kepala sekolah, dilanjutkan dengan orientasi dari nara sumber, kemudian diteruskan pada diskusi, semua guru diberi waktu untuk membuat pengembangan program pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang dibinanya secara berkelompok agar diketahui tingkat pemahaman mereka, kemudian diadakan penilaian kembali untuk presentasi dihadapan semua peserta. Setelah usai, semua guru diminta menyempurnakan pengembangan program pembelajaran tersebut,